Aliansi Perempuan Jawa Timur saat aksi menagih janji Risma untuk tetap memimpin Kota Surabaya di depan Gedung DPRD Kota Surabaya, Selasa, 9 Agustus 2016. TEMPO/MOHAMMAD SYARRAFAH
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Gerak Indonesia Emi Sulyuwati berencana mengumpulkan semua pendukung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Jakarta. "Pekan depan akan kami kumpulkan untuk merencanakan penjemputan Risma di Surabaya," kata Emi kepada Tempo, Rabu, 10 Agustus 2016.
Emi mengatakan saat ini basis dukungan terhadap Risma telah meluas, hampir di semua wilayah Jakarta. Dari catatan dia, telah ada 17 kampung yang menggelar deklarasi di Jakarta. Rencananya juga akan ditambah empat kampung lagi.
Para relawan dari berbagai kampung itu akan diajak bermusyawarah untuk mempersatukan niat membawa Risma ke Jakarta. Termasuk mengupayakan agar Risma mendapatkan tiket dari PDIP untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.
"Kami akan kumpulkan semua dan menggelar konferensi pers," ujar Eni. Hal ini dilakukan untuk menyatukan tujuan dan memberi semangat kepada relawan, meski Risma masih enggan diajukan sebagai salah satu peserta pilkada DKI Jakarta.
"Kami juga merencanakan ramai-ramai menjemput Risma ke Surabaya." Emi juga akan membicarakannya dengan koalisi tujuh partai, termasuk PDIP. Tujuannya menyarankan Megawati Soekarnoputri merekomendasikan Risma.
Jika Risma benar-benar ditunjuk, pihaknya juga akan berkomunikasi dengan koalisi tujuh partai untuk menguatkan kampanye. Sejauh ini dia belum bertemu dengan tim koalisi. Emi juga tak mempermasalahkan siapa pun calon wakil yang akan mendampingi Risma nantinya.
Sebelumnya, Emi juga menggelar deklarasi bersama warga di Kampung Guji, Jakarta Utara. Sementara itu, setelah koalisi tujuh partai terbentuk, PDIP juga menggelar rapat internal membahas pilkada Jakarta.
Seluruh fungsionaris PDIP menggelar rapat internal di kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat. "Sekarang masih rapat internal," ujar resepsionis kantor DPP PDIP, Mika.
Rapat ini dihadiri Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Bambang D.H. Mika mengatakan ia tak tahu persis kapan rapat itu berakhir.
