Lahan Pertanian Kota Tegal Tergerus Pembangunan Gedung

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Rabu, 17 Agustus 2016 17:33 WIB

TEMPO/Fahmi Ali

TEMPO.CO, Tegal - Pembangunan perumahan di Kota Tegal, Jawa Tengah, menggerus lahan pertanian yang subur. Akibatnya, lahan pertanian di kota seluas 3.968 hektare makin menyempit dari tahun ke tahun. “Trennya sekarang (luas lahan pertanian) terus menurun,” Kepala Bidang Pertanian, Dinas Kelautan dan Pertanian, Wiseno, Rabu, 17 Agustus 2016.

Dia menjelaskan, selama tiga tahun terakhir ini, penyusutan lahan terjadi di beberapa titik. Pada 2014, lahan perwasahan di Kota Tegal mencapai 750 hektare, tahun berikutnya menyusut menjadi 740 hektare. Tahun ini tersisa 732 hektare. “Ini karena banyak pembangunan seperti perumahan, pusat perbelanjaan, dan lainnya. Selain itu banyak juga lahan yang tidak produktif,” kata dia.

Dia mengaku tidak hapal berapa luas lahan yang digunakan untuk pembangunan perumahan itu. Namun, dia menjelaskan, wilayah yang paling sempit lahan pertaniannya adalah Kecamatan Tegal Timur. Di sana pembangunan cukup pesat, hingga menyerobot lahan subur untuk pertanian. “Di sana lahan pertanian tinggal 25 hektare,” kata dia.

Wilayah yang memiliki persawahan yang cukup luas adalah Kecamatan Margadana. Wilayah tersebut berada di sebelah barat kota, berbatasan Kabupaten Brebes dan dekat dengan Jalur Pantura. Masyarakat di sana sebagian berprofesi sebagai petani padi dan bawang. “Di sana masih ada sekitar 400 hektare lahan pertanian,” kata dia.

Karena itu, kata dia, pemerintah akan mengupayakan agar geliat pertanian di Kota Tegal tetap berlangsung. Hal ini penting untuk menyokong kebutuhan pangan di kota itu. “Upaya yang kami lakukan di antaraya pemberian bantuan alat pertanian dan bibit kepada sejumlah kelompok tani,” kata dia.

Wali Kota Tegal, Siti Mashita Soeparno, mengatakan Pemkot Tegal pada Senin 15 Agustus lalu memberikan bantuan kepada petani di Desa Keturen, Kecamatan Tegal Selatan. Bantuan berupa mesin pemanen padi sebanyak 12 unit kepada 12 kelompok seharga Rp 127 juta per unit. “Ini kami lakukan untuk mempertahankan sawah lestari. Kami berharap bantuan ini betul-betul digunakan untuk tanam sesuai semestinya,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo.

Wali Kota juga menyerahkan bantuan benih padi sebanyak 634 kantong atau 2.200 kg, bibit jambu, bibit tanaman kayu putih dan tanaman obat keluarga sebanyak masing-masing 210. Bibit tersebut dibagi kepada Wanita Tani dan Kelurahan sehingga rata-rata masing-masing menerima 10-25 bibit tanaman berbagai jenis. Pemerintah juga membagikan bantuan pupuk organik kepada petani.

MUHAMMAD IRSYAM FAIZ

Berita terkait

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

11 jam lalu

Mengenal Guinea, Lawan Timnas Indonesia U-23 di Playoff Olimpiade Paris 2024

Timnas Indonesia U-23 harus menang melawan Timnas Guinea U-23 jika ingin lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

2 hari lalu

Mentan Amran Genjot Produksi di NTB Melalui Pompanisasi

Kekeringan El Nino sudah overlap dan harus waspada.

Baca Selengkapnya

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

5 hari lalu

Program Electrifying Agriculture PLN, Mampu Tingkatkan Produktivitas Pertanian

Program Electrifying Agriculture (EA) dari PT PLN (Persero), terus memberikan dampak positif bagi pertanian di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

9 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

12 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

14 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

14 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

25 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

37 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

39 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya