Polda Riau Selidiki Dua Perusahaan yang Diduga Bakar Lahan  

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 17:31 WIB

Petugas kepolisian dibantu pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar semak belukar di lahan gambut di Desa Kualu, Kampar, Riau, 14 Agustus 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Pekanbaru - Kepolisian Daerah Riau menyelidiki keterlibatan dua perusahaan kelapa sawit yang diduga membakar lahan di area konsesinya di Kecamatan Bonai Darusalam, Rokan Hulu. Kedua perusahaan itu adalah PT APSL dan PT BDB. Luas lahan yang terbakar di kedua perusahaan itu mencapai 350 hektare.

"Sedang kami selidiki," kata Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Riau Komisaris Besar Rivai Sinambela, Jumat, 26 Agustus 2016.

Rivai mengaku telah memerintahkan Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Rokan Hulu secara maksimal. Polda Riau turut menurunkan dua penyidik dari Direktorat Kriminal Khusus untuk membantu penyelidikan lahan konsesi perusahaan itu.

Hal itu, kata Rivai, dilakukan agar penyelidikan dapat berjalan baik dan mengantongi cukup bukti. "Kami tidak ingin lagi ada SP3, seperti yang terjadi pada 15 perusahaan sebelumnya, karena tidak cukup bukti," katanya.

Baca Juga: Singapura Investigasi 4 Perusahaan yang Diduga Pembakar Hutan

Setelah penyelidikan tuntas dan memiliki bukti yang kuat, kasus itu akan diambil alih Direktorat Kriminal khusus Polda Riau. "Kami sudah turunkan dua penyidik ke Rokan Hulu."

Untuk kasus perorangan, sejak Januari hingga pertengahan Agustus 2016, Polda Riau telah menangani 67 perkara kebakaran lahan. Jumlah tersangka mencapai 85 orang. Sebanyak 47 perkara telah diserahkan ke kejaksaan. "Sisanya masih dalam penyidikan," tuturnya.

Rivai mengaku kepolisian telah berusaha sebaik mungkin menegakkan hukum. Namun dia menyesalkan kebakaran lahan yang masih terus berlanjut.

Menurut Rivai, tidak tertutup kemungkinan SP3 15 perusahaan pembakar lahan dapat dicabut jika penyidik Polda Riau menemukan bukti baru. "SP3 bukan akhir dari segalanya."

Simak: Kebakaran Lahan, Kapolda Kalimantan Tengah: Siapa pun Akan Saya Tangkap

Kebakaran hutan dan lahan kembali terjadi di Riau dalam sebulan terakhir. Titik api muncul di sejumlah wilayah di Riau. Satgas Penanggulangan Kebakaran Hutan Riau mengerahkan enam helikopter water bombing untuk memadamkan api serta melakukan teknik modifikasi cuaca hujan buatan. Tim gabungan dari TNI, kepolisian, dan Manggala Agni memadamkan api melalui darat.

Kebakaran lahan Riau telah memakan korban jiwa. Anggota Kesatuan Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai Prajurit Satu Wahyudi ditemukan tewas saat bertugas memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir. Sebelumnya korban sempat dinyatakan hilang dari rombongan selama sepekan.

RIYAN NOFITRA

Baca:
Presiden Jokowi: Tindak Tegas Pembakar Hutan
Diskusi RUU Pertembakauan: Duit Rokok Mengalir ke Parlemen

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

12 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

20 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

46 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

49 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

50 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

50 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

51 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

51 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

55 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya