Hujan Deras Picu Tanah Longsor di Pacitan, 2 Rumah Tertimbun  

Reporter

Sabtu, 10 September 2016 16:45 WIB

Ilustrasi. zimbio.com

TEMPO.CO, Pacitan - Sedikitnya dua rumah di wilayah Kecamatan Kebonagung, Kabupatan Pacitan, Jawa Timur, rusak diterjang tanah longsor. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam peristiwa tersebut. Adapun nilai kerugian material akibat bencana itu masih dihitung pemerintah daerah setempat.

"Pihak kecamatan masih melakukan pendataan dampak tanah longsor,” kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pacitan Pujono saat dihubungi Tempo, Sabtu, 10 September 2016.

Menurut Pujono, tanah longsor terjadi akibat derasnya hujan yang turun sejak Jumat malam hingga Sabtu pagi. Hujan juga mengakibatkan banjir di Desa Sukoharjo dan Sirnoboyo, Kecamatan Pacitan. Puluhan rumah dan sejumlah lahan sawah terendam air luapan Sungai Jelok.

Baca: Tertimbun Longsor, Jalan Nasional di Aceh Besar Terputus

Sungai Jelok merupakan anakan Sungai Grindulu yang mengalir ke Pantai Pancer Door di wilayah Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan. Sejak beberapa bulan terakhir, tutur Pujono, di beberapa titik aliran Sungai Jelok sedang ada penggarapan proyek. Selain perbaikan dam di Desa Sukokarjo, juga proyek Jalan Lintas Selatan (JLS) ruas Sirnoboyo-Ploso juga masih berjalan.

Material proyek nasional itu, kata dia, menyumbat aliran sungai yang debitnya sedang meningkat. Air sungai akhirnya meluber ke permukiman warga dan persawahan. “Ada beberapa rumah yang kemasukan air bah. Tapi, sekarang sudah surut,” kata Pujono.

Baca: La Nina Bikin Curah Hujan Tinggi, Waspadai Banjir-Longsor

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Pacitan Tri Mudjiharto menambahkan, musim hujan bakal berlangsung hingga Oktober. Hal ini karena adanya La Nina yang sudah terdeteksi sejak Awal Agustus lalu. "Kami terus memberikan informasi perkembangan cuaca melalui WhatsApp grup dan media komunikasi lain,” katanya.

Penyampaian informasi, ujar Tri, ditujukan kepada warga Pacitan agar meningkatkan kewaspadaan. Sebab, sebagian besar wilayah setempat berupa bukit kapur yang rawan terjadi tanah longsor ketika diguyur hujan terlalu lama. Potensi bencana banjir juga tinggi di sepanjang Sungai Grindulu (Kecamatan Nawangan, Bandar, Arjosari, Pacitan) yang alirannya memiliki sifat berpindah-pindah.

NOFIKA DIAN NUGROHO

Berita terkait

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

5 hari lalu

Guru Besar Unpad Rekam Suara Bumi dengan AI untuk Peringatan Dini Longsor dan Gempa Bumi

Guru besar geofisika Unpad Yudi Rosandi merekam getaran pada permukaan bumi di sejumlah tempat yang kemudian diolah dengan AI.

Baca Selengkapnya

Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

26 hari lalu

Longsor Tembok Perumahan di Kota Cimahi, Ini Kata Peneliti BRIN

Longsor terjadi karena penanganan lereng yang kurang sesuai dengan standar.

Baca Selengkapnya

Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

26 hari lalu

Dinding Tanah Perumahan Longsor Timpa Perumahan Lain di Cimahi, 2 Anak Jadi Korban

Total 12 rumah menjadi korban dan harus dikosongkan sementara pengembang dan dinas terkait mencari cara mengatasi bencana longsor tersebut.

Baca Selengkapnya

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

34 hari lalu

Aplikasi BRIN untuk Tinjau Potensi Longsor, Fitur Google Maps, dan Polling WhatsApp dalam Top 3 Tekno

Artikel ihwal fitur peninjau potensi longsor yang dikembangkan peneliti BRIN masuk dalam jajaran Top 3 Tekno, Rabu, 2 Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

35 hari lalu

Peneliti BRIN Kembangkan Aplikasi Prediksi Longsor Memanfaatkan Data USGS

Model dinilai cukup baik dalam memprediksi kestabilan lereng akibat hujan secara spasial untuk area rawan longsor.

Baca Selengkapnya

Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

37 hari lalu

Data Terbaru Korban Longsor Tambang Emas di Solok: 12 Meninggal, Dua dalam Pencarian

Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Padang, Sabtu 28 September 2024, memperbarui data korban longsor di Solok menjadi 25 orang.

Baca Selengkapnya

Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

38 hari lalu

Cerita Keluarga di Posko Pencarian Korban Longsor: "Kami Tahu Dia Menambang Emas di Solok"

Hasran Basrial, warga Kabupaten Solok Selatan, mengetahui cukup lama bahwa ponakannya bekerja menambang emas.

Baca Selengkapnya

Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

38 hari lalu

Evakuasi Warga Tertimbun Longsor di Tambang Emas Solok Masih Berjalan, Data Korban Berubah

Proses evakuasi korban longsor dari tambang emas di Kecamatan Hiliran Gumanti, Solok terus berjalan. Data terbaru, korban meninggal 11 orang.

Baca Selengkapnya

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

38 hari lalu

Pencarian Korban Longsor Tambang Ilegal di Kabupaten Solok Dibayangi Hujan Petir

Longsor terjadi setelah hujan deras melanda kawasan tambang ilegal.

Baca Selengkapnya

Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

55 hari lalu

Hujan Dua Hari Mengakibatkan Banjir dan Longsor di Kabupaten Bandung

Sebanyak 50 rumah yang dihuni 60 keluarga atau 180 orang terendam banjir hingga ketinggian 120 sentimeter di Kampung Bojong Salak.

Baca Selengkapnya