Solo Sulit Kontrol Perdagangan Sapi Kurban Pemakan Sampah

Reporter

Rabu, 31 Agustus 2016 15:48 WIB

Dua pemulung mencari sampah, sedang sapi-sapi ini menunggu makanan dari sampah yang dibuang petugas dari kota Semarang, Rabu 24 September 2014. TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Surakarta kesulitan mengawasi perdagangan sapi dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo. Padahal, sapi yang biasa digembalakan di tempat sampah itu memiliki kadar timbal di atas ambang batas.

Kepala Dinas Pertanian Surakarta, Weni Ekayanti, mengatakan populasi sapi yang digembalakan di Putri Cempo cukup banyak. "Ada sekitar 800 ekor," katanya, Rabu 31 Agustus 2016. Ternak itu memakan tumpukan sampah di lokasi.

Padahal, berdasarkan penelitian, daging sapi dari Putri Cempo memiliki residu zat logam timbal atau plumbum, di atas ambang batas. "Terutama di organ jerohan,," katanya. Akibatnya, daging sapi tidak layak dikonsumsi.

Hanya saja, dia kesulitan mengontrol perdagangan sapi dari kawasan itu. "Pemiliknya kebanyakan dari kabupaten lain dan digembalakan di sekitar TPA Putri Cempo," katanya.

Menurutnya, sapi dari Putri Cempo baru layak dikonsumsi, jika telah dikarantina selama enam bulan sebelum dipotong. "Residu timbalnya sudah jauh berkurang," katanya. Namun populasi sapi dan jumlah pemilik cukup banyak. Membuatnya sulit mengawasi.

Ia meminta masyarakat memilih ternak untuk Hari Raya Kurban dengan teliti. "Jangan memilih sapi yang kadar timbalnya tinggi," katanya. Secara fisik, sapi yang mengandung zat logam tinggi, terlihat dari kotorannya. "Berbau menyengat, relatif encer, warnanya jauh lebih gelap," katanya.

Dia berharap perubahan pola pengelolaan TPA Putri Cempo dilakukan pemerintah dan bisa mengatasi permasalahan itu. "Ke depan, sampah diolah menjadi sumber tenaga listrik," katanya. Sehingga, tidak ada sampah tersisa dan menjadi makanan sapi.

Wali Kota Surakarta FX Hadi Rudyatmo menyebut telah menyelesaikan mencari investor pengolahan sampah di TPA Putri Cempo. "Investor siap menggarap dengan modal Rp 147 miliar," katanya. Rencananya, sampah di TPA itu diolah menjadi energi listrik. Volume sampah 250 ton per hari, energi listrik yang dihasilkan 10 megawatt.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.

Baca Selengkapnya

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.

Baca Selengkapnya

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.

Baca Selengkapnya

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.

Baca Selengkapnya

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.

Baca Selengkapnya

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

29 Juli 2021

Mahasiswa Universitas Brawijaya Riset Bulu Ayam Penyerap Limbah Industri Tekstil

Pengelolaan limbah cair tekstil pascaproduksi ditujukan untuk menghilangkan atau mereduksi kadar bahan pencemar sehingga limbah cair industri memenuh

Baca Selengkapnya

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

28 Juli 2021

KLHK Ungkap Penyebab 59 Persen Sungai di Indonesia Tercemar Berat

KLHK menuturkan 59 persen sungai di Indonesia masih dalam kondisi tercemar berat.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

2 Juni 2021

Dua Anggota Ormas Nyaris Bentrok di Tambun Bekasi

Diduga, kedua ormas itu berselisih soal pengelolaan limbah industri otomotif di sana.

Baca Selengkapnya