TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan meminta pemerintah daerah di Papua meningkatkan sektor pendidikan. Anies mengatakan kondisi pendidikan di Papua masih harus terus diperbaiki.
"Pendidikan di Papua punya tiga masalah utama, yaitu akses, mutu, dan tata kelola," kata Anies seusai rapat di kantor Menko Polhukam, Jumat, 15 Juli 2016.
Menurut Anies, masalah akses pendidikan di Papua sangat berkaitan dengan kondisi geografis dan sebaran penduduk. Sedangkan masalah mutu berkaitan dengan faktor guru serta sarana dan prasarana pendidikan. Sedangkan tata kelola akibat masalah pengelolaan sumber daya manusia.
Ihwal masalah akses, Anies mengatakan, Kemendikbud akan terus melakukan program sekolah berasrama serta mempersiapkan dan memperbaiki ruang kelas baru. Anies mengatakan pendidikan di Papua relatif tertinggal dibanding daerah lain. Karena itu, dia meminta pemerintah daerah terus memperbaikinya. "Kemendikbud mempunyai policy, tapi implementasinya semua di pemerintah daerah," kata Anies.
Dia mencontohkan kecilnya anggaran pendidikan yang dialokasikan. Dari nilai APBD Rp 11 triliun, sektor pendidikan hanya mendapat Rp 100 miliar. "Mana mungkin, ini tidak sampai 1 persen," kata dia.
Kemendikbud, kata Anies, mempunyai data neraca pendidikan untuk setiap provinsi maupun kabupaten. Dari data tersebut, di Papua ada 7.600 ruang kelas SD yang rusak dan 2.300 ruang kelas yang tidak bisa dipakai. Untuk tingkat SMP, ada 2.200 ruang kelas yang rusak dan 300 ruang tidak bisa dipakai.
Data lainnya cukup memprihatinkan. Menurut Anies, ada 43 persen anak usia sekolah yang tidak masuk SD, 58 persen tidak masuk SMP, dan 54 persen tidak masuk SMA. Angka buta huruf mencapai 28 persen. Nilai ini tergolong tinggi dibandingkan dengan rata-rata nasional 3,7 persen.
"Berdasarkan data neraca pendidikan daerah ini, kami minta setiap kabupaten melihat neraca itu untuk memperbaikinya," kata Anies.
AMIRULLAH
Berita terkait
Anies Baswedan Disebut Berencana Hidupkan Kembali Acara Desak Anies
18 jam lalu
Anies Baswedan akan tetap berkegiatan mengunjungi masyarakat meski Pilpres telah usai.
Baca SelengkapnyaBahlil Bersyukur Capres Penolak IKN Kalah Pilpres, Sindir Anies Baswedan?
1 hari lalu
Bahlil menyebut calon presiden yang menolak IKN sama dengan tidak setuju upaya mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia timur. Sindir Anies Baswedan?
Baca SelengkapnyaTim Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Bubar, Kilas Balik Gunakan Istilah Timnas AMIN
1 hari lalu
Timnas Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) dibubarkan pada 30 April 2024. Kilas balik pembentukan dan siapa tokoh-tokohnya?
Baca SelengkapnyaBerpeluang Jadi Calon Gubernur Jakarta, Presiden PKS Pilih Jadi Komandan Pemenangan Partai
2 hari lalu
Ahmad Syaikhu mengatakan PKS telah menyiapkan kader-kader terbaik untuk Pilkada Jakarta.
Baca SelengkapnyaBeda Respons NasDem dan Anies soal Surya Paloh Absen di Pembubaran Timnas AMIN
2 hari lalu
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh absen dalam acara pembubaran Timnas AMIN. Anies dan Sekjen Partai NasDem respons begini.
Baca SelengkapnyaPilres 2024 Usai, Anies: Belum Ada Rencana Buat Ormas, Apalagi Partai Politik
3 hari lalu
Anies Baswedan mengatakan belum ada rencana untuk membuat ormas, apalagi partai politik pasca kalah di pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaBegini Jawaban Anies saat Ditanya Kemungkinan Merapat ke Kubu Prabowo
3 hari lalu
Anies Baswedan menanggapi soal kemungkinan dirinya bergabung dengan kubu Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTimnas AMIN Resmi Bubar, Anies: Bukan Mengakhiri Perjuangan
3 hari lalu
Timnas AMIN resmi bubar pada hari ini. Menurut Anies Baswedan, pembubaran ini bukan berarti mengakhiri perjuangan.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh Tak Hadiri Silaturahmi Timnas AMIN di Kediaman Anies Baswedan
3 hari lalu
Ketum NasDem Surya Paloh tak menghadiri acara silaturahmi Timnas AMIN di kediaman Anies Baswedan.
Baca SelengkapnyaJawaban Anies Baswedan dan Ganjar Soal Kemungkinan Bergabung dalam Kabinet Prabowo-Gibran
4 hari lalu
Setelah putusan MK yang menolak keputusan kubu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, akankah mereka kemudian gabung di kabinet Prabowo-Gibran?
Baca Selengkapnya