500 Tersangka Korupsi Rugikan Negara Sekitar Rp 900 Miliar

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 28 Agustus 2016 22:35 WIB

TEMPO/Machfoed Gembong

TEMPO.CO, Jakarta - Sepanjang semester I tahun 2016, sebanyak 500 orang telah dinyatakan sebagai tersangka kasus korupsi dari 210 kasus yang ditemukan Indonesia Corruption Watch. Total kerugian negara dalam enam bulan terakhir ini pun mencapai Rp 890,5 miliar. Birokrasi di daerah menjadi lembaga yang paling korup di Indonesia. Di sana juga rentan terjadi penyelewengan wewenang.

"Data-data tersebut dikumpulkan melalui website resmi institusi penegak hukum, juga media online dan cetak, selama rentang waktu Januari hingga Juni 2016," kata Wana, peneliti ICW, dalam rilis penelitian berjudul "Kinerja Penanganan Kasus Korupsi Semester I 2016", yang diumumkan di kantor pusat ICW, Kalibata, Jakarta Selatan pada Minggu, 28 Agustus 2016.

Dari semua kasus yang terpantau, polisi menangani 59 kasus korupsi dengan kerugian Rp 252,2 miliar, KPK dengan 18 kasus dan kerugian Rp 164 miliar, dan kejaksaan dengan 133 kasus dan kerugian Rp 473 miliar.

Selain itu, jika dikelompokkan dalam indikator sektor dan lembaga, sektor keuangan daerah menjadi sektor yang paling rentan dikorupsi dengan 34 kasus. Ini diikuti sektor pendidikan 23 kasus dan transportasi 21 kasus. Sementara lembaga paling rentan terjadinya tindak pidana korupsi adalah birokrasi daerah dengan 145 dari 210 kasus atau mencapai 69 persen, diikuti lembaga non-kementerian 8 kasus, dan BUMN 7 kasus.

Rilis penelitian ini juga menyebutkan upaya penindakan kasus korupsi pada semester I tahun 2016 ini mengalami penurunan dibanding periode sama tahun sebelumnya. Namun ini tidak berarti kinerja aparat penegak hukum membaik karena kinerja penyelidikan kasus oleh aparat cenderung menurun.

Salah satu poin yang disorot ICW adalah terkait Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2016 tentang Percepatan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional. Inpres ini diduga ikut berkontribusi terhadap penurunan kinerja aparat penegak hukum karena memungkinkan sebuah laporan tindak pidana korupsi diselesaikan dengan mekanisme internal semata dan tidak dipublikasikan dengan transparan kepada masyarakat.

ICW juga mencatat sejumlah kasus masih tertahan di kejaksaan, kepolisian, dan KPK. Adapun kasus-kasus tersebut masih di tahap penyidikan dan belum kunjung mencapai tahap penuntutan.

FAJAR PEBRIANTO | BUDI R

Berita terkait

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

5 hari lalu

Polda Metro Jaya Selidiki Pertemuan Alexander Marwata dan Eks Kepala Bea Cukai Yogya, ICW: Keliru

Peneliti ICW Diky Anandya mengatakan, pertemuan Alexander Marwata dan Eko Darmanto dilakukan dalam rangka aduan masyarakat pada Maret 2023.

Baca Selengkapnya

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

15 hari lalu

ICW Sebut Remisi Terlihat Diobral untuk para Koruptor

Sebanyak 240 narapidana korupsi di Lapas Sukamiskin mendapat remisi Idul Fitri

Baca Selengkapnya

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

18 hari lalu

Remisi terhadap Koruptor Dinilai Bermasalah Setelah Pencabutan PP 99 Tahun 2012

Eks Penyidik KPK Yudi Purnomo Harahap menilai remisi terhadap para koruptor lebih mudah setelah pencabutan PP 99 Tahun 2012 oleh Mahkamah Agung.

Baca Selengkapnya

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

19 hari lalu

Reaksi Pengamat dan Aktivis Antikorupsi Soal Wacana KPK dan Ombudsman Dilebur

Muncul kabar bahwa KPK dan Ombudsman akan dilebur, bagaimana respons aktivis antikorupsi dan para pengamat?

Baca Selengkapnya

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

23 hari lalu

Awal Mula Berhembus Kabar KPK Digabung dengan Ombudsman

tersiar kabar KPK akan dihapuskan lalu digabungkan dengan Ombudsman, bagaimana awalnya?

Baca Selengkapnya

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

23 hari lalu

Wacana Peleburan KPK dengan Ombudsman, Apa Tanggapan ICW dan IM57+ Institute?

Wakil Ketua KPK Alexander Marwata menyebut adanya kemungkinan KPK dan Ombudsman akan digabung.

Baca Selengkapnya

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

24 hari lalu

Korupsi di PT Timah Berlangsung Sejak 2015, ICW Heran Pejabat Daerah Seolah Tak Tahu

ICW meminta Kejaksaan Agung tak hanya mengejar pelaku secara personal, tapi korporasi dalam kasus korupsi di kawasan IUP PT Timah.

Baca Selengkapnya

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

25 hari lalu

Informasi OTT KPK Sering Bocor, Alexander Marwata: Tidak Pernah Terungkap

Wakil Ketua KPK mengatakan, hanya orang-orang yang sial saja yang terkena OTT

Baca Selengkapnya

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

25 hari lalu

ICW Ungkap Rencana KPK Hapus Bidang Penindakan dan Gabung Ombudsman Telah Dibahas di Bappenas

Peneliti ICW Kurni Ramadhana mengatakan rencana KPK bubar lalu gabung Ombudsman bukan isapan jempol, sudah dibahas di Bappenas.

Baca Selengkapnya

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

30 hari lalu

Mantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi

ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan

Baca Selengkapnya