Imunisasi Ulang Baru Dilaksanakan di RS Sayang Bunda  

Reporter

Editor

Zed abidien

Senin, 18 Juli 2016 15:30 WIB

Petugas Posyandu memberikan vaksin polio pada anak di Cipageran, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, 8 Maret 2016. Pencanangan Pekan Imunisasi Nasional Polio 2016 dilaksanakan mulai tanggal 8 Maret sampai 15 Maret 2016. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan imunisasi ulang korban vaksin palsu baru dilakukan di Rumah Sakit Sayang Bunda, Bekasi. “Baru di satu rumah sakit,” ucapnya di Bandung, Senin, 18 Juli 2016.

Alma berujar, vaksinasi ulang itu dilakukan setelah proses verifikasi korban vaksin palsu selesai. “Itu harus diverifikasi. Yang baru diverifikasi baru di Rumah Sakit Sayang Bunda untuk 21 orang,” tuturnya.

Menurut Alma, vaksin yang diberikan dalam imunisasi ulang ini adalah vaksin dasar. “Kami memberi yang dasar, yang wajib. Dia (anak) tidak mendapat ketahanan karena tidak mendapat (imunisasi) yang wajib,” ucapnya. Imunisasi dasar itu di antaranya vaksin BCG, DPT, polio, dan campak.

Alma mengatakan jumlah anak yang menjalani imunisasi ulang sedikit, di antaranya ada anak korban vaksin palsu yang umurnya sudah melewati batas umur imunisasi. Tapi mayoritas baru menjalani imunisasi. “Karena hanya segitu saja yang terdaftar di situ. Memang sedikit,” ujarnya.

Menurut Alma, proses verifikasi masih dilakukan pihak rumah sakit bersama Satgas Vaksin Palsu. “Rumah sakit diminta melihat daftarnya masing-masing terus menelepon orang-orangnya,” tuturnya.

Alma mengaku belum bisa memperkirakan jumlah anak yang akan menjalani imunisasi ulang karena proses verifikasi masih berlangsung. “Verifikasi masih berlangsung,” ucapnya.

Dia juga menyatakan masih menunggu ada-tidaknya daftar baru rumah sakit dan fasilitas kesehatan yang menggunakan vaksin palsu. “Belum dibuka Bareskrim, masih diperiksa. Kita juga tidak boleh menyamaratakan, harus dilihat kasus per kasus," kata Alma.

Soal pencabutan izin fasilitas kesehatan pengguna vaksin palsu juga diakuinya belum bisa diputuskan karena masih menunggu hasil pengungkapan polisi atas kasus itu. “Kita tidak bisa mendahului pemeriksaan Bareksrim. Nanti dilihat kasusnya seperti apa,” ujar Alma.

Alma menuturkan kasus vaksin palsu tidak berpengaruh pada program imunisasi yang dijalankan pemerintah. “Alhamdulillah, justru masyarakat sekarang percaya imunisasi penting. Mereka masih banyak yang minta,” ucapnya.

Dia mengaku sempat khawatir kasus vaksin palsu dapat menyebabkan orang tua enggan memberikan imunisasi kepada anaknya. “Ini sudah setengah mati menyadarkan masyarakat bahwa tindakan preventif lebih penting daripada kuratif. Jangan karena nila setitik rusak susu sebelanga,” tuturnya.

AHMAD FIKRI




Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya