Kebakaran Lahan Riau, 5 Helikopter Dikerahkan Padamkan Api  

Reporter

Sabtu, 27 Agustus 2016 18:12 WIB

Teknisi melakukan perawatan helikopter BNPB jenis MI-8 dan jenis MI-171 di Landasan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau, 11 Agustus 2016. Kedua helikopter tersebut digunakan untuk pengeboman air dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Riau. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan mengepung sejumlah wilayah Riau. Sebanyak lima unit helikopter waterbombing dikerahkan untuk memadamkan api di empat kabupaten di Riau.

"Ada lima helikopter dikerahkan hari ini," kata Kasi Base Ops Lapangan Udara Roesmin Nurjadin Pekanbaru Mayor Ferry Duwantoro kepada Tempo, Sabtu, 27 Agustus 2016.

Adapun lima helikopter tersebut terdiri atas dua pesawat air tractor, dua helikopter jenis MI-8 dan MI-171, serta satu helikopter jenis Bolkow 105.

Menurut Ferry, bom air dijatuhkan di atas lahan terbakar sebanyak 5 sorti di Desa Samsam, Kecamatan Kandis, Siak; 3 sorti di Desa Siarang Arang, Pujud, Rokan Hilir; Desa Petani, Bengkalis; Desa Sekijang, Tapung Hilir, Kampar.

Kemudian 49 kali waterbombing di Desa Karya Indah, Tapung Hilir, Kampar; 51 waterbombing di Desa Tasik Serai, Bengkalis.

"Di Tasik Serai, kondisi asap sudah jauh berkurang," kata Ferry.

Baca: Marak Kebakaran Hutan, Jarak Pandang di Riau Turun Drastis

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika stasiun Pekanbaru Sugarin mengatakan satelit Terra dan Aqua memantau peningkatan titik panas yang mengindikasikan kebakaran hutan dan lahan mencapai 61 titik di sejumlah wilayah.

Menurut Sugarin, Rokan Hilir menjadi daerah penyumbang titik panas terbanyak mencapai 36 titik, disusul Siak (13), Bengkalis (9), Rokan Hulu (2), dan Kampar (1).

"Tingkat kepercayaan titik panas menjadi titik api di atas 70 persen atau sebanyak 49 titik api," kata Sugarin.

Dominasi angin yang berembus menuju arah timur meningkatkan potensi sebaran asap mengarah ke negara tetangga Malaysia dan Singapura.

Baca: Asap Mengarah ke Singapura, Sumatera Waspada Kebakaran Lahan

"Perlu diwaspadai Sumatera bagian barat yang terindikasi memiliki potensi sangat mudah untuk terjadi kebakaran hutan dan lahan," katanya.

Kepala Seksi Pemadam Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis Suiswantoro mengatakan kebakaran lahan di wilayah Tasik Serai hingga kini masih terus berlanjut. Luas lahan terbakar mencapai 100 hektare.

Dia mengatakan upaya pemadaman terus dilakukan regu pemadam kebakaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah Bengkalis dibantu TNI dan Kepolisian lewat darat. Petugas kesulitan memadamkan api karena cuaca cukup panas dan keberadaan titik api sulit dijangkau.

RIYAN NOFITRA

Baca Juga:
Pembunuhan Polisi: Saksi Bertambah, David dan Sara Tersudut?
Jokowi Dicurhati Peternak Soal Daging Kambing dan Kolesterol



Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

38 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

42 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

43 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

44 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya