Kementerian Luar Negeri Minta Turki Hormati Urusan Dalam Negeri Indonesia

Reporter

Selasa, 2 Agustus 2016 15:33 WIB

Recep Tayyip Erdogan memberi sambutan usai mengikuti salat mayit berjamaah pada sejumlah korban aksi Kudeta Militer Turki di Masjid Fatih, Istanbul, Turki, 17 Juli 2016. Aksi kudeta Turki, pemerintah menangkap sejitar 6.000 orang yang ikut terlibat dalam aksi tersebut. (Burak Kara/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri RI meminta pemerintah Turki menghormati urusan dalam negeri Indonesia. "Kami tekankan kembali bahwa Indonesia berprinsip bahwa kami tidak mengurusi urusan dalam negeri negara lain dan kami berharap negara lain menghormati hal tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, di Jakarta Convention Center, Jakarta, Selasa, 2 Agustus 2016.

Pernyataan itu disampaikan sehubungan dengan Kedutaan Besar Turki yang meminta Indonesia menutup sembilan sekolah yang diduga berafiliasi dengan Fethullah Guelen, ulama asal Turki yang dituding Presiden Recep Tayyip Erdogan menjadi otak percobaan kudeta pada Juli lalu.

Tata—sapaan Arrmanatha—mengatakan kerja sama sekolah itu dengan Yayasan Pasid yang berasal dari Turki telah selesai pada Desember 2015. Dan selama ini, sekolah-sekolah itu tunduk pada aturan yang berlaku di Indonesia. "Jadi, apabila mereka melanggar hukum, baru kita tindak," ucapnya.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ujar Tata, sedang mengecek silang untuk melihat sejauh mana sekolah-sekolah itu bekerja sama dengan pihak Turki. Sebab, sepengetahuan pemerintah Indonesia, kerja sama dengan Turki melalui Pasiad sudah selesai.

Menurut Tata, permintaan Kedubes Turki soal penutupan sembilan sekolah itu tidak lepas dari kondisi politik dalam negeri Turki. "Intinya, kami mengetahui situasi keadaan yang ada di Turki saat ini."

Ia yakin sikap pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pendidikan yang tidak memenuhi permintaan Kedubes Turki itu tidak akan mengganggu hubungan Indonesia dengan negara tersebut. "Kalau itu sesuai dengan aturan hukum di Indonesia, enggak ada masalah."

AMIRULLAH




Berita terkait

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

2 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

7 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

8 hari lalu

WNI Selamat dalam Gempa Taiwan

Taiwan kembali diguncang gempa bumi sampai dua kali pada Sabtu, 26 April 2024. Tidak ada WNI yang menjadi korban dalam musibah ini

Baca Selengkapnya

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

8 hari lalu

IOM Dapat Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

IOM merupakan organisasi internasional pertama yang menerima Penghargaan Hasan Wirajuda Pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

8 hari lalu

23 Individu Dapat Penghargaan Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award

Sebanyak 23 individu mendapat Hassan Wirajuda Pelindungan WNI Award karena telah berjasa dalam upaya pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

15 hari lalu

Amerika Serikat Gunakan Hak Veto Gagalkan Keanggotaan Penuh Palestina di PBB, Begini Sikap Indonesia

Mengapa Amerika Serikat tolak keanggotaan penuh Palestina di PBB dengan hak veto yang dimilikinya? Bagaimana sikap Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

16 hari lalu

Kemlu Respons Veto AS Soal Resolusi Negara Palestina di PBB

Kementerian Luar Negeri RI menyoroti gagalnya PBB mensahkan keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

18 hari lalu

Menteri Luar Negeri Rusia dan Iran Disebut Saling Kontak Sehari sebelum Serangan Ke Israel

Sergey Lavrov terhubung dalam percakapan telepon dengan Iran Hossein Amirabdollahian sebelum serangan membahas situasi di Timur Tengah

Baca Selengkapnya