Pilih Syafruddin sebagai Wakapolri, Ini Alasan Tito

Reporter

Editor

Suseno TNR

Sabtu, 10 September 2016 13:57 WIB

Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Tito Karnavian menyematkan tanda pangkat kepada Wakil Kepala Polri (Wakapolri) yang baru Komisaris Jenderal Syafruddin pada upacara pelantikan di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, 10 September 2016. Mantan Kepala Lembaga Pendidikan Polri (Kalemdikpol) Komisaris Jenderal Syafruddin menggantikan Budi Gunawan yang kini menjabat Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian melantik Komisaris Jenderal Syafruddin sebagai Wakil Kepala Polri, Sabtu, 10 September 2016.

Tito menjelaskan, Syafruddin dipilih karena Wakapolri sebelumnya, Jenderal Budi Gunawan, dilantik menjadi Kepala Badan Intelijen Negara. "Pelantikan ini saya laksanakan secepatnya setelah saya konsultasi kepada Presiden, Menteri Sekretaris Negara, dan lain-lain," ucapnya kepada wartawan di Rupatama Markas Besar Polri, Jakarta Selatan.

Tito mengaku tak ingin posisi Wakil Kapolri kosong terlalu lama. Sebab, kata dia, ada operasi pengamanan arus mudik dan arus balik serta pengamanan Hari Raya Idul Adha. "Sehingga dengan harapan dilantik hari ini, Pak Syafruddin bisa bergerak membantu saya," ujar Tito.

Dia mengatakan semua perwira tinggi bintang tiga memiliki kapasitas yang baik. Pertimbangan dia memilih Syafruddin karena pria asal Makassar itu memiliki banyak pengalaman. Syafruddin pernah menjabat kepala kepolisian daerah, wakil kepala polda, serta pernah menjadi Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Polri. "Dan beliau juga memiliki interpersonal skill yang cukup baik. Hubungan internal di lingkungan Polri diterima, hubungan di luar Polri juga sangat bagus," tutur Tito.

Tito mengatakan dia dan Syafruddin dulu satu kelas saat menjalani pendidikan di Lembaga Ketahanan Nasional, yakni pada 2011. Tito pun merasa memiliki hubungan yang baik dengan Syafruddin. "Kapolri dan Wakapolri itu harus kompak. Saya merasa dengan beliau, chemistry kami bisa nyambung," ujar Tito.

REZKI ALVIONITASARI

Berita terkait

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

22 jam lalu

Soal Alat Sadap IMSI Catcher di Indonesia, Ini Kata Bos Polus Tech

Bos Polus Tech mengakui kesulitan untuk mengawasi penggunaan alat sadap oleh pembeli.

Baca Selengkapnya

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

23 jam lalu

TPNPB-OPM Tanggapi Rencana TNI-Polri Kerahkan Pasukan Tambahan di Intan Jaya

Menurut Sebby Sambom, penambahan pasukan itu tak memengaruhi sikap TPNPB-OPM.

Baca Selengkapnya

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

1 hari lalu

Cara Kerja Teknologi Pengintai Asal Israel yang Masuk Indonesia: Palsukan Situs Berita

Sejumlah perusahaan asal Israel diduga menjual teknologi pengintaian atau spyware ke Indonesia. Terungkap dalam investigasi gabungan Tempo dkk

Baca Selengkapnya

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

2 hari lalu

Syarat Penerimaan Polri Lengkap 2024 dan Cara Daftarnya

Berikut ini syarat penerimaan SIPSS, Taruna Akpol, Bintara, dan Tamtama Polri 2024 serta tata cara pendaftarannya yang perlu diketahui.

Baca Selengkapnya

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

2 hari lalu

Amnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware

Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM

Baca Selengkapnya

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

2 hari lalu

Investigasi Tempo dan Amnesty International: Produk Spyware Israel Dijual ke Indonesia

Investigasi Amnesty International dan Tempo menemukan produk spyware dan pengawasan Israel yang sangat invasif diimpor dan disebarkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

2 hari lalu

Soal Kematian Brigadir RAT, Kompolnas Ungkap Sejumlah Kejanggalan

Kompolnas menilai masih ada sejumlah kejanggalan dalam kasus kematian Brigadir RAT.

Baca Selengkapnya

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

3 hari lalu

Kata Komnas HAM Papua soal Permintaan TPNPB-OPM Warga Sipil Tinggalkan Kampung Pogapa: Wajar Demi Keselamatan

Komnas HAM Papua menyatakan permintaan TPNPB-OPM bukan sesuatu yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

3 hari lalu

Korlantas Polri Tegaskan Pelat Dinas Berkode ZZ Harus Patuhi Aturan Ganjil Genap

Korlantas Polri memastikan pelat nomor khusus kendaraan dinas berkode 'ZZ' harus tetap mematuhi aturan ganjil genap.

Baca Selengkapnya

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

3 hari lalu

Korlantas Ungkap Banyak Lembaga Negara Buat Pelat Dinas Tapi Tak Tercatat di Database Polri

Korlantas Polri mengungkap, terdapat banyak lembaga negara yang membuat pelat kendaraan dinas dan STNK khusus sendiri.

Baca Selengkapnya