Ahok Yakin Tidak akan Ditinggal Tiga Partai Pendukungnya

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Selasa, 9 Agustus 2016 14:21 WIB

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (tengah), perwakilan partai politik Nasdem, Hanura, dan Golkar, serta perwakilan dari Teman Ahok berfoto bersama saat Halal Bihalal di Markas Teman Ahok, Pejaten, Jakarta, 27 Juli 2016. ANTARA/Reno Esnir

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakin ketiga partai yang menyokongnya untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta tidak akan mencabut dukungan dan meninggalkannya. "Ya kan bisa kita lihat mereka dukung kan," ujar Basuki saat di Balai Kota pada Selasa, 9 Agustus 2016.

Keyakinan itu karena selama ini para ketua umum di tiga partai penyokongnya itu memegang komitmen. Mulai dari Ketua Umum Golkar Setya Novanto, Ketua Umum Nasdem Surya Paloh, dan Ketua Umum Hanura Wiranto. Karena itu Ahok tak ragu terhadap dukungan mereka.

"Bang Surya Paloh, kenal udah lama, Pak Wiranto juga udah kenal lama dia bikin partai, Pak Setya Novanto juga bekas ketua fraksi saya," kata Ahok. Dia menilai ketiga orang itu sosok yang memegang komitmen. Sehingga dia dapat membedakan mana orang yang bisa berkomitmen dengan yang tidak.

Ahok juga mengomentari pernyataan Ketua DPD PDIP DKI Jakarta, Bambang DH bahwa dia terancam tak bisa ikut pilkada jika partai pendukung Ahok mencabut dukungan. Kata Ahok, memang selalu ada kemungkinan, partai pendukungnya mencabut dukungan dan berkhianat.

Menurut dia, semua manusia juga memiliki ancaman. Tapi dia tidak memikirkan jika partai pendukungnya mengkhianati komitmen. "Aku tambah sehat dong, niatnya dari awal sudah benar," uca dia.

Ahok mengaku tak pernah takut, jika mereka mencabut dukungan. Dia mengatakan selama ini memiliki niat jujur dan bersih untuk memimpin Jakarta. Dia tak masalah jika ketiga partai pendukungnya mendadak membelot.

Dia juga menjelaskan, ketiga partai tersebut sejak awal telah mendukungnya. Bahkan saat pihaknya masih mengumpulkan KTP Teman Ahok, ketiga partai datang mendukung. Bahkan kata dia, ketiga partai itu ikut menunggu pengumpulan KTP hingga sejuta salinan.

Sebelumnya, tujuh pemimpin partai politik di DKI Jakarta sepakat membentuk koalisi dengan nama “Koalisi Kekeluargaan” untuk bertarung dalam pemilihan kepala daerah DKI Jakarta, yang akan digelar pada 2017. Ketujuh partai itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Gerindra, Partai Amanat Nasional, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Keadilan Sejahtera, dan Partai Demokrat.

Pembentukan koalisi merupakan hasil pertemuan tujuh partai yang digelar di Restoran Bunga Rampai, Menteng, Jakarta Pusat, Senin, 8 Agustus lalu. “Tak bicara orang per orang (cagub). Tapi berhasil memformulasikan kriteria calon seperti apa yang akan kami usung,” kata Bambang.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

18 jam lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

21 jam lalu

Cerita Ahok Soal Ide Bangun Parkir Bawah Tanah Monas untuk Atasi Kemacetan Jakarta

Mantan Gubernur DKI Jakarta Ahok mengatakan konsep tempat parkir bawah tanah Monas ini sempat masuk gagasannya.

Baca Selengkapnya

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

4 hari lalu

4 Wajah Lama Ini Kembali Muncul dalam Bursa Bakal Calon Gubernur Pilkada 2024

Sejumlah nama bakal calon gubernur di Pilkada 2024 sudah mulai bermunculan, termasuk 4 wajah lama ini. Siapa saja mereka?

Baca Selengkapnya

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

5 hari lalu

Pakar Sebut Ahok Masih Berminat Maju di Pilkada Jakarta, Apa Alasannya?

Ahok akan bersaing dengan sejumlah nama populer dalam Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

7 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

9 hari lalu

Selain Galih Loss, Ini Daftar Kasus Dugaan Penistaan Agama di Indonesia

Kasus yang menjerat Galih Loss menambah daftar panjang kasus penistaan agama di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

39 hari lalu

Gaya Ahok, Anies, dan Heru Budi Tangani Banjir di DKI Jakarta

Banjir melanda sebagian wilayah di DKI Jakarta kerap terjadi berulang kali. Berikut gaya gubernur DKI menyikapi banjir di wilayahnya.

Baca Selengkapnya

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

39 hari lalu

Mereka yang Dijerat Kasus Penistaan Agama, Ahok hingga Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun

Berikut sederet kasus penistaan agama yang dijatuhkan vonis untuk Ahok, Arya Wedakarna, dan terakhir Panji Gumilang Pimpinan Ponpes Al Zaytun.

Baca Selengkapnya

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

53 hari lalu

81 Tahun Ma'ruf Amin, Berikut Jalan Politiknya dan Pernah Punya Story dengan Ahok

Ma'ruf Amin berusia 81 tahun pada 11 Maret ini. Berikut perjalanan politiknya hingga menjadi wapres, sempat pula berseteru dengan Ahok.

Baca Selengkapnya

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

56 hari lalu

Ramai Soal KJMU, Apa itu Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang Diinisiasi Ahok dan Diteruskan Anies Baswedan?

Ramai di media sosial soal Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul yang disebut diberhentikan sepihak oleh Pemprov DKI Jakarta. Apa beda KJMU dan KJP Plus?

Baca Selengkapnya