130 Pengacara Peradi Siap Bela Haris Azhar Hadapi Kasusnya
Editor
Rina Widisatuti
Senin, 8 Agustus 2016 15:34 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) Luhut Pangaribuan mengatakan bahwa ada 120 hingga 130 advokat siap memberikan bantuan kepada Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar menghadapi kriminalisasi terkait tulisan kesaksian Freddy Budiman.
"Ada hingga 130 advokat yang secara spontan menyatakan ikut memberi bantuan hukum manakala ada proses yang dianggap berjalan tidak benar," kata Luhut Pangaribuan dalam jumpa pers, Senin, 8 Agustus 2016, di kantor Peradi, Menteng, Jakarta. Ia didamping sejumlah pengacara saat memberikan keterangannya.
Baca: BNN Ingin Undang Haris Azhar, Pengacaranya: Untuk Apa?
Luhut mengatakan Peradi wajib memberi bantuan hukum pada Haris karena jabatannya sebagai advokat dan anggota Peradi. "Profesi advokat secara pro bono harus memberi bantuan dengan sebaik-baiknya," ujarnya.
Haris Azhar yang juga hadir dalam jumpa wartawan itu, menyerahkan surat kuasa penunjukkan kuasa hukum. Ia menyatakan terima kasih kepada Peradi atas bantuan hukum yang diberikan. Apalagi, mereka yang memberikan bantuannya itu berasal dari berbagai daerah. "Ada dari Aceh, Poso, Papua, Makassar, yang siap bergabung. Ini suatu modal untuk mengungkap mafia narkorba yang mengancam anak-anak muda Indonesia," kata Haris.
Tulisan Haris soal kesaksian Freedy Budiman membuatnya harus berurusan dengan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Kepolisian RI. Tiga institusi yaitu Badan Narkotika Nasional, Tentara Nasional Indonesia, dan Polri, serta organisasi kemasyarakatan Panca Marga, melaporkannya ke Bareskrim atas dugaan pencemaran nama baik. Haris juga dinilai telah melanggar Undang-Undang tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
Dalam tulisannya, Haris mengungkap kesaksian Freddy Budiman yang mengatakan bahwa ada anggota BNN, Polri, dan TNI terlibat dalam bisnis narkoba yang dijalankannya.
AMIRULLAH
Baca Juga:
Soal Risma Ikut Pilkada Jakarta, Ini Reaksi Warga Surabaya
Pilgub DKI: Kans Ahok Menyempit di PDIP, Ini Buktinya