Puluhan Ribu Warga Bali Demo Lagi, Tolak Reklamasi Benoa

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 31 Juli 2016 20:02 WIB

Aksi tolak reklamasi Teluk Benoa, Desa Adat Sumerta, Denpasar, Bali, 31 Juli 2016. TEMPO/Bram Setiawan

TEMPO.CO, Denpasar - Puluhan ribu warga Bali melakukan demonstrasi menolak reklamasi Teluk Benoa. Kali ini, jumlah pasubayan desa adat tolak reklamasi Teluk Benoa berjumlah 39 desa. Dua desa adat yang melaksanakan deklarasi pada hari ini, yaitu Desa Adat Sumerta dan Desa Adat Tanjung Bungkak.

Aksi demo ini berlangsung selama tiga jam. Massa melakukan long march mengelilingi kawasan Desa Adat Sumerta sehingga akses jalan raya lumpuh total. Saat melakukan orasi, Bendesa Adat Tanjung Bungkak, Ketut Suweden, mengatakan aksi ini merupakan kewajiban desa adat untuk membela kawasan suci Teluk Benoa dari rencana reklamasi.

"Saya sangat jengah dengan apa yang ingin dilakukan investor di Teluk Benoa. Sudah sekian kali terus demonstrasi, dari timur sampai barat, dari utara sampai selatan kita tunjukan perjuangan menegakkan kesucian," katanya saat orasi, Minggu, 31 Juli 2016.

Bendesa Adat Sumerta, Wayan Butuantara, menjelaskan aksi kali ini merupakan sejarah bagi warga Desa Adat Sumerta. "Pada kesempatan yang baik ini, melalui paruman (rapat), kami menolak reklamasi. Dari aspek kontekstual Teluk Benoa adalah kawasan suci, campuhan agung pertemuan air laut dan sungai," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa kawasan Teluk Benoa adalah implementasi dari Tri Hita Karana. Menjaga kesucian laut, tutur dia, adalah upaya penting untuk meneruskan setiap upacara keagamaan Hindu di Bali. "Ada banyak kegiatan ritual kita di pantai, yaitu nganyut, melukat, dan melasti," tuturnya.

Butuantara menegaskan bahwa jika proyek PT Tirta Wahana Bali Internasional (TWBI) jaringan bisnis milik taipan Tomy Winata itu berjalan, sama saja menghancurkan kawasan ritual umat Hindu di Bali.

"Ini jelas mengorbankan Hindu Bali karena Teluk Benoa memiliki keseimbangan hidup. Kami berdasarkan paruman agung (rapat besar) menolak dalih apapun termasuk dalih revitalisasi," katanya.

Adapun Ketua Pasubayan Desa Adat Tolak Reklamasi, I Wayan Swarsa, dalam orasinya menjelaskan deklarasi Desa Adat Sumerta dan Tanjung Bungkak mengingatkan masyarakat Bali pada perjuangan 110 tahun silam.

"Pada 1906 di tempat yang kita pijak ini Puri Badung menjaga dari ancaman kolonialisme Belanda," katanya. "Puluhan ribu orang setiap minggu berjalan di bawah terik matahari membawa jiwa desa adat melawan ketidakpatutan reklamasi."

Ia menjelaskan semakin besar gelombang perlawanan, gerakan menolak reklamasi semakin dihujani fitnah. "Ada tudingan pecalang se-Bali mendukung reklamasi. Ini menghina jiwa adat Bali," ujarnya.

Menurut dia, yang lebih memprihatinkan lagi, di Bali ada salah satu koran lokal yang menjadi corong investor terus-menerus menghujani fitnah pada gerakan perlawanan menolak reklamasi.

BRAM SETIAWAN

Berita terkait

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

15 Agustus 2021

Cara Kota Yogyakarta Jadi Kawasan tanpa Rokok: Mau Merokok, Silakan ke Kuburan

Simak bagaimana Kota Yogyakarta, Kota Surakarta, Denpasar, dan Sawahlunto menciptakan kawasan tanpa rokok demi menjadi kota/kabupaten layak anak.

Baca Selengkapnya

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

25 Februari 2021

Bali Satu-satunya Provinsi Dinilai Baik Kurangi Sampah

Bali berhak memperoleh dana insentif khusus kategori pengelolaan sampah sebesar Rp 5,65 miliar. Simak dasar penilaian di Hari Peduli Sampah Nasional.

Baca Selengkapnya

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

27 Februari 2020

Ada Rumah Bisabilitas Buat Disabilitas di Denpasar Bali

Rumah Bisabilitas yang merupakan rumah kreatif disabilitas menjadi wadah untuk mengembangkan kreativitas difabel.

Baca Selengkapnya

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

10 September 2019

Rini Soemarno Klaim Reklamasi Pelabuhan Benoa Tak Ada Masalah

Menteri BUMN Rini Soemarno mengklaim proyek penataan kawasan atau reklamasi Pelabuhan Benoa sudah berjalan sesuai koridor.

Baca Selengkapnya

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

24 Juni 2019

OJK Cabut Izin Usaha BPR Legian Denpasar

OJK mengimbau kepada nasabah BPR Legian agar tetap tenang.

Baca Selengkapnya

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

19 Juni 2019

Usai Lebaran, Nirina Zubir Gowes Sepeda dari Jakarta ke Denpasar

Melalui tagar #suami_istri_ride Nirina Zubir membagikan perjalanan bersepeda dari Jakarta menuju Denpasar, Bali

Baca Selengkapnya

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

14 Juni 2019

Alasan Anies Terbitkan IMB Ratusan Bangunan di Pulau Reklamasi

Gubernur DKI Anies Baswedan menjelaskan alasannya menerbitkan Izin Mendirikan Bangunan ratusan bangunan di area Pantai Maju (Pulau D) proyek reklamasi

Baca Selengkapnya

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

13 Juni 2019

Begini Aktivitas di Ruko Pulau Reklamasi Jakarta

Ruko-ruko di Pulau D atau Pantai Maju di wilayah pulau reklamasi tampak sepi aktivitas.

Baca Selengkapnya

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

20 Mei 2019

Es Blewah, Minuman Buka Puasa Favorit di Denpasar

Es blewah yang hanya dapat dijumpai saat Ramadan menjadi minuman buka puasa khas untuk menyemarakkan Pasar Ramadan di Kampung Jawa, Denpasar Barat.

Baca Selengkapnya

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

27 Februari 2019

Proyek Jembatan Pulau Reklamasi, Apa Saja Rekomendasi Teknisnya?

Kadin Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Tangerang Slamet Budi Mulyanto mengatakan telah mengoreksi konstruksi jembatan ke pulau reklamasi.

Baca Selengkapnya