TEMPO.CO, Jakarta - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan hingga kini belum juga mengungkapkan siapa yang akan mereka usung menjadi calon gubernur dan wakil gubernur dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada Februari 2017.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan hingga kini partainya masih menjaring para bakal calon.
Djarot mengatakan PDIP bukan partai penakut sehingga mereka tak pernah takut kekurangan kader untuk dicalonkan dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
"Kami punya banyak kader, saya PDIP, Bu Risma (Wali Kota Surabaya), juga Pak Azwar Anas (Bupati Banyuwangi), iya enggak? Pak Bambang D.H. juga kader," katanya di Balai Kota, Rabu, 20 Juli 2016.
Djarot, yang saat ini menjabat Wakil Gubernur DKI, mengatakan proses penjaringan masih terus berlangsung. Sebagai kader, Djarot mengaku apa pun keputusan partai akan dipatuhi. Ia sendiri belum bisa memastikan apakah Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama masuk daftar nama tersebut. "Itu dinamis banget," ujarnya.
Sampai saat ini, Djarot mengatakan PDIP masih berpeluang menggandeng siapa pun sampai partai mengumumkan keputusan akhir. Bahkan Djarot tidak menutup kemungkinan PDIP akan berkoalisi dengan partai mana pun. Ia mencontohkan saat Joko Widodo maju dalam pemilihan gubernur pada 2012.
"Toh, PDIP bisa maju sendiri kan? Kami menunjukkan bahwa PDIP itu bukan partai penakut. Kami partai yang berani. Tapi bukan dalam arti PDIP menutup diri, kami harus bekerja sama dengan partai lain," ucapnya.
Saat ini, PDIP masih mempertimbangkan nama bakal calon yang akan diusung dalam pemilihan Gubernur DKI Jakarta pada 2017. Rencananya, partai berlambang banteng tersebut bakal menjaring sejumlah nama yang berpotensi diusung. Nama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Kepala Badan Narkotika Nasional Budi Waseso sempat mencuat dalam beberapa waktu terakhir.
LARISSA HUDA
Berita terkait
Para Caleg Populer PDIP Kehilangan Kursi di DPR: Arteria Dahlan, Johan Budi sampai Kris Dayanti
33 hari lalu
Beberapa caleg petahana dari PDIP gagal lolos ke Senayan, padahal nama mereka begitu populer. Selain Kris Dayanti dan Arteria Dahlan, siapa lagi?
Baca Selengkapnya70 Tahun Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia, Tokoh Lahir dari GMNI Mulai Megawati hingga Ganjar Pranowo
39 hari lalu
70 tahun lalu Kongres I GMNI diadakan di Surabaya pada 23 Maret 1954. Megawati, Siswono Yudo Husodo hingga Ganjar Pranowo lahir dari GMNI.
Baca SelengkapnyaTop 3 Metro: Laporan Dana Kampanye, Camat di Bekasi Bloon Bila Mau Pamer Jersey 02 Karena Motif Politik
15 Januari 2024
Tiga berita Top 3 Metro tentang laporan awal dana kampanye di DKI Jakarta hingga sejumlah kasus tagihan pelanggan PLN.
Baca SelengkapnyaCaleg DPD Sylviana Murni dan Istri Djarot Saiful Hidayat, Pemilik Dana Kampanye Terbesar di Dapil DKI
14 Januari 2024
Anggota DPD dari DKI Jakarta, Sylviana Murni dan istri dari mantan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, Happy Djarot jadi pemilik dana kampanye terbesar.
Baca SelengkapnyaDi Acara Milenial dan Gen Z, Anies Jawab Soal Tuduhan Politik Identitas Saat Pilkada DKI 2017
27 November 2023
Anies Baswedan menjawab tuduhan soal penggunaan politik identitas saat Pilkada DKi 2017 pada acara Indonesia Milleninial and Gen-Z Summit 2023.
Baca SelengkapnyaPDIP Sebut Prabowo-Gibran Neo-Orba, Gerindra: Kalau Positif, Mungkin Saja
5 November 2023
Ihwal tudingan Prabowo-Gibran adalah pasangan Neo-Orba, Habiburokhman Gerindra mengatakan memiliki sikap politik untuk menolak kampanye negatif.
Baca SelengkapnyaPuan Maharani Berkicau di X, Singgung Kawan Lama Jadi Lawan Baru
4 November 2023
Puan Maharani menyinggung tentang kawan lama yang menjadi lawan baru. Gibran Rakabuming Raka?
Baca SelengkapnyaRespons Elite PDIP Terhadap Manuver Jokowi dan Gibran, Apa Kata Hasto Kristiyanto dan Masinton Pasaribu?
2 November 2023
Hasto Kristiyanto, Masinton Pasaribu, Adian Napitulu, Djarot Saiful Hidayat mengomentari manuver Jokowi dan Gibran. Ini kata mereka.
Baca SelengkapnyaDjarot Saiful Klaim PDIP di Garis Terdepan Menolak Politik Dinasti
31 Oktober 2023
PDIP, kata Djarot, membatasi kadernya untuk menjadi pejabat publik maksimal tiga orang untuk setiap keluarga.
Baca SelengkapnyaTanggapi Jokowi Bertemu 3 Capres, Djarot PDIP Harap Instrumen Kekuasaan Tak Digunakan Memihak Satu Kandidat
30 Oktober 2023
Djarot PDIP meyakini Jokowi akan berdiri di atas semua dan tidak memihak salah satu kandidat.
Baca Selengkapnya