Pengamat: Koalisi 7 Partai Jakarta Masih Bisa Pecah

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Kamis, 11 Agustus 2016 07:37 WIB

Tujuh DPD partai politik sepakat membuat Koalisi Kekeluargaan untuk Pilkada DKI 2017 di Jakarta Pusat, Senin, 8 Agustus 2016. Ketujuh partai itu adalah Demokrat, PKS, PDIP, PAN, Gerindra, PPP, dan PKB. (Tempo/Egi Adyatama)

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai, Koalisi Kekeluargaan yang dibentuk tujuh partai di Jakarta untuk bertarung dalam Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017 masih bisa pecah. Ketujuh partai tersebut adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.

Menurut Qodari, koalisi tersebut masih bisa pecah karena mereka belum sepakat dengan calon gubernur yang akan diusungnya. "Dugaan saya, sangat bisa pecah itu. Mereka punya jago masing-masing. Selama masih belum keluar nama, masih sangat-sangat cair. Ibaratnya belum sampai titik, masih koma," ujar Qodari saat dihubungi, Rabu, 10 Agustus 2016.

Meskipun demikian, bergabungnya tujuh partai untuk berkoalisi dalam Pilkada DKI tersebut membuat Golkar ragu. Santer terdengar kabar bahwa partai berlambang pohon beringin itu akan hengkang dari koalisi partai pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang terdiri dari Partai Nasdem dan Partai Hanura.



Baca: Pilkada DKI, 7 Partai Bentuk Koalisi Kekeluargaan Lawan Ahok

Selain itu, salah satu politikus senior Golkar, Fadel Muhammad, juga menyatakan bahwa dukungan Golkar kepada Ahok masih bisa berubah karena politik bersifat cair. Namun, Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Partai Golkar Idrus Marham mempertegas dukungan partainya terhadap Ahok. Menurut dia, Golkar tetap akan mengusung Ahok dalam Pilkada DKI.

Qodari mengatakan, tidak terdapat indikasi bahwa Golkar akan membelot ke Koalisi Kekeluargaan. Menurut dia, Golkar mendukung Ahok karena berdasarkan survei Ahok memiliki peluang kuat untuk memenangi Pilkada DKI. "Setya Novanto juga ingin menang karena dia Ketua Umum Golkar yang baru. Pilkada DKI kan salah satu panggung politik nasional. Tentu dia sangat ingin menang di sana," ujarnya.

Selain itu, menurut Qodari, Koalisi Kekeluargaan telah memiliki kekuatan yang besar untuk mengusung calon dalam Pilkada DKI. "Masuknya Golkar tidak menambah manfaat apa-apa bagi koalisi tersebut," kata Qodari menambahkan.

Qodari meyakini, koalisi Golkar bersama Nasdem dan Hanura masih solid. Menurut dia, Golkar belum akan mengubah keputusannya dalam mendukung Ahok di pentas Pilkada DKI. "Semua tokoh utama Golkar satu suara. Setya Novanto, Idrus Marham, Nurdin Halid, Yorrys Raweyai, Nusron Wahid, dan Fayakun, semuanya satu suara. Kalau salah satu dari itu ngomong lain, mungkin ada gejolak serius," ujarnya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

27 November 2023

Di Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.

Baca Selengkapnya

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

30 September 2023

Anies Ungkit Momen Berutang di Pilkada DKI, Singgung Biaya Politik Mahal

Anies menuturkan mahalnya biaya kampanye bukan berarti ketika menjadi pejabat harus balik modal

Baca Selengkapnya

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

14 Februari 2023

Di Acara Partai Ummat, Anies Baswedan Cerita Diberi Label saat Pilkada DKI 2017

Anies Baswedan menyebut ada dua pendekatan untuk menciptakan persepsi ini.

Baca Selengkapnya

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

11 Februari 2023

Anies Baswedan Buka Suara soal Utang Rp 50 Miliar ke Sandiaga: Sudah Selesai Dulu

Anies Baswedan menegaskan tidak ada utang yang hari ini harus dilunasi.

Baca Selengkapnya

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

11 Februari 2023

Politikus NasDem Minta Sandiaga Klarifikasi Surat Utang Anies Baswedan

Ada juga poin yang menyatakan jika Anies-Sandi menang, maka Anies Baswedan bebas dari utang tersebut.

Baca Selengkapnya

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

6 Februari 2023

Soal Perjanjian Utang dengan Anies Baswedan, Sandiaga: Saya Baca Dulu

Sandiaga belum mau menanggapi soal utang Anies Baswedan ke dirinya saat Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

6 Februari 2023

Fadli Zon Buka Suara Soal Perjanjian Anies Baswedan - Sandiaga Uno di Pilkada DKI

Fadli Zon mengakui membikin draft perjanjian antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI 2017. Soal utang, Fadli tak mau bicara.

Baca Selengkapnya

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

31 Januari 2022

Pesan Anies Baswedan untuk Kedua Putra Haji Lulung

Anies Baswedan bercerita tentang dukungan yang diberikan Haji Lulung kepadanya dalam Pilkada DKI 2017.

Baca Selengkapnya

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

20 November 2021

MUI DKI Bikin Cyber Army, Taufik Gerindra: Buzzer Terus Serang Anies Baswedan

Taufik menyampaikan penyerang ini selalu mengatakan bahwa Anies Baswedan memenangkan Pilkada, karena politik identitas.

Baca Selengkapnya

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

20 Mei 2021

Baca Pleidoi Rizieq Shihab Singgung Aksi 212, Ahok, dan Pilkada DKI

Rizieq Shihab mengklaim perkara yang menjeratnya bukanlah kasus hukum melainkan politik. Ia kemudian berkisah tentang Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya