Surabaya Membahas Standarisasi Kota Makmur ala PBB

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 26 Juli 2016 02:43 WIB

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menyerahkan cinderamata kepada Direktur Eksekutif UN Habitat Joan Clos. Suvenir lukisan potret wajah ini dibuat oleh Neneng, anak jalanan yang menderita down syndrom, yang kini ditampung Dinas Sosial. TEMPO/Nieke Indrietta

TEMPO.CO, Surabaya - Rancangan tata kota memiliki standar tertentu untuk mengukur keberhasilan pembangunan yang dilakukan. Forum UN Habitat III, yang sedang berlangsung di Kota Surabaya hingga lusa, memiliki cara untuk mengukur standar keberhasilan pembangunan perkotaan yang berkelanjutan.

Standar kemakmuran itu disebut sebagai City Prosperity Initiative (CPI). “Kami yakin UN Habitat memberi dukungan CPI untuk mengukur standar kemakmuran dalam tujuan pembangunan berkelanjutan,” kata Eduro Lopez Moreno, Ph.D, head of Research and Capacity Development at UN Habitat, pada acara konferensi perkotaan atau Preparatory Committee (Prepcom) III United Nation (UN) Habitat di Hall Exhibition lantai III Grand City Surabaya, Senin 25 Juli 2016.

Ada enam aspek yang perlu diperhatikan antara lain, indeks pembangunan infrastruktur, indeks peraturan dan tata pemerintahan, indeks kualitas hidup, dan indeks kestabilan lingkungan. Juga ada indeks ekuitas dan kehidupan social, dan indeks produktifitas masyarakat.

Enam indeks itu, disebut dengan Properity Index yang akan dijadikan tolak ukur untuk menentukan standar kemakmuran suatu kota. Tolak ukur itu pun menggunakan angka dari 1 sampai 100.

Eduro memastikan standar pengukuran itu akan menjadi akurat. Dia yakin data-data yang dia dapatkan dari berbagai Negara yang telah dihimpun UN Habitat berasal dari sumber yang terkualifikasi.

Misalnya, Eduro mencontohkan untuk tingkat kriminalitas dapat memperoleh data dari kejaksaan atau kepolisian setempat. Begitu juga dengan pengukuran indeks yang lain, seperti perkembangan transportasi dari dinas perhubungan kota setempat.

Dua hal penting yang menjadi titik tekan Eduro dalam CPI ini adalah, yang pertama mengumpulkan informasi kota dari situ diketahui kekurangan dan kelebihan suatu kota.

Jika kekurangan dan kelebihan setiap kota diketahui dengan mudah, kata Eduro, kerja sama antar kota juga lebih mudah. Berikutnya, kedua adalah mengukur kemakmuran kota. Standar kemakmuran sendiri, kata Eduro, yaitu bagaimana setiap kota mampu memberikan kebermanfaatan bagi kota lainnya.

Lebih jelasnya Eduro menunjukkan website di cpi.unhabitat.org untuk lebih mengetahui detail sistem yang diluncurkan UN Habitat sejak tahun 2012 itu.

Di Indonesia sendiri, Eduro mengatakan Jakarta pernah mencobanya. Dan Jakarta pernah menampati angka 56 kata Eduro. Eduro mengakui Indonesia terdiri dari berbagai daerah yang memiliki karakter khas di setiap daerahnya.

Dalam hal ini, Eduro menegaskan CPI bukanlah blue print tapi alat ukur untuk melakukan kombinasi agar saling melengkapi.

Eduro yakin dengan standar kemamuran untuk terobosan tata kota baru ini. Dalam membuat konsep kemamuran itu, dia mengatakan sudah menanyakan kepada 54 negara seperti China, Afrika, dan sebagainya.

Dari penelitian itu dia menyimpulkan adanya standar kemakmuran yang paling dasar dari setiap kota, yakni tentang Hak Asasi Manusia.

SITI JIHAN SYAHFAUZIAH

Berita terkait

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

4 hari lalu

Pemkot Surabaya Raih Nilai 97 Persen Percepatan Pencegahan Korupsi

Nilai capaian MCP Pemkot Surabaya di atas nilai rata-rata Provinsi Jatim maupun nasional.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

14 November 2023

Pemkot Surabaya Giat Revitalisasi Taman di Seluruh Kota

Wali Kota Eri Cahyadi memastikan setiap taman memiliki tiga manfaat.

Baca Selengkapnya

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

9 November 2023

Dongkrak IPM, Pemkot Surabaya Sediakan Berbagai Layanan Literasi

Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Surabaya mencatat, IPM Kota Pahlawan pada tahun 2022 mencapai angka 82,74. Angka ini meningkat 0,43 poin dibandingkan IPM Surabaya pada tahun 2021 yang mencapai 82,31.

Baca Selengkapnya

Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

26 Oktober 2023

Semarakkan Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Adakan Turnamen Sepak Bola Antarkelurahan dan Kecamatan

Piala Dunia U-17 akan berlangsung mulai 10 November 2023, dengan laga pembuka digelar di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Baca Selengkapnya

Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

15 Juni 2023

Wali Kota Surabaya Ajak Semua Daerah Bergandeng Tangan

Surabaya menjadi tuan rumah Forum Smart City Nasional 2023. Kesempatan untuk saling belajar dan bekerja sama mengembangkan digitalisasi.

Baca Selengkapnya

Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

21 Maret 2023

Pemkot Surabaya Berikan 1.339 Beasiswa Penghafal Kitab Suci dari 6 Agama

Pemerintah Kota Surabaya memberikan 1.339 beasiswa penghafal kitab suci selama satu tahun kepada pelajar dari enam keyakinan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

16 Maret 2023

Pemerintah Kota Surabaya Berencana Gelar Bazar Ramadan di Tiap Kelurahan

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menjelaskan bagaimana rencana Bazar Ramadan akan digelar.

Baca Selengkapnya

Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

28 Februari 2023

Punya Beragam Potensi, 4 Daerah Ini Bisa jadi Kota Satelit IKN Nusantara

Keutuhan warga IKN Nusantara bisa dipasok oleh 4 daerah potensial berikut ini

Baca Selengkapnya

Parade Surabaya Juang Siap Jadi Event Nasional

9 November 2022

Parade Surabaya Juang Siap Jadi Event Nasional

Dari hasil kurasi pemerintah pusat, Parade Surabaya Juang dan Festival Rujak Uleg masuk agenda nasional.

Baca Selengkapnya

Merajut Toleransi di Kota Pahlawan

3 November 2022

Merajut Toleransi di Kota Pahlawan

Deklarasi Surabaya Damai dan Silaturahmi Toleransi Kebangsaan memperteguh hidupnya toleransi di Kota Pahlawan.

Baca Selengkapnya