Ketua DPR, Ade Komarudin menunjukkan surat permohonan pertimbangan pergantian Kepala BIN di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, 2 September 2016. DPR menerima surat permohonan dari Presiden yang mengusulkan Wakapolri Budi Gunawan sebagai pengganti Kepala BIN Sutiyoso. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Surat dari Presiden Joko Widodo kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat perihal pergantian Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) disampaikan dalam Sidang Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat, Selasa, 6 September 2016.
Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan mengatakan pimpinan menggelar rapat pengganti Badan Musyawarah guna melanjutkan mekanisme pembahasan calon Kepala BIN. "Biasanya sesuai dengan mitra kerja, yaitu Komisi I, yang akan menindaklanjuti," katanya di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin.
Taufik menuturkan, dalam pergantian Kepala BIN, DPR hanya bisa memberikan pertimbangan kepada Presiden. Selama ini, DPR akan menyetujuinya. "Sepanjang tidak ada hal-hal yang luar biasa," ujarnya.
Presiden Joko Widodo telah mengirimkan surat kepada pimpinan DPR. Dalam suratnya, Presiden mengusulkan Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kepala BIN.
Komisi Intelijen Tubagus Hasanuddin mengatakan, dalam uji kelayakan dan kepatutan calon Kepala BIN, Rabu ini, DPR akan fokus pada kinerja Budi Gunawan. Salah satu yang akan disoroti adalah masalah perlindungan warga negara. "Seperti kasus penculikan, itu menjadi tanggung jawab BIN memberikan informasi yang valid," tuturnya.
Tubagus mengatakan sesi tanya-jawab uji kelayakan dan kepatutan Budi Gunawan akan berlangsung secara tertutup. "Saya kira agar bebas dalam tanya-jawab," ucapnya.
Ihwal sesi pemaparan visi dan misi, anggota Komisi Intelijen, Charles Honoris, mengatakan biasanya itu berlangsung terbuka.
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
7 Februari 2024
Selain ASN, TNI, dan Polri, Jokowi Juga Minta BIN Netral di Pemilu 2024
Pernyataan Jokowi itu muncul setelah kritik yang disampaikan oleh Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Sukarnoputri soal netralitas TNI-Polri.