TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi Informasi Dewan Perwakilan Rakyat dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Irine Yustiana Putri, menggarisbawahi konten media penyiaran yang dianggap sebagai Jakarta-sentris. Hal itu diutarakan dalam uji kelayakan dan kepatutan calon anggota Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat.
"Bagaimana caranya mengubah tayangan TV yang Jakarta-sentris," kata Irine di gedung DPR, Jakarta, Senin, 18 Juli 2016. Ia mengatakan saat ini belum semua stasiun televisi memenuhi keharusan membuat sepuluh persen konten lokal dalam penyiarannya.
Agus Sudibyo, salah satu calon yang menjalani uji kelayakan dan kepatutan, menanggapi pertanyaan itu dengan mengatakan penegakan aturan tersebut masih anomali. Salah satu contohnya, kata dia, terlihat dalam pemberitaan pemilihan kepala daerah 2017. "Saat ini, yang mendominasi pilkada DKI, pemberitaannya jomplang," ucapnya.
Menurut Agus, hal itu perlu dievaluasi, meskipun tidak ada pelanggaran etika. "Tapi kita bicara kepantasan dan kepatutan media," katanya. "Aturannya sudah ada, hanya bagaimana mengubah nature. Kalau perlu belajar dari radio, lokalitas. Ini persoalan yang sistemik, jadi harus pelan," tuturnya.
Calon komisioner KPI yang lain, Agung Suprio, menyebutkan saat ini stasiun televisi memang ada yang menayangkan konten lokal. Tapi waktu penayangannya bukan di jam tayang utama. "Porsinya pun tidak 10 persen," ujarnya.
Aturan 10 persen konten lokal sebenarnya sudah tertuang dalam Pasal 68 Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran (P3SPS), Undang-Undang Penyiaran, dan Undang-Undang Pers.
"Program siaran lokal wajib diproduksi dan ditayangkan dengan durasi paling sedikit 10 persen untuk televisi dan paling sedikit 60 persen untuk radio dari seluruh waktu siaran berjaringan per hari," demikian bunyi aturan tersebut.
AHMAD FAIZ
Berita terkait
Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club
15 jam lalu
Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Minta Pemerintah Pertimbangkan Kenaikan Tarif KRL
1 hari lalu
Anggota Komisi V DPR RI Suryadi Jaya Purnama mengatakan kenaikan tarif tidak boleh membebani mayoritas penumpang KRL
Baca SelengkapnyaKetahui 3 Aturan Baru Tentang Kepala Desa Dalam UU Desa
2 hari lalu
Pemerintah akhirnya mengesahkan UU Desa terbaru yang telah diteken Jokowi dan diwacanakan perubahannya sejak Mei 2022. Apa saja aturan barunya?
Baca SelengkapnyaPermintaan Tambah Masa Jabatan Kepala Desa Dikabulkan, Kok Bisa?
3 hari lalu
Permintaan para kepala desa agar masa jabatannya ditambah akhirnya dikabulkan pemerintah. Samakah hasilnya dengan UU Desa?
Baca SelengkapnyaDPR Agendakan Rapat Evaluasi Pemilu 2024 dengan KPU pada 15 Mei
3 hari lalu
KPU sebelumnya tidak menghadiri undangan rapat Komisi II DPR karena bertepatan dengan masa agenda sidang sengketa Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAmnesty Desak DPR dan Pemerintah Buat Aturan Ketat Impor Spyware
3 hari lalu
Amnesty mendesak DPR dan pemerintah membuat peraturan ketat terhadap spyware yang sangat invasif dan dipakai untuk melanggar HAM
Baca SelengkapnyaKPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
4 hari lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaSaid Iqbal Yakin Partai Buruh Masuk Senayan pada Pemilu 2029
5 hari lalu
Presiden Partai Buruh Said Iqbal menyakini partainya masuk ke Senayan pada pemilu 2029 mendatang.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
5 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaReaksi DPR Soal Arab Saudi Izinkan Pemegang Semua Jenis Visa Lakukan Umrah
5 hari lalu
DPR menyatakan kebijakan Arab Saudi bertolak belakang dengan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah.
Baca Selengkapnya