Ogah Antre 23 Tahun, Calon Haji NTB Daftar ke NTT dan Bali  

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 22 Agustus 2016 11:10 WIB

Pelepasan Jemaah Haji di Bandara Internasional Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (21/9). Foto: Dok. Humas Pemprov NTB

TEMPO.CO, Mataram - Selama ini tidak sedikit warga Nusa Tenggara Barat yang mendaftar ibadah haji melalui daerah tetangga, Nusa Tenggara Timur atau Bali, yang jumlah calon jemaah hajinya tidak banyak. Bahkan sebagian melalui negara lain, seperti Yaman atau Australia, karena sedang kuliah di negeri jiran tersebut.

Menurut Kepala Bidang Urusan Haji Kantor Wilayah Kementerian Agama NTB Maad Umar, pendaftaran di negara lain atau provinsi lain tidak sebanyak di daerah sendiri, NTB, yang saat ini harus menunggu giliran hingga 23 tahun. “Kalau di NTT, banyak dilakukan oleh warga asal Kabupaten Dompu dan Bima,” kata Maad kepada Tempo, Ahad, 21 Agustus 2016.

Sejak penggunaan Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) pendaftaran haji semakin ketat. Dengan demikian, diduga sebagian warga Pulau Sumbawa tersebut memilih melalui jalur non-kelompok terbang (kloter) untuk bisa diberangkatkan tanpa melalui daftar tunggu.

Hingga hari ini, calon haji di NTB lebih dari 103 ribu orang atau harus menunggu keberangkatan selama 23 tahun. Sedangkan untuk Nusa Tenggara Timur, waktu tunggunya hanya 4-5 tahun.

Namun, untuk kasus 177 warga Indonesia yang ditemukan hendak berangkat menggunakan paspor Filipina, Maad belum menerima informasi asal daerah dan jumlahnya.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Bantuan Hukum Lalu Muhammad Iqbal Ma’ruf sewaktu dikonfirmasi Tempo dari Mataram, Senin pagi, 22 Agustus 2016, belum memperoleh data warga Sumbawa, NTB, yang melalui Filipina. “Saya belum cek person-nya. Nanti saya tanya tim yang di Manila,” ujarnya melalui WhatsApp.

Jumlah jemaah haji asal NTB yang akan diberangkatkan mulai Selasa, 23 Agustus, semula sebanyak 3.596 orang. Namun kemudian ada sembilan orang yang meninggal dan tujuh orang membatalkan keberangkatan. Dua orang karena alasan sakit dan lima orang lainnya diduga karena istri mereka belum bisa berangkat. “Ada yang batal itu karena ternyata istrinya belum lolos kuota,” tutur Maad.

Jumlah calon haji NTB yang berasal dari sepuluh kabupaten/kota akan diberangkatkan dalam sepuluh kelompok terbang utuh, sementara satu kelompok terbang terakhir merupakan gabungan dengan jemaah asal Sulawesi Selatan.

Setiap kloter terdiri atas 355 orang calon jemaah haji didampingi lima petugas. “Semestinya 4.494 orang, tapi sudah empat tahun ini kuotanya dipotong 20 persen,” ucap Maad.

Sejak 21 September 2012, calon haji asal NTB diterbangkan langsung dari Lombok International Airport tanpa transit di Surabaya sebagai embarkasi antara yang dilakukan sepuluh tahun sebelumnya. Menggunakan pesawat Airbus 330 Garuda, keberangkatan dari Lombok menuju Jeddah singgah di Padang untuk pengisian bahan bakar. Sedangkan kepulangan menggunakan penerbangan langsung.

SUPRIYANTHO KHAFID

Berita terkait

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

5 hari lalu

Mengenal Visa Haji dan Beberapa Visa Lainnya

Visa Haji merupakan visa untuk warga negara Indonesia yang akan pergi menjalankan ibadah haji, selain itu ada beberapa visa lainnya.

Baca Selengkapnya

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

5 hari lalu

23.000 Visa Jemaah Haji Reguler Indonesia Sudah Terbit

Kementerian Agama sedang menyiapkan dokumen dan memproses visa jemaah haji regular Indonesia.

Baca Selengkapnya

Marak Tawaran Haji Tanpa Antre di Medsos, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Bisa Digunakan

5 hari lalu

Marak Tawaran Haji Tanpa Antre di Medsos, Kemenag: Hanya Visa Haji yang Bisa Digunakan

Masyarakat diimbau tidak tergiur dan tertipu oleh tawaran haji dengan visa ummal (pekerja), ziarah (turis), atau lainnya.

Baca Selengkapnya

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

6 hari lalu

Kemenag Bentuk Tim Percepatan Pengembangan Zakat dan Wakaf

Tim ini dibentuk sebagai upaya Kemenag dalam mengoptimalkan pemanfaatan potensi besar yang terdapat dalam zakat dan wakaf.

Baca Selengkapnya

Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

7 hari lalu

Bandara Adi Soemarmo Bakal Terapkan Layanan Fast Track untuk Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun Ini

Bandara Adi Soemarmo Solo menjadi satu dari tiga bandara di Indonesia yang akan menerapkan layanan Fast Track, untuk pemberangkatan jemaah haji.

Baca Selengkapnya

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

9 hari lalu

Arab Saudi Ubah Aturan Masa Berlaku Visa Umrah

Meski sama-sama berlaku tiga bulan, ada perbedaan aturan visa umrah yang lama dengan yang baru.

Baca Selengkapnya

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

17 hari lalu

Idul Fitri 1445 H, Kapolri Singgung soal Toleransi

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo mengucapkan selamat Idul Fitri 1445 H. Ia menyinggung tentang toleransi.

Baca Selengkapnya

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

18 hari lalu

Simak Perbedaan Metode Hilal dan Hisab Penentu 1 Syawal Hari Idul Fitri atau Lebaran 2024

Menentukan 1 syawal Idul Fitri atau lebaran terdapat metode hisab dan rukyatul hilal. Apa perbedaan kedua sistem itu?

Baca Selengkapnya

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

19 hari lalu

Sidang Isbat Menjelang Lebaran, Diadakan pada 9 April 2024 hingga Pemantauan Hilal di 120 Lokasi

Sidang isbat akan diawali dengan Seminar Pemaparan Posisi Hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama

Baca Selengkapnya

4 Fakta Bandara Dhoho di Kediri yang Resmi Beroperasi 5 April Lalu

20 hari lalu

4 Fakta Bandara Dhoho di Kediri yang Resmi Beroperasi 5 April Lalu

Bandara Dhoho di Kediri resmi beroperasi pada 5 April 2024. Berikut sederet faktanya.

Baca Selengkapnya