Surakarta Berikan Lagi Jaminan Kesehatan untuk Warga  

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 16:37 WIB

Walikota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo berpidato usai melakukan Senam Solo Menyapu di halaman Balaikota Surakarta, Jawa Tengah, 30 Mei 2016. TEMPO/Bram Selo Agung

TEMPO.CO, Solo - Pemerintah Kota Surakarta berencana memberikan lagi jaminan kesehatan bagi warganya. Jaminan kesehatan yang dinamai Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta (PKMS) ini telah terhenti sejak adanya program Jaminan Kesehatan Nasional oleh pemerintah pusat.

Wali Kota Surakarta F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan selama ini pemerintah hanya memberikan fasilitas Jaminan Kesehatan Nasional gratis untuk masyarakat miskin. "Sedangkan warga dengan kategori rentan miskin belum mendapat perhatian," katanya, Senin, 29 Agustus 2016.

Padahal masyarakat rentan miskin juga membutuhkan perhatian pemerintah agar tidak turun menjadi masyarakat miskin. "Mereka bisa mencukupi sandang dan pangan, tapi tidak mampu berobat saat sakit," ujarnya.

Kondisi itu menjadi dasar bagi Pemerintah Kota Surakarta memberikan bantuan kesehatan bagi masyarakat rentan miskin. Rencananya, jaminan kesehatan tersebut akan diberikan mulai 2017. "Sekarang baru kami hitung anggarannya."

Menurut Wali Kota, jumlah warga rentan miskin di kotanya cukup besar. "Jumlahnya sekitar 200 ribu jiwa," ucapnya. Dia khawatir mereka akan turun menjadi warga miskin jika memiliki masalah dengan kesehatan.

Rudyatmo menjamin pemberian bantuan terhadap warga rentan miskin tidak akan bersinggungan dengan program pemerintah pusat. "Sebab, sasarannya berbeda," tuturnya. Bantuan dari Pemkot Surakarta ini hanya diberikan kepada warga rentan miskin.

Kepala Dinas Kesehatan Surakarta Siti Wahyuningsih mengatakan jumlah warga rentan miskin saat ini terus divalidasi. Proses itu dilakukan oleh Tim Penanggulangan Kemiskinan yang telah dibentuk di tiap kelurahan.

Sedangkan sistem penjaminan kesehatan yang diberikan berbeda dengan sistem dalam Jaminan Kesehatan Nasional. "Kami memberikan plafon Rp 5 juta," ucapnya. Artinya, warga yang sakit hanya akan mendapat bantuan maksimal Rp 5 juta dalam setahun untuk berobat.

AHMAD RAFIQ

Berita terkait

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

1 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Upaya Kemenkes Atasi Banyaknya Warga Indonesia yang Pilih Berobat ke Luar Negeri

Ada sejumlah persoalan yang membuat banyak warga Indonesia lebih memilih berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

3 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

20 hari lalu

Beri Layanan Kebidanan pada Pemudik, Ikatan Bidan Buka Posko Kesehatan

Posko OPOR Bu Bidan didirikan untuk mendekatkan layanan kebidanan kepada pemudik, khususnya akses bagi perempuan, ibu hamil dan menyusui

Baca Selengkapnya

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

41 hari lalu

Empat Dokter dari Barat Jadi Saksi Kekejian Israel di Gaza

Empat dokter dari AS, Prancis dan Inggris memberi kesaksian di PBB tentang sistem layanan kesehatan di Gaza yang runtuh dan kekejian Israel.

Baca Selengkapnya

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

46 hari lalu

Studi Peminum Ciu di Surakarta, Mayoritas Islam Abangan

Pemilik pabrik ciu di Surakarta bahkan didapati sudah menjalani ibadah Haji.

Baca Selengkapnya

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

53 hari lalu

Hari Perempuan Internasional, Pentingnya Peran Wanita Bangun Sistem Kesehatan Indonesia

Perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan. Ada berbagai peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga

Baca Selengkapnya

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

1 Maret 2024

Dikecam Masyarakat, Ini Alasan Para Dokter Korea Selatan Tetap Mogok

Dokter-dokter di Korea Selatan masih melanjutkan aksi mogok, meski masyarakat mengecam dan pemerintah mengancam.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

1 Maret 2024

Wali Kota Solo dari Masa ke Masa Ada Bapak dan Anak, Jokowi dan Gibran

Berikut daftar nama yang pernah menjabat sebagai Wali Kota Solo, ada nama bapak dan anak, Jokowi dan Gibran.

Baca Selengkapnya

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

29 Februari 2024

Gaji Dokter di Korea Selatan Tergolong Tertinggi, Mengapa Masih Mogok?

Ribuan dokter magang di Korea Selatan menolak untuk kembali bekerja meski diancam penangguhan izin medis.

Baca Selengkapnya