Surplus Beras Jawa Tengah Dikirim ke Kalimantan dan Sumatera

Reporter

Editor

Mustafa moses

Kamis, 15 September 2016 18:14 WIB

Buruh tani membawa peralatan bertani, dan berangkat ke sawah. Buruh tani tergolong ke dalam kelompok miskin di desa, disebabkan minimnya modal dan lahan untuk meningkatkan taraf hidup mereka. Demak, Jawa Tengah, 1 Mei 2015. Tempo/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Klaten - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengklaim persediaan beras di Jawa Tengah aman hingga Mei 2017. “Tentu surplus itu kami jadikan stok untuk cadangan. Tapi karena (stok) di gudang berlebih, kemarin sekitar 2.000 ton dikirim ke Kalimantan Tengah,” kata Ganjar seusai mengajar para mahasiswa baru Universitas Widya Dharma Kabupaten Klaten pada Kamis, 15 September 2016.

Selain ke Kalimantan Tengah, Ganjar mengatakan, kelebihan stok beras di Jawa Tengah juga akan dikirimkan ke sejumlah provinsi lain seperti Kalimantan Barat, Aceh, Riau, dan Sumatera Barat. “Nanti sekitar 1.000 ton beras akan kami berikan ke Kalimantan Barat,” kata Ganjar.

Sebanyak 2.000 ton beras dari Perum Bulog Divisi Regional Jawa Tengah itu dikirimkan ke Kalimantan Tengah melalui Pelabuhan Tanjung Emas Semarang pada Jumat dua pekan lalu. Menurut Ganjar, pengiriman beras ke sejumlah daerah ini sebagai bukti bahwa Jawa Tengah telah berhasil dalam hal swasembada beras.

Ganjar berujar, Jawa Tengah tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan berasnya sendiri. “Dalam kurun tiga tahun ini, Jawa Tengah sudah swasembada pangan. Dari beras, jagung, bahkan sampai gula, kita bisa mencukupi sendiri,” ujar Ganjar. Sedangkan untuk kedelai, Ganjar mengakui Jawa Tengah masih membutuhkan pasokan dari luar lantaran kedelai termasuk jenis tanaman subtropis.

Selain kedelai, kata Ganjar, Jawa Tengah juga masih kekurangan daging sapi. Maka itu dia meminta agar pembibitan (breeding) sapi segera dibuat. Jika pihak swasta belum tertarik mengembangkan usaha pembibitan sapi, Ganjar mengusulkan agar negara segera turun tangan. “Kalau swasta belum mampu, BUMN musti turun menjadi breeder-breeder (pembibit),” kata Ganjar.

Ganjar juga menyambut baik skema baru impor sapi yang diajukan Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution, yakni kewajiban pengusaha menyediakan sapi indukan tiap kali mengimpor sapi bakalan.

“Kalau ketersediaan sapi indukan dinilai masih kurang dengan skema 1:5 (tiap mendatangkan lima ekor sapi bakalan, importir harus menyediakan satu ekor sapi indukan), ya porsi tinggal ditambah saja,” kata Ganjar.

Berkaitan dengan impor daging kerbau dari India untuk menekan harga sapi, Ganjar mengatakan, mayoritas penduduk Jawa Tengah tidak punya tradisi makan daging kerbau. “Di Jawa Tengah, daging kerbau mungkin laku di tempat-tempat tertentu seperti Kudus. Kalau tempat lain sebenarnya tidak terlalu tertarik soal itu,” kata Ganjar.

Sebagai pengganti daging sapi yang harganya masih tinggi di pasaran, Ganjar justru mengimbau agar masyarakat Jawa Tengah berganti haluan dengan mengkonsumsi ikan. “(Lebih baik diversifikasi, makan ikan saja lebih baik,” kata Ganjar.

Rektor Universitas Widya Dharma Klaten, Triyono, mengatakan selama hampir dua jam mengajar di kampusnya, Gubernur Ganjar mengingatkan para mahasiswa baru ihwal tiga konsep Tri Sakti yang diusung Presiden Soekarno. Tiga konsep itu adalah berdaulat secara politik, berdikari secara ekonomi, dan berkepribadian secara sosial budaya.

“Pada 2045, Indonesia akan mengalami ledakan penduduk usia kerja. Ada dua pilihan, apakah menjadi bonus atau malapetaka,” kata Triyono. Maka itu, dia mengamini pernyataan Ganjar bahwa konsep Trisakti musti diimplementasikan sejak dini dalam dunia pendidikan. “Kalau tidak, penduduk usia kerja yang melimpah itu kelak hanya akan menjadi pengangguran atau jadi pembantu di negeri sendiri di era globalisasi ini,” kata Triyono.

DINDA LEO LISTY

Berita terkait

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

41 hari lalu

Guru Besar IPB Kritisi Program Pembangunan Pangan Jokowi: Semua Program Itu Gagal, Ini Buktinya

Target swasembada padi, jagung, kedelai melalui program UPSUS Pajale, swasembada gula, sebagai program pangan Jokowi. Guru besar IPB sebut gagal semua

Baca Selengkapnya

Targetkan Swasembada Beras pada 2025, Mentan Amran Buat Program Cetak Sawah Rawa

2 November 2023

Targetkan Swasembada Beras pada 2025, Mentan Amran Buat Program Cetak Sawah Rawa

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia swasembada beras pada 2025 mendatang. Bagaimana cara mencapai target itu?

Baca Selengkapnya

Ingin Setop Impor, Mentan Amran Sulaiman: Swasembada Beras itu Semudah Membalikkan Telapak Tangan

25 Oktober 2023

Ingin Setop Impor, Mentan Amran Sulaiman: Swasembada Beras itu Semudah Membalikkan Telapak Tangan

Usai dilantik kembali menjadi Menteri Pertanian, Amran Sulaiman berencana menekan impor beras hingga 0 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi Waswas Soal Ketahanan Pangan, Begini Cara Soeharto Wacanakan Swasembada Pangan Era Orde Baru

1 Oktober 2023

Jokowi Waswas Soal Ketahanan Pangan, Begini Cara Soeharto Wacanakan Swasembada Pangan Era Orde Baru

Kebijakan sejumlah negara mengerem ekspor bahan pangan membuat Presiden Jokowi waswas. Bagaimana masa Soeharto wacanakan swasembada pangan?

Baca Selengkapnya

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

19 Agustus 2023

Bulog Luncurkan Beras Rojolele Srinuk, Gandeng Kabupaten Klaten dan PT Aneka Usaha Persero

Bulog meluncurkan varietas beras Rojolele Srinuk yang diproduksi di Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

14 Juli 2023

Kabupaten Klaten Diharapkan Jadi Percontohan Penanganan Hama

Klaten merupakan Kabupaten subur yang sebagian masyarakatnya bergantung pada sektor pertanian

Baca Selengkapnya

Bupati Serang Diusulkan Raih Satyalancana

11 Mei 2023

Bupati Serang Diusulkan Raih Satyalancana

Kabupaten Serang dinilai sukses meningkatkan pendapatan petani dan swasembada pangan melalui KPPBM

Baca Selengkapnya

Jokowi Bangga Indonesia Capai Swasembada Beras

8 September 2022

Jokowi Bangga Indonesia Capai Swasembada Beras

Jokowi menyebut swasembada berkat masifnya pembangunan embung dan irigasi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan IRRI Soal Plakat Swasembada Beras untuk Jokowi

1 September 2022

Penjelasan IRRI Soal Plakat Swasembada Beras untuk Jokowi

International Rice Research Institute (IRRI) menyatakan keputusan pembuatan plakat di Tanah Air sudah melalui mekanisme panjang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan

18 Agustus 2022

Jokowi Bandingkan Harga Beras RI Rp 10 Ribuan dengan 4 Negara: Ini Harus Kita Pertahankan

Jokowi membandingkan rata-rata harga beras di Indonesia yang terkendali di Rp 10 ribuan per kilogram dengan harga komoditas itu di negara-negara lain.

Baca Selengkapnya