Ini Alasan DPR Minta Anggaran Kemenhan Tak Dipangkas  

Reporter

Selasa, 9 Agustus 2016 16:31 WIB

Rencana pembelian alutsista tidak hanya di sektor laut saja, pembangunan pertahanan akan menyeluruh darat, laut dan udara. Kehadiran kapal selam Changbogo ini, tentunya akan mendukung progam kemaritiman pemerintahan Joko Widodo. Namun perlu dicermati pentingnya kemandirian Indonesia untuk dapat membangun alutsista sendiri. wikipedia.com

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat T.B. Hasanuddin meminta pemerintah tak memangkas anggaran Kementerian Pertahanan karena dikhawatirkan akan berdampak pada kesiapan tempur Tentara Nasional Indonesia.

Hasanuddin mengemukakan alasannya. Pertama, hal ini akan menyangkut penguatan pangkalan TNI Angkatan Udara, Angkatan Darat, dan Angkatan Laut di Natuna. "Ini mengacu pada situasi di Laut Cina Selatan yang semakin hangat," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 9 Agustus 2016.

Kedua, ujar Hasanuddin, anggaran menjadi prioritas kebutuhan untuk melanjutkan pendanaan suku cadang, senjata, dan alutsista yang sudah dibeli. Terakhir, menurut dia, biaya operasional, khususnya untuk patroli laut dan udara, akhir-akhir ini meningkat, terutama di wilayah perbatasan, terkait dengan fungsi pengamanan kedaulatan negara. “Ketiga alasan itu perlu mendapat perhatian pemerintah, dalam hal ini Kemenkeu.”

Seperti diketahui, pemerintah berencana melakukan efisiensi belanja dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memutuskan memangkas anggaran belanja kementerian atau lembaga sebesar Rp 65 triliun dan dana transfer daerah sebesar Rp 68,8 triliun.

Meski pemerintah hingga kini belum mendiskusikan soal alokasi anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI dengan DPR, Hasanuddin berharap pemangkasan anggaran tidak dikenakan terhadap kedua pos itu, mengingat banyaknya prioritas yang harus dilakukan.

GHOIDA RAHMAH

Baca Juga:
Mendikbud Usulkan Full Day School, Ini Alasannya
Rio2016: Riau Ega Menang, Pemanah Nomor Satu Dunia Syok

Berita terkait

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

1 hari lalu

BMTH Harus Beri Manfaat Besar Bagi Masyarakat Bali

Proyek Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) yang sedang dibangun di Pelabuhan Benoa, Bali, harus memberi manfaat yang besar bagi masyarakat Bali.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

1 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

1 hari lalu

MK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya

Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

1 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

2 hari lalu

Prabowo dan Gibran Ikrar Sumpah Jabatan Presiden dan Wakil Presiden Oktober 2024, Pahami Isinya

Pasca-putusan MK, pasangan Prabowo-Gibrang resmi ditetapkan KPU sebagai pemenang pemilu. Sumpah jabatan mereka akan diikrarkan pada Oktober 2024.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

2 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

2 hari lalu

Wacana Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat Berpotensi Langgar UU Penerbangan

Penarikan iuran yang akan dimasukkan dalam komponen perhitungan harga tiket pesawat itu dinilainya berpotensi melanggar Undang-Undang (UU).

Baca Selengkapnya