WNI Terancam Dibunuh, Pemerintah Panggil Keluarga Sandera  

Reporter

Editor

Erwin prima

Kamis, 28 Juli 2016 20:50 WIB

Elona, istri Robin Piter, salah satu ABK Charles yang disandera Abu Sayyaf hanya bisa menunggu kedatangan suaminya di depan pintu rumah. Rumahnya saat ini dijadikan posko bersama keluarga ABK korban penyanderaan. TEMPO/Firman Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan pemerintah masih akan mengkonfirmasi kabar tentang ancaman pembunuhan dari kelompok penyandera warga negara Indonesia. “Kami dengar isu itu. Kemlu sedang meminta konfirmasi soal kabar itu ke pihak keluarga dan akan membawa mereka ke Jakarta untuk ditanyai lebih detail,” ujarnya saat dimintai konfirmasi, Kamis, 28 Juli 2016.

Sebelumnya, Dian Megawati Ahmad, istri Ismail—salah satu awak kapal Charles 001 yang disandera—mengaku sempat ditelepon penyandera yang menunggu pembayaran uang tebusan. Dian mengaku dihubungi beberapa kali oleh Al Habsy Misaya, kelompok yang menyandera tujuh WNI awak kapal Charles milik PT Rusianto Bersaudara di perairan Sulu, Filipina selatan, sejak 21 Juni lalu.

Penyandera meminta Dian memberi kabar kepada pemerintah Indonesia dan media massa nasional terkait dengan ancaman ini. Kelompok itu mengaku akan mulai membunuh sandera jika permintaan 250 juta peso (sekitar Rp 70 miliar) tak dikabulkan. Namun Arrmanatha menegaskan bahwa pemerintah terus mengupayakan penyelamatan para WNI, baik untuk tujuh orang itu maupun tiga WNI lain yang disandera di Lahad Datu, Malaysia, pada 9 Juli lalu.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri Filipina Perfecto Yasay, kata dia, sudah melanjutkan pembahasan penyelamatan sandera di sela pelaksanaan ASEAN Foreign Ministers’ Meeting (AMM) di Vientiane, Laos. "Mereka saling tukar informasi. Di situ didapat informasi bahwa sandera berpindah-pindah dan mereka dipecah dalam kelompok-kelompok,” tutur Arrmanatha.

Pihak PT Rusianto Bersaudara menyatakan telah mengetahui ancaman tersebut dan sudah berkoordinasi dengan tim crisis center pemerintah di Jakarta. "Sudah langsung disampaikan kepada tim di Jakarta dan tentu akan menjadi pembahasan lebih lanjut. Mudah-mudahan ada perkembangan lebih lanjut," kata juru bicara PT Rusianto, Taufiq Qurrohman, Rabu, 27 Juli 2016.

YOHANES PASKALIS | FIRMAN HIDAYAT


Berita terkait

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

5 jam lalu

Menlu Retno Undang Gambia ke Indonesia-Africa Forum di Bali

Indonesia-Africa Forum kedua akan diselenggarakan di Bali pada 3 - 4 September 2024. Menlu Retno mengundang perwakilan dari Gambia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

6 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

1 hari lalu

Lagi, Benjamin Netanyahu Menolak Tuntuan Hamas untuk Mengakhiri Perang Gaza

Benjamin Netanyahu menolak tuntutan Hamas yang ingin mengakhiri perang Gaza untuk ditukar dengan pembebasan sandera

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

1 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

3 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

5 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

7 hari lalu

Top 3 Dunia: ICC akan Proses Langkah Hukum Lebanon Melawan Israel

Top 3 Dunia pada 28 April 2024, ICC akan memproses langkah hukum yang disorongkan Lebanon melawan Israel atas tuduhan kejahatan perang.

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

7 hari lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

8 hari lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

8 hari lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya