Golkar Siap Tampung Jokowi jika Tak Jadi Ketua Umum PDIP

Reporter

Editor

Mustafa moses

Selasa, 13 September 2016 18:03 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama Capres PDIP Jokowi Widodo, Ketua Bapilu PDIP Puan Maharani, saat deklarasi Kerjasama PDIP, Partai Nasdem dan PKB, di DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan (14/5).TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Politikus Partai Golkar, Nurul Arifin, mengklaim pihaknya siap menerima Presiden Joko Widodo untuk masuk ke Partai Golkar. Penyataan itu disampaikan Nurul dan didengar oleh Wakil Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ahmad Basarah.

Nurul menilai apabila Jokowi tidak menjadi Ketua Umum PDIP pada 2019, Golkar siap menerimanya sebagai kader bahkan menduduki jabatan penting. “Golkar menyediakan rumah kami untuk digunakan Bapak Jokowi,” katanya di Auditorium CSIS Jakarta, Selasa, 13 September 2016.


Baca juga:
Lapor Polisi Inilah yang Bikin Istri Mario Teguh Kesal
Reza & Isteri Gatot Diduga Ikut Pesta Makanan Jin, Benarkah?


Pernyataan Nurul semakin menguatkan dukungan partainya terhadap pemerintah Jokowi. Bahkan pada pemilihan presiden 2019, Golkar sudah menyatakan sikap untuk mendukung kembali Jokowi. Ia menilai ada dua kata kunci yang kini dipegang Golkar, yaitu harus mendukung pemerintahan saat ini dan bersama-sama dengan Joko Widodo.

Menurut Nurul, mekanisme dukungan Golkar terhadap seseorang untuk maju menjadi pemimpin salah satunya menggunakan survei. Meskipun sisi subyektivitas partai ada, tapi unsur obyektivitas lebih dominan untuk mengusung calon tertentu.

Nurul membantah bahwa Golkar miskin kader. Namun, untuk urusan pemilihan presiden pada 2019, partainya telah mendukung Jokowi untuk kembali maju. “Bapak Jokowi secara empiris sangat-sangat pantas untuk didukung dan dicalonkan kembali,” katanya.

Survei dari Center for Strategic and International Studies (CSIS) seolah mendukung argumen Partai Golkar. Dirfektur CSIS Philips J. Vermonte mengungkapkan hasil survei terbarunya bahwa elektabilitas Jokowi meningkat. Pada Oktober 2015, elektabilitas Jokowi sebesar 36 persen. Sedangkan pada Agustus 2016 naik menjadi 41,9 persen.

DANANG FIRMANTO


Baca juga:
Inikah Sinyal Kuat Megawati Mau Muluskan Jalan buat Ahok
Lapor Diperkosa, Begini Kisah Si Wanita Mengenal Gatot

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

5 jam lalu

Ma'ruf Amin Sebut Prabowo Perlu Berupaya Lebih Keras Bikin Presidential Club

Wapres mengatakan presidential club ini bisa dalam bentuk konsultasi baik secara personal maupun informal, jika sulit diformalkan

Baca Selengkapnya

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

5 jam lalu

Jerry Sambuaga Dorong IEU-CEPA Selesai sebelum Jokowi Lengser dari Jabatan Presiden

Jerry Sambuaga mengatakan baik Jerman maupun Indonesia memegang posisi penting di regional masing-masing.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

5 jam lalu

Jokowi Resmikan PPDS: Pendidikan Dokter Spesial Gratis, Dapat Gaji Lagi

Kementerian Kesehatan membuka Program Pendidikan Dokter Spesialis atau PPDS berbasis rumah sakit pendidikan gratis.

Baca Selengkapnya

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

7 jam lalu

Terkini: Viral Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta Ini Tanggapan Bea Cukai, Kata Jokowi soal Pabrik Sepatu Bata yang Tutup

Bea Cukai menanggapi unggahan video Tiktok yang mengaku mengirim cokelat dari luar negeri senilai Rp 1 juta dan dikenakan bea masuk Rp 9 juta.

Baca Selengkapnya

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

8 jam lalu

Daftar 12 Laboratorium di Indonesia Digital Test House yang Diresmikan Jokowi Hari Ini

Indonesia Digital Test House menjadi laboratorium uji perangkat digital terbesar di Asia Tenggara. Simak pesan peresmian Jokowi.

Baca Selengkapnya

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

8 jam lalu

Pabrik Bata di Purwakarta Ditutup, Ini Komentar dari Jokowi hingga Pj. Gubernur Jabar

Presiden Jokowi menilai tutupnya pabrik sepatu Bata karena pertimbangan efisiensi dan tidak menggambarkan kondisi perekonomian Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

8 jam lalu

Kisah Srikandi PLN Mengendalikan Listrik saat Presiden Joko Widodo ke NTB

PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Barat (UIW NTB) dalam komitmennya mendukung pengarusutamaan gender.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

9 jam lalu

Jokowi Kesal Indonesia Banjir Impor Perangkat Teknologi: Kenapa Kita Diam?

Jokowi mengatakan CEO dari perusahaan teknologi global, yakni Tim Cook dari Apple dan Satya Nadela dari Microsoft telah bertemu dengan dia di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

10 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Jokowi Berkomentar hingga Asal-usul Nama Merek

Pabrik sepatu Bata tutup, Jokowi memaklumi usaha selalu ada kondisi naik turun

Baca Selengkapnya

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

11 jam lalu

Respons Gerindra, Jokowi, dan Gibran soal Isu Tambah Kementerian di Kabinet Prabowo

Isu penambahan kementerian di Kabinet Prabowo mendapat respons dari Presiden Jokowi, Gibran, dan Partai Gerinda. Apa katanya?

Baca Selengkapnya