Ratusan Guru Honorer Minta Diangkat Jadi PNS tanpa Tes

Reporter

Senin, 5 September 2016 20:45 WIB

Ribuan Guru Honorer, Pegawai Adminitrassi Sekolah dan Pegawai Honorer Pemda yang tergabung dalam Forum Honorer Kategori 2 Indonesia (FHK2I) melakukan unjuk rasa di depan Istana Negara, Jakarta, 10 Februari 2016. Dalam aksinya, ribuan buruh menuntut pengangkatan statusnya sebagai Pegawai Negeri. TEMPO/Amston Probel

TEMPO.CO, Blitar - Ratusan guru honorer di Kabupaten Blitar melakukan aksi turun ke jalan, Senin, 5 September 2016. Mereka menuntut pemerintah membuka penerimaan pegawai negeri sipil tanpa tes untuk guru.

Aksi unjuk rasa disertai orasi oleh lebih dari 150 guru honorer ini dilakukan di perempatan Lovi. Sambil membentangkan poster berisi tuntutan, mereka menyuarakan keluhan menjadi abdi negara selama puluhan tahun tanpa penghargaan layak. “Kami hanya minta diangkat menjadi PNS,” kata Sri Haryati, koordinator pengunjuk rasa.

Terdapat sekitar 975 ribu guru berstatus honorer yang mengajar di sejumlah sekolah di Blitar. Mereka telah mengabdi selama puluhan tahun. Bahkan tak sedikit dari mereka yang telah berusia lanjut.

Karena itu, momentum pembahasan revisi Undang-Undang Aparatur Sipil Negara yang saat ini tengah berada di Badan Legislatif Dewan Perwakilan Rakyat menjadi waktu yang tepat untuk menyuarakan desakan itu. Pemerintah diminta membuka celah penerimaan pegawai negeri sipil tanpa tes bagi guru honorer dengan memperhitungkan masa kerja. Sebab, undang-undang itu dinilai merupakan satu-satunya celah bagi mereka untuk bisa diangkat menjadi PNS.

Koordinator Komite Rakyat Pemberantas Korupsi Blitar Mohamad Triyanto menuturkan tidak ada alasan bagi pemerintah untuk tidak mengangkat guru honorer. Menurut dia, saat ini terdapat 450 ribu guru honorer di seluruh Indonesia yang terkatung-katung nasibnya. “Kami mendorong revisi UU ASN untuk memprioritaskan mereka,” ucap Triyanto.

Triyanto juga meminta pemerintah menjamin pembayaran honor para guru di tengah penundaan dana alokasi umum dari pemerintah pusat. Penundaan DAU sebesar Rp 120 miliar, menurut Triyanto, berpotensi menghambat pemberian honor pada September, Oktober, dan November tahun ini.

HARI TRI WASONO




Berita terkait

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

6 hari lalu

4 Prodi dengan Kuota Terbesar di PPG Prajabatan 2024

Apa saja prodi dengan kuota terbesar di PPG Prajabatan?

Baca Selengkapnya

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

24 hari lalu

Pendaftaran PPG Prajabatan 2024 Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftarnya

PPG Prajabatan merupakan salah satu program prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) untuk memenuhi kebutuhan guru.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

29 hari lalu

Top 3 Tekno: Laptop Huawei Matebook D14, Guru Bicara Ekskul Pramuka

Selain spesifikasi laptop Huawei Matebook D14 terbaru dan 5 catatan para guru atas polemik ekskul Pramuka, ada juga soal ledakan amunisi kedaluwarsa.

Baca Selengkapnya

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

36 hari lalu

Samsung Tingkatkan Kompetensi Digital Guru dan Dosen melalui Samsung Innovation Campus

Samsung menggelar program Teachers Training bagi guru dan dosen dalam program Samsung Innovation Campus (SIC) Batch 5 2023/2024.

Baca Selengkapnya

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

48 hari lalu

Seleksi ASN 2024, Kemendikbudristek Buka Formasi 419.146 Guru PPPK

Seleksi PPPK tersebut diperuntukkan untuk guru di sekolah negeri.

Baca Selengkapnya

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

58 hari lalu

Mau Dijadikan Sumber Pembiayaan Makan Siang Gratis, Apa Fungsi Utama Dana BOS?

Perhimpunan Pendidikan dan Guru menolak jika makan siang gratis menggunakan dana BOS

Baca Selengkapnya

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

58 hari lalu

Beda Respons PGRI Soal Makan Siang Gratis Pakai Dana Bos: yang Penting Ada Uangnya

PGRI menilai, tidak ada yang perlu dipersoalkan mengenai pembiayaan program makan siang dan susu gratis yang menggunakan dana BOS.

Baca Selengkapnya

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

58 hari lalu

Marak Kasus Bullying, Jokowi kepada Guru: Jangan Sampai Ada Siswa Ketakutan di Sekolah

Presiden Joko Widodo menunjukkan perhatiannya atas perundungan (bullying) yang terjadi di sekolah-sekolah.

Baca Selengkapnya

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

59 hari lalu

Respons Program Makan Siang Gratis, FSGI Singgung Teori Shang Yang, Apa Maksudnya?

FSGI merespons program makan siang gratis dengan menyinggung teori Shang Yang. Begini penjelasannya.

Baca Selengkapnya

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

59 hari lalu

Reaksi Para Guru Soal Makan Siang Gratis akan Gunakan Dana BOS

Menurut FSGI, penggunaan dana Bos untuk makan siang gratis menunjukkan pemerintah gagal memahami tujuan kebijakan itu.

Baca Selengkapnya