Efisiensi Anggaran, Bekasi Pangkas Proyek Rp 70 Miliar  

Reporter

Senin, 12 September 2016 14:45 WIB

Sejumlah pengendara sepeda motor berhati-hati saat melintasi jalanan yang rusak di di Jalan Raya Bekasi, Jakarta Timur, 6 Februari 2015. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Bekasi - Pemerintah Kota Bekasi, Jawa Barat, melakukan sejumlah upaya untuk menutup dana alokasi umum yang tertunda dari Kementerian Keuangan sebesar Rp 178 miliar. Walhasil, anggaran itu bisa tertutup dengan menggenjot pendapatan serta sejumlah efisiensi belanja.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Bekasi Jumhana Lutfi mengatakan, untuk menutup dana alokasi umum yang tertunda, pemerintah menggenjot pendapatan dari sektor bagi hasil pajak dengan provinsi sebesar Rp 66 miliar, dan pendapatan pajak lainnya hingga Rp 97 miliar.

"Ada efisiensi lelang proyek mencapai Rp 24 miliar," kata Jumhana, Selasa, 12 September 2016. Selain itu, kata dia, ada sejumlah kegiatan dalam belanja langsung mencapai Rp 70 miliar tak diserap. Alasannya, setelah dilakukan verifikasi, sejumlah kegiatan itu tidak terlalu mendesak, serta pengadaan lahan belum beres.

"Misalnya, perbaikan jalan, setelah diverifikasi, rupanya jalan masih dianggap layak," kata Jumhana. Selain itu, kata dia, ada efisiensi perjalanan dinas seluruh satuan kerja perangkat daerah di wilayahnya, yang mencapai Rp 2 miliar, dan penyertaan modal kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) senilai Rp 2 miliar.

Menurut Jumhana, dana efisiensi tersebut kini sedang disesuaikan dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah perubahan 2016. Menurut dia, dana tersebut akan ditambah dengan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) tahun 2015 senilai Rp 740 miliar. "APBD perubahan diproyeksikan sebesar Rp 4,8 triliun," kata dia.

Sebetulnya, kata dia, APBD Perubahan bisa mencapai Rp 5 triliun lebih. Namun hal itu tak bisa direalisasi mengingat APBD murni 2016 mengalami defisit sebesar Rp 550 miliar. Soalnya, kata dia, pemerintah menaikkan nilai belanja langsung yang mencapai 63 persen dari APBD murni. "Defisit bisa ketutup dengan silpa 2015," ujar dia.

Kepala Dinas Bangunan dan Permukiman Kota Bekasi Dadang Ginanjar mengakui ada efisiensi anggaran akibat dampak dari penundaan DAU dari Kementerian Keuangan. Anggaran yang dipangkas di dinasnya ialah dana perjalanan dinas yang mencapai Rp 60 juta lebih. "Belanja langsung tidak kena efisiensi, karena semua sudah dikerjakan," ujar Dadang.

ADI WARSONO

Berita terkait

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

5 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

16 hari lalu

Golkar Ajukan Nofel Saleh Hilabi Maju Pilkada Kota Bekasi

Golkar mengajukan tiga nama di Pilkada Kota Bekasi.

Baca Selengkapnya

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

19 hari lalu

50 Persen Warga Kota Bekasi Mudik

Pj Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, mengatakan 50 persen lebih warganya mudik ke kampung halaman

Baca Selengkapnya

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

19 hari lalu

PKB Kota Bekasi Luncurkan PKB Call, Buka Penjaringan Bakal Calon Wali Kota

Sudah ada tiga tokoh yang mendaftar untuk maju di Pilkada Kota Bekasi 2024 lewat PKB

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

21 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

28 hari lalu

Fakta-fakta Kasus Pertalite yang Dicampur Air di SPBU di Kota Bekasi

Para tersangka pelaku pencampur BBM jenis Pertalite dengan air yang dikirim ke sebuah SPBU Kota Bekasi tersebut akan diancam pidana 6 tahun penjara.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

51 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

18 Februari 2024

APBD Tabalong Meningkat menjadi Rp3 Triliun

Bupati Tabalong, Kalimantan Selatan, Anang Syakhfiani, mengumumkan bahwa Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2024 kabupaten setempat mendapatkan tambahan dana dari bagi hasil, meningkatkan total APBD menjadi Rp3 triliun.

Baca Selengkapnya

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

7 Februari 2024

Eskalator Stasiun Bekasi Rusak Lagi, Cuma Beroperasi 2 Jam

Pengguna KRL berharap PT KAI serius memperbaiki fasilitas publik di stasiun Bekasi itu.

Baca Selengkapnya

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

7 Februari 2024

5 Poin Anies Baswedan Saat Debat Capres Soal Bansos, Jangan Bagikan di Pinggir Jalan

Setidaknya ada 5 poin Anies Baswedan bahas bansos saat debat capres lalu. Apa saja?

Baca Selengkapnya