Karena Kabut Asap, Aktivitas Penerbangan di Dumai Terganggu

Reporter

Senin, 29 Agustus 2016 04:43 WIB

Warga mengambil foto di dekat roda observasi Singapore Flyer yang diselimuti oleh kabut, di Singapura, 26 Agustus 2016. Kabut asap kebakaran hutan di Riau kembali menyerang Singapura dan negara tetangga. REUTERS/Edgar Su

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Pinang Kampai, Dumai. Sebuah pesawat Pelita Air dari Pekanbaru tujuan Dumai batal terbang lantaran landasan pacu di bandara tertutup asap. "(Penerbangan) Pelita Air tujuan Dumai dibatalkan karena visibility tidak memungkinkan," kata Duty Manajer Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Murniati Simanjuntak, Minggu, 28 Agustus 2016.

Kebakaran hutan dan lahan kembali melanda sejumlah wilayah Riau dalam sebulan terakhir. Dumai menjadi daerah terdampak asap cukup parah. Jarak pandang menurun hingga 1 kilometer.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan satelit Tera dan Aqua masih memantau 36 titik panas yang tersebar di sejumlah wilayah. Kabupaten Rokan Hilir masih menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak, yakni mencapai 25 titik, disusul Indragiri Hulu empat titik, Pelalawan dua titik, serta Bengkalis, Kampar, Meranti, dan Indragiri Hilir masing-masing satu titik.

"Tingkat kepercayaan titik panas menjadi titik api di atas 70 persen atau 19 titik api," tuturnya.

Kabut asap sisa kebakaran hutan dan lahan telah mengganggu kualitas udara di sejumlah wilayah. di Pekanbaru, jarak pandang menurun hingga 6 kilometer, Pelalawan 3 kilometer, dan Indragiri Hulu 8 kilometer.

Minggu malam, 28 Agustus 2016, kabut asap tampak menyelimuti setiap sudut Kota Pekanbaru. Papan Indeks Standar Pencemaran Udara (Ispu) di Persimpangan Arengka menunjukkan angka 60 Psi atau sedang. Sebelumnya, 300 keluarga di Kecamatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu, Kecamatan Tanah Putih, Rokan Hilir dan Desa Petani, Bengkalis terpaksa mengungsi lantaran asap telah mengganggu aktivitas warga.



RIYAN NOFITRA




Advertising
Advertising

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

9 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

17 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

42 hari lalu

Taman Nasional Karimunjawa Rusak karena Limbah Tambak Udang, KLHK Tetapkan Empat Tersangka

KLHK menetapkan empat orang tersangka perusakan lingkungan Taman Nasional Karimunjawa pada Rabu, 20 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

42 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

46 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

47 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

47 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

47 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

48 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

52 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya