Gugur Padamkan Kebakaran Lahan, Pratu Wahyudi Dikenal Saleh  

Reporter

Rabu, 24 Agustus 2016 20:17 WIB

Warga berusaha memadamkan api dengan alat seadanya ketika terjadi kebakaran lahan di Desa Kualu, Kampar, Riau, 14 Agustus 2016. Berdasarkan data BMKG Stasiun Meteorologi Kelas I Pekanbaru, terdapat 66 'hot spot' yang tersebar di beberapa Kabupaten di Provinsi Riau. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Magetan - Isak tangis keluarga dan pelayat pecah ketika jenazah Prajurit Satu Wahyudi tiba di rumahnya di Dusun Grumbul Malang, Desa Pupus, Kecamatan Lembeyan, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, Rabu petang, 24 Agustus 2016. Pratu Wahyudi adalah tentara yang gugur saat ikut memadamkan kebakaran lahan di Desa Pasir Putih, Bagan Sinembah, Rokan Hilir, Riau.

Murtini, 48 tahun, ibu Pratu Wahyudi, beberapa kali mencium foto almarhum yang diletakkan di samping peti jenazah. BACA: Pratu Wahyudi Ditemukan Tewas.

"Ojo nangis (jangan menangis)," kata Murtini sambil mengusap air mata yang meleleh di pipinya. Perkataan itu ditujukan kepada suaminya, Suwarni, 55 tahun, dan tiga saudara Wahyudi yang sama-sama duduk di depan foto almarhum.

Setelah disalatkan, upacara persemayaman secara militer dilangsungkan di halaman rumah duka. Saat itu, Kepala Seksi Intelijen Korem 031/Wirabima Kodam 1/Bukit Barisan Kolonel Inf Eko Prayitno mengatakan almarhum merupakan prajurit terbaik di kesatuannya, yakni Detasemen Artileri Pertahanan Udara Rudal-004 Dumai, Riau. "Almarhum taat beribadah dan taat kepada pimpinan," ujar Eko.

Salah satu bukti ketaatan almarhum, kata Eko, adalah keterlibatan Pratu Wahyudi dalam upaya pemadaman kebakaran hutan dan lahan di Riau. Kegiatan itu diikuti Wahyudi dari Kamis pekan lalu. "Saat siang hari, almarhum berniat melihat titik api yang jaraknya 50 meter dari titik kumpulan teman-temannya," tutur Eko.

Saat itu, angin berembus kencang. Asap kian menebal dan jarak pandang terbatas, hanya 3-5 meter. Seorang anggota regu sempat mencarinya, tapi tidak ketemu. "Sempat ditelepon dan Wahyudi mengatakan berada di bawah pohon besar," ucap Eko.

Beberapa saat kemudian, Wahyudi kembali ditelepon dan mengatakan sedang berada di bawah pohon kelapa sawit. Proses pencarian dilakukan oleh seratusan anggota TNI AD yang lain.

Wahyudi sempat hilang lima hari dan jenazahnya ditemukan di semak-semak yang tidak terbakar pada Selasa, 23 Agustus 2016. Kondisi tubuhnya terbakar. "Handphone-nya digenggam dan kami akan pelajari siapa yang dia hubungi," kata Eko.

NOFIKA DIAN NUGROHO


Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

5 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

13 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

38 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

41 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

43 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

43 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

43 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

43 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

48 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

55 hari lalu

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya