Dana Menganggur Rp 8 T, Aher: Realisasi Anggaran 40 Persen

Reporter

Jumat, 5 Agustus 2016 22:11 WIB

Sopir bus mudik gratis menerima kartu Brizzi dari Gubernur Ahmad Heryawan di halaman Dinas Perhubungan Jawa Barat di Bandung, 28 Juni 2016. Program mudik gratis ini menggunakan bus pariwisata. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengklaim, dana pemerintah provinsi Rp 8 triliun yang tersimpan di bank itu masih wajar. “Realisasi anggaran sudah di angka 40 persen, sudah besar. Lihatnya direalisasi anggaran, bukan di sisa anggaran,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Aher, sapaan Ahmad Heryawan, mengaku, membandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama, dana tersimpan Rp 8 triliun masih relatif kecil. “Tahun lalu lebih besar dari ini, tapi di akhir aman. Sekarang lebih kecil sebetulnya,” kata dia kendati tidak merincinya.

Aher mengatakan, Rp 8 triliun dana yang tersimpan di bank itu mayoritas dana yang siap dicairkan. Dia mencontohkan, diantaranya Rp 1,8 triliun dana Bantuan Operasional Sekolah yang menunggu proses administrasi, lalu Rp 3 triliun dana Silpa atau sisa lebih penggunaan anggaran tahun lalu yang saat ini sedang digunakan, dana transfer pusat ke daerah, dana bantuan keuangan untuk kabupaten/kota, hingga pendapatan daerah yang bertambah tiap hari.

Baca: Sri Mulyani: Publikasi Serapan Anggaran Tak Sudutkan Daerah

Pendapatan daerah misalnya, Aher mengklaim, dalam sehari dana yang masuk sebagai pendapatan bisa menembus Rp 4 miliar dari pajak kendaraan bermotor. “Kalau 10 hari, kas kita nambah Rp 500 miliar, paling tidak sebulan bisa Rp 1 triliun. Ini anggaran pendapatan yang berjalan,” kata dia.

Kemudian dana bantuan provinsi untuk kabupaten kota yang mayoritas dipergunakan untuk belanja modal di kabupaten/kota itu tinggal menunggu pencairan dari masing-masing daerah. “Dana bantuan keuangan yang belum dicairkan ke kabupaten/kota itu siap dicairkan. Gak pernah ada kabupaten/kota yang gak mau mencairkan,” kata Aher.

Aher mengaku, kendati realisasi anggaran sudah 40 persen dari volume APBD Jawa Barat Rp 30 triliun, target akhir Agustus ini, realisasi belanja idealnya sudah menembus 60 persen. “Sekarang baru awal Agustus, sampai akhir Juli baru 40 persen. Kita akan cairkan buru-buru pada proyek yang sudah jadi,” kata dia.

Menurut Aher, pencairan belanja modal berupa pembayaran proyek-proyek yang sudah rampung yang sering lambat karena pengusaha yang sengaja menundanya. “Kita sedang menulis surat edaran pada para pengusaha supaya tiap termin (pembayaran kontrak) di ambil,” kata dia.

Pemerintah Jawa Barat sudah menyederhanakan termin pembayaran proyek cukup dua termin, yakni uang muka serta pembayaran tuntas saat proyek selesai. “Kita akan lihat mana proyek-proyek yang selesai bulan ini, harus dicairkan,” kata Aher.

Sekretaris Daerah Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan, uang yang mengendap itu mayoritas disumbangkan dari realisasi pendapatan yang melewati target yang tidak di imbangi dengan belanja. “Realisasi pendapatan melebihi target, sementara realisasi belanja kurang dari target belanja,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Iwa mengatakan, untuk menggenjotnya, Organisasi Perangkat Daerah yang mendapat anggaran besar kini tengah diawasi ketat untuk percepatan realisasi belanjanya. Aturan administrasi pencairan bantuan keuangan juga akan direvisi untuk percepatan transfer anggaran bantuan keuangan ke daerah.

Kepala Dinas Pendapatan Daerah Dadang Suharto mengatakan, target pendapatan Jawa Barat tahun ini Rp 27,86 triliun, dari jumlah itu 70 persennya berasal dari beragam pajak kendaraan bermotor, selebihnya dana transfer pusat ke daerah yang menembus Rp 10 triliun, serta dana titipan Bantuan Operasional Sekolah.

Target pendapatan dari pajak kendaraan tahun ini misalnya dipatok Rp 11 triliun. Prediksi awal sempat pesimis karena khawatir dengan kondisi makro ekonomi, fluktuasi Dollar, serta anjloknya harga minyak. “Prediksi awal hanya 50 persen saat ini, tapi ternyata (hari Jumat kemarin) sudah sudah 64 persennya,” kata dia di Bandung, Jumat, 5 Agustus 2016.

Jawa Barat menempati peringkat kedua setelah DKI Jakarta yang dananya masih mengendap di bank sekitar Rp 8 triliun. Adapun dana yang menganggur milik pemerintah DKI Jakarta sebesar Rp 13,9 triliun. Besarnya dana pemerintah daerah yang diparkir di bank itu diungkapkan oleh Presiden Joko Widodo.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

2 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

6 hari lalu

Wacana MRT di Tangsel, Benyamin Angkat Tangan Jika Gunakan Anggaran Pemda

Wacana pembangunan MRT kembali mencuat setelah sebelumnya proyek tersebut merupakan usulan dari Pemkot Tangsel pada beberapa tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

12 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

16 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

21 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

22 hari lalu

Dua Anggota DPRD Maluku Tengah Mengamuk karena Dana Pokir Belum Cair, Dana Apakah Itu?

Dua anggota DPRD Maluku Tengah berinisial MDM dan FT mengamuk dengan memecahkan kaca kantor dewan, karena dana pokir belum cair. Apakah itu?

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

47 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

53 hari lalu

Jelang Pilkada 2024, Kemendagri Minta Daerah Persiapkan Sejumlah Hal Ini

Kemendagri meminta daerah memastikan persiapan, mulai dari ketersediaan biaya hingga penanganan pelanggaran dan sengketa hasil Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

55 hari lalu

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

55 hari lalu

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya