Amir Syamsuddin: Ruhut Dicopot Terkait Kasus Putu Sudiartana  

Reporter

Selasa, 23 Agustus 2016 14:44 WIB

Menteri Hukum dan HAK Azasi Manusia Amir Syamsudin. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Demokrat Amir Syamsuddin membeberkan alasan partainya mencopot Ruhut Sitompul dari jabatan juru bicara. Menurut Amir, Ruhut sempat menganggap Demokrat sudah tak lagi mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam perkara I Putu Sudiartana. "Pernyataan Ruhut seolah-olah Demokrat tidak memihak kepada KPK," ucap Amir kepada Tempo, Selasa, 23 Agustus 2016.

Sebelumnya, Ruhut mengatakan seolah-olah hanya dia yang mendukung KPK. Ruhut menilai partainya tidak mendukung atas penyidikan terhadap Putu, yang ditangkap petugas KPK pada 27 Juni 2016 dalam perkara transfer dana pembangunan ruas jalan di Sumatera Barat senilai Rp 500 juta.

Pernyataan Ruhut itu dibantah Amir. Menurut dia, selama ini, Demokrat sebagai partai minoritas yang tetap memperjuangkan dan mendukung KPK. Bahkan, ujar dia, Demokrat menolak keras revisi Undang-Undang KPK.

Pernyataan Ruhut itu menjadi dasar Ketua Umum Susilo Bambang Yudhoyono mencopot mantan artis sinetron itu. Pernyataan Ruhut dianggap keliru dan tidak mencerminkan sikap Demokrat. "Ini bukan mempertontonkan kisruh internal Demokrat, tapi untuk meluruskan hal-hal strategis," tuturnya.

Menurut Amir, saat itu partainya hanya mempertanyakan tindakan KPK menggelar operasi tangkap tangan terhadap Putu. Demokrat ingin meminta klarifikasi soal kriteria operasi tangkap tangan. Sebab, dalam dugaan suap yang diterima Putu, ada beberapa modus baru yang tak dijelaskan KPK hingga saat ini.

Amir berujar, partainya juga telah mengambil tindakan tegas dengan memecat Putu sebagai kader Partai Demokrat. Justru saat ini Ruhut menuturkan seolah-olah Demokrat tidak memihak kepada KPK. "Sekarang pertanyaanku, apakah kita masih partai yang 'katakan tidak pada korupsi'?” ucap Ruhut.

SBY sebelumnya memecat Ruhut melalui pesan singkat. Isi pesan itu menjelaskan, setiap pernyataan Ruhut di depan publik tidak mencerminkan posisi dan keputusan Demokrat. "Sudah cukup sering saya berikan peringatan terhadap pernyataan Saudara, tapi tidak diindahkan," tulis SBY.

Meski Partai Demokrat mencopot Ruhut sebagai juru bicara, posisi dia sebagai Ketua Departemen Koordinasi Politik, Hukum, dan Keamanan masih tetap dipertahankan. Pencopotan itu diduga dilatarbelakangi sikap Ruhut yang terkesan ngotot mendukung Basuki Tjahaja Purnama menjelang pilkada DKI Jakarta.

AVIT HIDAYAT




Berita terkait

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

10 Januari 2024

HUT PDIP ke-51, Merunut Sejarah PDI Perjuangan Sejak 1927

HUT PDIP ke-51 pada 10 Januari 2024. Meskipun lahir pada 1973, tetapi keberadaan partai politik PDI Perjuangan bisa dirunut sejak 1927.

Baca Selengkapnya

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

3 Juni 2023

Pemilu 2024: Konflik Internal PKB, Cak Imin Vs Keluarga Gus Dur

PKB mendapat nomor urut 1 dalam Pemilu 2024 nanti. Partai ini mengalami polemik berkepanjangan, antara Cak Imin dan keluarga Gus Dur.

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

5 Januari 2023

Politikus Senior Bicara Penyebab Elektabilitas PPP Anjlok: Konflik Internal hingga Dukungan ke Ahok

Mantan Sekretaris Majelis PPP Ahmad Yani menanggapi soal elektabilitas partai berlambang Ka'bah itu yang anjlok dalam setiap survei.

Baca Selengkapnya

Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

18 Desember 2022

Ditinggal Kader, Politikus PSI Bilang yang Antre Masuk Banyak

Sigit menjelaskan PSI masih tetap berada di jalan perjuangan melawan korupsi dan juga politik identitas.

Baca Selengkapnya

Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

18 Desember 2022

Kader Banyak Keluar, Kultur di PSI Disebut Sudah Tidak Sehat

Ujang mengatakan eksodus para kader senior PSI tersebut bisa berdampak serius kepada kontestasi pemilu 2024 mendatang.

Baca Selengkapnya

Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

26 September 2022

Plt Ketua Umum PPP Tawarkan Suharso Monoarfa Posisi Ketua Majelis Pertimbangan

Menurut Arwani, Mardiono dan Suharso membahas ihwal masa depan PPP, khususnya dalam menghadapi Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

13 September 2022

Suharso Monoarfa Disebut Telah Hubungi Plt Ketua Umum PPP Mardiono

Achmad mengaku tidak mengetahui isi pembicaraan antara Suharso Monoarfa dan Mardiono. Menganggap membawa spirit yang baik.

Baca Selengkapnya

Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

13 September 2022

Fraksi PPP Ganti Tamliha dari Kursi Pimpinan Komisi V DPR

Sekretaris Fraksi PPP, Achmad Baidowi, menegaskan pencopotan Tamliha tidak berkaitan dengan konflik di internal partainya.

Baca Selengkapnya