Kasus Nur Alam, Karyawan PT Billy Berlagak Pilon di KPK  

Reporter

Kamis, 1 September 2016 17:54 WIB

Penyidik KPK membawa sejumlah tas yang berisikan alat bukti hasil penggeledahan Rumah dinas Gubernur Sulawesi Tenggara, Nur Alam dikawasan jalan Mikasa D2, Patra Jasa, Kuningan, Jakarta, 23 Agustus 2016. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Karyawan PT Billy Indonesia, Edy Janto, keluar dari gedung Komisi Pemberantasan Korupsi pada pukul 16.17 WIB, Kamis, 1 September 2016. Ia baru saja menjalani pemeriksaan terkait dengan korupsi penerbitan izin usaha pertambangan di Sulawesi Tenggara. Ia diperiksa sebagai saksi untuk Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.

Saat ditanya awak media mengenai perkara korupsi itu, Edy tidak mau berkomentar. "Enggak ada, sorry Pak, sorry," katanya.

Namun wartawan tetap mengejar Edy. Sebelum pergi, Edy menyangkal bahwa dia adalah Edy Janto, yang sedang diperiksa KPK. Asisten pribadi pemilik PT Billy Indonesia itu juga mengatakan dia bukan orang penting. "Saya bukan Edy, saya bukan Edy. Saya bukan Edy, Pak, salah Pak," ujarnya.

Baca: Gelar Perkara Selesai, KPK Akan Panggil Nur Alam

Kamis siang ini, KPK memeriksa lima saksi dari PT Billy dan dua orang dari PT Anugerah Harisma Barakah. Dua perusahaan itu diduga memiliki kaitan dengan kasus suap penerbitan izin pertambangan yang dilakukan Gubernur Sulawesi Tenggara Nur Alam.

Kelima saksi dari PT Billy Indonesia adalah pemilik Emi Sukiati Lasmon, Direktur Distomy Lasmon, staf keuangan Endang Chaerul, serta karyawan Edy Janto dan Suharto Martosuroyo. Adapun dua saksi dari PT Anugerah adalah Direktur Utama Ahmad Nursiwan dan karyawannya, Widi Aswindi.

Populer:
Heboh Prostitusi Anak Layani Gay, Siapa Saja Pelanggannya?
Terungkap: Sebelum Digerebek, Gatot Brajamusti Dapat Ancaman
Soal Matematika Viral Ini Bikin Heboh 3 Juta Orang
Pengacara: Kematian Mirna Tak Bisa Dipastikan karena Sianida

Dalam perkara tersebut, KPK menetapkan Nur Alam sebagai tersangka dugaan penyalahgunaan kewenangan atas penerbitan rangkaian perizinan usaha tambang PT Anugerah Harisma Barakah pada 2009-2014.

Politikus Partai Amanat Nasional itu diduga mendapat imbal balik saat mengeluarkan izin usaha pertambangan nikel terhadap PT Anugerah di Kabupaten Buton dan Kabupaten Bombana, Sulawesi Tenggara.

MAYA AYU PUSPITASARI

Berita terkait

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

10 menit lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

1 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

4 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

7 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

13 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

15 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

20 jam lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

22 jam lalu

Nurul Ghufron Pelapor Dewas KPK Albertina Ho, Ini Profil Wakil Ketua KPK

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron lulusan Universitas Jember, Unair, dan Unpad itu melaporkan Dewas KPK Albertina Ho.

Baca Selengkapnya

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

1 hari lalu

Sidang Syahrul Yasin Limpo, KPK Hadirkan 4 Saksi

Tim Jaksa KPK menghadirkan empat saksi pada sidang lanjutan bekas Menteri Pertanian (Kementan) Syahrul Yasin Limpo (SYL)

Baca Selengkapnya

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

1 hari lalu

KPK Hentikan Sementara Aktivitas 2 Rutannya Imbas 66 Pegawai Pelaku Pungli Dipecat

KPK hentikan sementara aktivitas di rutan POM AL dan rutan Pomdam Jaya Guntur imbas kasus pungli yang berujung pemecatan 66 pegawai

Baca Selengkapnya