JK Sebut Dwi-Kewarganegaraan Bisa Bermanfaat untuk Indonesia

Reporter

Jumat, 19 Agustus 2016 16:35 WIB

Gloria Natapradja Hamel, berfoto bersama dengan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla saat berada di Istana Presiden, Jakarta, 17 Agustus 2016. TEMPO/Istman MPD

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla buka suara soal isu dwi-kewarganegaraan yang ramai dibicarakan sejak membuat Arcandra Tahar kehilangan jabatan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral. Menurut Jusuf Kalla, menganut prinsip dwi-kewarganegaraan pun juga bisa memberikan manfaat untuk Indonesia.

"Manfaatnya bisa kita lihat dari begitu banyaknya orang India di Amerika yang bekerja di Google dan Microsoft," ujar Jusuf Kalla saat ditemui di kantor Wakil Presiden, Jumat, 19 Agustus 2016.

BACA: Paspor Ganda Arcandra, JK: Diatasi dengan Perbaikan Prosedur

Jusuf Kalla menjelaskan, dengan menganut dwi-kewarganegaraan, warga negara Indonesia memiliki kesempatan untuk bekerja pada perusahaan besar di luar negeri tanpa harus kehilangan kewarganegaraan Indonesia-nya. Di satu sisi, Indonesia juga tidak harus takut kehilangan warga negara tersebut dan bisa memanggilnya sewaktu-waktu tanpa harus takut kehilangan mereka.

Jusuf Kalla memakai contoh India dan Singapura untuk menjelaskan hal itu. Menurut Jusuf Kalla, warga India dan Singapura bisa bebas bekerja di perusahaan besar luar negeri dan tetap diakui di negara asalnya karena memiliki dwi-kewarganegaraan.

"Problemnya, kalau kita biarin dan kita lepaskan di sini (karena memegang prinsip kewarganegaraan tunggal), mereka akan lebih memilih untuk terus mengabdi di luar. Trennya kan seperti itu," ujar Jusuf Kalla.

Meski mengamini manfaat dari dwi-kewarganegaraan, Jusuf Kalla menyatakan bahwa belum ada pembicaraan khusus antara pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat untuk memungkinkan penerapan dwi-kewarganegaraan tersebut. Namun, Jusuf Kalla menegaskan bahwa pemerintah Indonesia memiliki kepentingan agar semua warga negara berbakat bisa berkontribusi untuk Indonesia.

Kemarin, Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengungkapkan bahwa pemerintah sudah memiliki pemikiran untuk merevisi UU Kewarganegaraan. Namun, Pramono belum bisa memastikan kapan dan apakah akan memasukkan unsur dwi-kewarganegaraan.

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto meminta penerapan dwi-kewarganegaraan memandang faktor negatif dan positif. Ada ketakutan bahwa dwi-kewarganegaraan akan membuat rasa nasionalisme orang berkurang.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

2 hari lalu

Jusuf Kalla Sebut Akar Konflik di Papua karena Salah Paham

Menurut Jusuf Kalla, pandangan masyarakat Papua seakan-akan Indonesia merampok Papua, mengambil kekayaan alamnya.

Baca Selengkapnya

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

4 hari lalu

Cara Pindah Kewarganegaraan WNA Menjadi WNI dan Persyaratannya

Untuk berpindah status WNA menjadi WNI terdapat beberapa syarat dan proses yang perlu dilalui. Ini informasi lengkapnya.

Baca Selengkapnya

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

4 hari lalu

Gilbert Lumoindong Dilaporkan ke Polisi, SETARA Institute: Pasal Penodaan Agama Jadi Alat Gebuk

Pendeta Gilbert Lumoindong dilaporkan ke polisi atas ceramahnya yang dianggap menghina sejumlah ibadah umat Islam.

Baca Selengkapnya

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

6 hari lalu

Digagas JK pada 2016, Ini Beda Rencana Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Versi Indonesia-Cina

Presiden Jokowi mendiskusikan rencana pembangunan kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Menlu Cina, pernah akan dibangun pada 2018.

Baca Selengkapnya

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

6 hari lalu

Dua Laporan Polisi soal Dugaan Penistaan Agama Gilbert Lumoindong

"Saya tidak ada niat, saya mencintai umat Muslim. Saya minta maaf," kata Gilbert Lumoindong

Baca Selengkapnya

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

17 hari lalu

Jusuf Kalla Gelar Open House, Ada Anies Baswedan Hingga Figur Koalisi Perubahan yang Gantian Bertandang

Open house yang diadakan oleh JK dihadiri oleh Anies Baswedan, Hamdan Zoelva, hingga Tom Lembong selaku perwakilan koalisi perubahan.

Baca Selengkapnya

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

18 hari lalu

Rekonsiliasi Nasional, Jusuf Kalla Minta Hormati Proses di MK

Jusuf Kalla menilai positif kunjungan Roeslan Roeslani ke rumah Megawati Soekarnoputri. Soal rekonsiliasi nasional, ia menilai ada banyak waktu lain.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

18 hari lalu

Anies Baswedan Silaturahmi ke Rumah Jusuf Kalla: Banyak Foto-Foto

Anies Baswedan bersamuh dengan Jusuf Kalla pada hari pertama Lebaran. Mengaku tak bicara soal politik.

Baca Selengkapnya

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

18 hari lalu

Usai Salat Id di Masjid Al Azhar, JK Terima Kunjungan Tokoh di Rumahnya Besok

Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) akan merayakan hari raya Idul Fitri 1445 H atau 2024 M di Jakarta. Rencananya, JK juga akan menerima kunjungan para kolega di kediaman pribadinya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

18 hari lalu

Lebaran, Anies Baswedan Gelar Open House di Rumahnya hingga Sowan ke JK

Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, bakal merayakan lebaran tahun ini di Jakarta. Rencananya, Anies akan salat id di masjid dekat rumahnya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan. Setelah itu, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut akan bersilaturahmi dengan tokoh-tokoh partai politik pengusungnya dan para politikus senior.

Baca Selengkapnya