Tak Penuhi Syarat, Adhyaksa Dault Batal Maju Pilgub DKI 2017

Reporter

Editor

Erwin prima

Senin, 8 Agustus 2016 10:42 WIB

Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta Adhyaksa Dault menegaskan akan tetap maju dalam Pilgub DKI 2017 mendatang melalui jalur independen di Restoran Tesate, 14 Mei 2016. TEMPO/Larissa

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Adhyaksa Dault memutuskan mundur untuk mencalonkan diri dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017. "Setelah memverifikasi seharian, ternyata persyaratan untuk maju independen tidak terpenuhi," kata Adhyaksa kepada Tempo, Senin, 8 Agustus 2016.

Dalam Pasal 48 Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2016 tentang Pemilihan Kepala Daerah, bagi pasangan calon perseorangan diwajibkan mencari dukungan dengan mengumpulkan salinan KTP sebanyak 7,5 persen dari jumlah penduduk DKI Jakarta. Porsi tersebut setara dengan 532.213 lembar KTP.

Jumlah dukungan itu kemudian akan diverifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) secara administratif dan faktual di lapangan. Adapun jumlah salinan KTP yang dikumpulkan oleh Adhyaksa tidak mencukupi. "Saat diverifikasi, jumlah salinan KTP yang terkumpul hanya sekitar 200 ribu lembar," ujarnya.

Baca:
Pilgub DKI: Dukungan ke Risma Menguat, PDIP Bikin Kejutan?
Soal Risma Ikut Pilkada Jakarta, Ini Reaksi Warga Surabaya
Maju Pilkada Melawan Ahok, Kata Risma Tergantung Mega

Padahal, pada 14 Mei 2016, Adhyaksa sesumbar akan memenuhi kuota dukungan KTP warga DKI sebanyak 1 juta kopi pada awal Juli mendatang. "Saat ini sudah sekitar 200 ribu KTP. Awal Juli, insya Allah terkumpul semua (satu juta KTP)," tutur Adhyaksa, yang sejak 2013 menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka.

Tidak bisa mencalonkan diri dari jalur perseorangan, Adhyaksa berkukuh tak akan menjalani proses penjaringan dari jalur partai. Sampai saat ini Adhyaksa mengaku tidak mendaftarkan diri ke partai mana pun.

Adhyaksa mengatakan dia hanya akan merapat kepada partai jika ada partai yang bermaksud mengusung namanya. Ia menolak jika harus mendaftar kemudian diseleksi ketat. Menurut dia, pemimpin seharusnya diminta langsung, bukan mendaftarkan diri.

Sampai saat ini Adhyaksa mengakui belum ada partai yang meminangnya. Meski begitu, dia masih akan terus membangun komunikasi politik dengan partai mana pun. "Kalau ada partai yang manggil, saya siap maju. Saya tidak daftar (partai) dari awal. Sebab, pemimpin itu dipanggil, bukan mendaftarkan diri," ucapnya.

Adhyaksa tidak masalah pada siapa pun pemimpin yang akan terpilih nanti. Ia akan tetap mendukung calon gubernur baru asalkan bukan calon inkumben. "Apa mau Jakarta rame terus sampai lima tahun ke depan? Kita butuh pemimpin baru," katanya.

LARISSA HUDA



Berita terkait

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

3 hari lalu

Reuni Purna Aktivis, Berbagi Pengalaman Bangun Gerakan Pramuka Kediri

Terdapat ratusan purna aktivis dan DKC Kabupaten Kediri yang hadir dalam acara reuni

Baca Selengkapnya

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

8 hari lalu

Yayasan Pramuka Sedunia Gelar World Baden-Powell Fellowship di Rio de Janeiro 25-29 Oktober

WSF dibentuk tahun 1969 dengan misi untuk mengembangkan dan memperkuat dampak kepanduan atau pramuka di seluruh dunia

Baca Selengkapnya

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

13 hari lalu

Masuk Sekolah Tinggi Intelijen Negara atau STIN Bisa Jalur Talent Scouting, Ini Penjelasannya

Talent scouting adalah salah satu jalur untuk mendaftar ke Sekolah Tinggi Intelijen Negara (STIN). Berikut adalah sejumlah talenta yang bisa dipilih.

Baca Selengkapnya

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

15 hari lalu

Setelah Pramuka Tak Jadi Ekskul Wajib, Kebijakan Kemendikbud Soal Seragam Sekolah Disorot Publik

Dua kebijakan Kemendikbud dapat sorotan publik, soal Pramuka tak lagi jadi ekskul wajib dan seragam sekolah.

Baca Selengkapnya

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

16 hari lalu

Tanggapan Kemendikbudristek Soal Heboh Perubahan Seragam Sekolah, Bagaimana Aturannya?

Seragam sekolah sempat diisukan alami perubahan, begini respons Kemendikbudristek. Begini bunyi Permendikbudristek soal Seragam Sekolah.

Baca Selengkapnya

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

16 hari lalu

Proyeksi Serangan Balasan Israel ke Iran

Israel membahas kemungkinan serangan balasan ke Iran setelah 300 misil dan drone Iran menyerang Israel pada Ahad dinihari.

Baca Selengkapnya

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

20 hari lalu

Kwarnas Enggan Diskusi dengan Pemerintah soal Pramuka Sebelum Permendikbudristek 12/2024 Direvisi

Kwarnas masih enggan membahas pengembangan pendidikan Pramuka sebelum permendikbudristek direvisi

Baca Selengkapnya

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

25 hari lalu

Saatnya Pramuka Berperan Tingkatkan Kualitas Generasi Muda

Komjen Pol (Purn) Drs. Budi Waseso bersyukur dengan disahkannya jajaran Pengurus Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2023-2028.

Baca Selengkapnya

Kemendikbudristek dan Kwarnas Diskusikan soal Pendidikan Pramuka di Sekolah

26 hari lalu

Kemendikbudristek dan Kwarnas Diskusikan soal Pendidikan Pramuka di Sekolah

Namun, Anindito tidak menjelaskan hasil penawaran itu. Ia hanya mengatakan, Pramuka tetap ada di Kurikulum Merdeka.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

26 hari lalu

Ketua Kwarnas Pramuka Budi Waseso Minta Permendikbudristek No 12/2024 Dicabut

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso mengingatkan pramuka sudah ada sejak zaman kemerdekaan.

Baca Selengkapnya