Restorasi Gambut, Warga Siak Mulai Beralih Menanam Kopi

Reporter

Minggu, 24 Juli 2016 20:52 WIB

Warga melintas di dekat kawasan hutan gambut yang terbakar di Pekanbaru, Riau, Senin (17/2). ANTARA/Rony Muharrman

TEMPO.CO, Pekanbaru - Badan Restorasi Gambut memberikan pendampingan khusus bagi masyarakat Kabupaten Siak yang memiliki perkebunan di atas lahan gambut. Para petani didorong menanam kopi sekaligus membudidayakan madu lebah untuk menjaga ekosistem kawasan gambut milik warga.

Kepala Badan Restorasi Gambut Nazir Foead mengatakan aksi restorasi tidak hanya dengan membangun sekat kanal dan sumur bor di kawasan gambut, tapi juga memberdayakan masyarakat sekitar rawa gambut untuk berkebun tanaman ramah gambut dan mulai meninggalkan kelapa sawit. "Masyarakat diberdayakan menanam komoditas yang cocok di lahan gambut untuk menjaga ekosistem," ujarnya, Minggu, 24 Juli 2016.

Selain menjaga keseimbangan ekosistem, tanaman ramah gambut seperti kopi dan nanas serta budi daya madu, berpotensi menjadi sumber ekonomi baru masyarakat Siak.

Untuk itu, Badan Restorasi Gambut menjadikan 10 kelompok petani di Kelurahan Kampung Rempak proyek percontohan perkebunan kopi dan budi daya madu lebah. Para petani yang sudah telanjur berkebun karet diberikan bibit kopi untuk ditanam berdampingan dengan karet. Karet dan kopi dinilai lebih cocok bagi gambut. Bunga kecambah dua komoditas itu bisa dimanfaatkan untuk nektar atau pakan lebah madu yang dibudidayakan.

Adapun upaya restorasi dengan membangun sekat kanal akan terus dilakukan di kawasan perkebunan masyarakat yang sudah telanjur ditanami kelapa sawit. Badan Restorasi Gambut, kata Nazir, bakal terus memantau kadar air di kanal kawasan perkebunan masyarakat dan perusahaan. "Yang penting tinggi airnya di atas 40 sentimeter harus dijaga," ujarnya.

Bupati Siak Syamsuar mengatakan, selain kopi, komoditas nanas saat ini menjadi unggulan daerahnya. Para petani berangsur menanam nanas dan meninggalkan kelapa sawit. Menurut dia, produksi nanas terbesar saat ini berada di Kecamatan Sungai Apit. Penghasilan satu hektare kebun nanas sama dengan dua hektare kelapa sawit. "Nanas lebih menguntungkan ketimbang sawit," katanya.

Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki mengapresiasi kerja sama Badan Restorasi Gambut dan pemerintah Siak dalam menjaga ekosistem. Menurut Teten, hal ini sejalan dengan komitmen Presiden dalam menjaga ekosistem guna mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan yang saban tahun terjadi di Riau. "Ini satu aksi percontohan yang bagus, warga tidak lagi menanam sawit yang dapat merusak ekosistem," tuturnya.

RIYAN NOFITRA

Berita terkait

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

24 Desember 2023

BRGM Optimistis Target Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove Tercapai di Tahun 2024

BRGM menargetkan restorasi gambut di tahun 2024 sebesar 355 ribu.

Baca Selengkapnya

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

3 Agustus 2023

Bupati Siak Studi Tiru Pemekaran Nagari oleh Kabupaten Agam

Kabupaten Siak melakukan studi tiru berkaitan tentang pemekaran Nagari

Baca Selengkapnya