41 Orang Terkena Zika di Singapura, Pintu Masuk Diperketat  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Selasa, 30 Agustus 2016 10:44 WIB

Seorang petugas laboratorium melakukan uji coba bakteri yang dipercaya dapat mengurangi penyebaran virus melalui nyamuk dan virus Zika ke manusia di Eliminate Dengue Program (EDP), Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 5 Februari 2016. Di Brasil sebanyak 4.000 bayi lahir dengan microcephaly, yang mampu menghambat perkembangannya. REUTERS/Darren Whiteside

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Kesehatan mengawasi secara intensif pintu-pintu masuk bandara hingga pelabuhan. Pasalnya, kasus penularan virus zika secara lokal ditemukan di Singapura.

Direktur Jenderal Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Kementerian Kesehatan dr H Mohamad Subuh mengatakan instruksi peningkatan pengawasan telah dikeluarkan sejak Selasa pagi ini.

"Saya telah mengeluarkan surat perintah kepada seluruh kantor kesehatan bandara dan pelabuhan yang ada di seluruh pintu masuk, untuk melakukan surveillance (pengawasan) dan pemantauan lebih teliti," kata Subuh dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 30 Agustus 2016.

Subuh menjelaskan, surveillance dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran virus. Caranya, setiap orang yang masuk ke Indonesia dari Singapura akan diberikan health alert card, kartu yang diisi sejumlah informasi kesehatan orang tersebut.

Pemberian kartu seperti in, menurut Subuh, lebih efektif dalam mendeteksi dugaan infeksi virus zika dibandingkan pemasangan thermal scanner. Sebab, zika diketahui memiliki masa inkubasi selama 7-10 hari yang tidak selalu bisa terdeteksi thermal scanner.

"Apabila dalam waktu sepuluh hari di rumah, Anda mengalami demam dengan ciri-ciri demam tinggi, ada ruam atau bercak pada kulit, maka segera melapor ke fasilitas kesehatan yang ada seperti puskesmas atau rumah sakit dengan harus membawa kartu tersebut," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengaku sudah mendapat kabar soal 41 orang terinfeksi virus zika di negara tetangga Indonesia, Singapura. Merespons hal itu, kata Retno, Indonesia akan dalam posisi waspada.

"Kami meningkatkan kewaspadaan karena Singapura, Indonesia, dan Malaysia kan makin berhubungan satu sama lain. Jadi harus dicegah jangan sampai terjadi di Indonesia (penyebaran virus zika)," ujar Retno saat dicegat awak media di kompleks Istana Kepresidenan, Senin, 29 Agustus 2016.

Di Singapura, infeksi pertama terjadi pada Mei, datang melalui seorang pria berusia 48 tahun yang baru saja kembali dari Brasil. Sejauh ini, pemerintah Singapura mengklaim 34 orang dari 41 tersebut sudah pulih dari virus zika. Sedangkan tujuh sisanya masih berada di Rumah Sakit Tan Tock Seng, Singapura.

INGE KLARA SAFITRI

Berita terkait

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

1 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

3 hari lalu

Ini Negara dengan Internet Tercepat di Dunia, Indonesia Urutan ke Berapa?

Speedtest Global Index Ookla membuat peringkat kecepatan Internet di 142 negara per Maret 2024. Indonesia kalah dari Kamboja.

Baca Selengkapnya

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

4 hari lalu

Bandara Changi di Singapura Dinilai Terbaik untuk Layanan Imigrasi

Bandara Changi menawarkan check-in dan registrasi masuk otomatis, sistem otentikasi biometrik, dan kecerdasan buatan untuk mengangkut bagasi.

Baca Selengkapnya