Tenaga Kesehatan Haji Minim, Pemerintah Diminta Lobi Arab Saudi

Reporter

Jumat, 26 Agustus 2016 14:13 WIB

Ilustrasi calon jamaah haji. Antara

TEMPO.CO, Boyolali - Wakil Ketua Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Saleh Partaonan Daulay meminta pemerintah melobi otoritas Arab Saudi agar bersedia memberi tambahan kuota petugas kesehatan haji asal Indonesia. “Kita masih kekurangan petugas kesehatan,” kata Saleh di sela meninjau Asrama Haji Donohudan, Kabupaten Boyolali, pada Jumat, 26 Agustus 2016.

Jumlah dokter yang ditugaskan mengawal jemaah haji Indonesia di Arab Saudi hanya 384. Padahal jemaah haji Indonesia terdiri atas sekitar 166.800 orang.

Idealnya satu dokter membawahi sekitar 90 pasien. Kendati demikian, ucap Saleh, minimnya jumlah dokter asal Indonesia yang bertugas di Tanah Suci itu masih bisa ditambal dengan perawat dan petugas medis lain. Jadi jumlah semua petugas kesehatan haji tahun ini sekitar 3.000.

Menurut dia, Kementerian Kesehatan sebenarnya bersedia menambah jumlah petugas kesehatan. Namun terkendala izin pemerintah Arab Saudi.

Sebagai gantinya, pemerintah Arab Saudi membuka akses fasilitas pelayanan kesehatannya untuk seluruh jemaah haji yang membutuhkan perawatan. “Semestinya pemerintah segera melakukan lobi-lobi atau diplomasi ke sana (Arab Saudi),” ujar Saleh.

Selain kekurangan jumlah petugas kesehatan, tutur Saleh, ketersediaan obat-obatan bagi anggota jemaah haji asal Indonesia yang berisiko tinggi masih perlu ditambah. Sebab, akibat banyaknya anggota jemaah haji yang membutuhkan obat, klinik satelit atau klinik di pemondokan haji sering kehabisan stok.

Menurut Saleh, ada dua kendala yang melatarbelakangi terbatasnya ketersediaan obat bagi jemaah haji asal Indonesia. Pertama, tidak semua obat dari Indonesia bisa masuk Arab Saudi karena harus melalui pemeriksaan Food and Drug Administration (FDA), semacam BPOM di Indonesia. “Jadi tidak semua obat yang kita butuhkan bisa masuk ke sana.” Kendala kedua adalah sulitnya mendistribusikan obat-obatan dari gudang obat Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI) ke klinik-klinik satelit lantaran padatnya jemaah haji.

Menurut Koordinator Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Solo Arqu Aminuzzab, dokter Arab Saudi kerap mengeluhkan longgarnya syarat kesehatan bagi jemaah haji asal Indonesia. “Mereka bilang, dokter Indonesia itu pintar-pintar, tapi tidak demikian saat menghadapi jemaah haji,” kata Arqu.

Karena banyak yang status kesehatannya berisiko tinggi, jemaah haji asal Indonesia selama ini mendominasi fasilitas kesehatan di Arab Saudi. Di negara lain, seleksi kesehatan lebih ketat. “Kita saja yang mayoritas penduduknya muslim, jadi ada toleransi yang agak besar,” ujar Arqu.

DINDA LEO LISTY




Berita terkait

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

4 jam lalu

Arab Saudi Terbitkan Smart Card untuk Jemaah Haji Mulai Tahun Ini, Apa Itu?

Arab Saudi menyatakan pihaknya akan memperketat aturan haji tahun ini.

Baca Selengkapnya

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

17 jam lalu

Masalah Kesehatan yang Perlu Diperhatikan Jemaah Haji agar Tak Ganggu Ibadah

Selama mengikuti ibadah haji, kesehatan dan kebugaran menjadi hal utama yang patut dijaga serta dipertahankan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

19 jam lalu

Yaqut Bertemu Menteri Haji Arab Saudi, Bahas Upaya Peningkatan Layanan Jemaah

Pertemuan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah untuk membahas kemudahan layanan bagi jemaah haji Indonesia.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

1 hari lalu

Arab Saudi Bakal Tindak Tegas Jamaah Haji yang Pakai Visa Tak Resmi

Arab Saudi akan menindak tegas siapa pun yang melaksanakan ibadah haji tanpa visa resmi.

Baca Selengkapnya

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

1 hari lalu

Ma'ruf Amin Terima Kunjungan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi di Istana Wapres

Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima lawatan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah di Istana Wapres.

Baca Selengkapnya

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

4 hari lalu

Tidak Berstatus Internasional, Bandara Adi Soemarmo tetap Layani Penerbangan Haji 2024

Bandara Adi Soemarmo Solo tidak lagi menyandang status sebagai bandara internasional. Tapi tetap layani penerbangan haji.

Baca Selengkapnya

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

9 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

9 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Marak Tawaran Haji Tanpa Antre di Medsos, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Bisa Digunakan

10 hari lalu

Marak Tawaran Haji Tanpa Antre di Medsos, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Bisa Digunakan

Masyarakat diimbau tidak tergiur dan tertipu oleh tawaran haji dengan visa ummal (pekerja), ziarah (turis), atau lainnya.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

11 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi satu dari tiga bandara di Indonesia yang akan menerapkan layanan Fast Track, untuk pemberangkatan jemaah haji.

Baca Selengkapnya