Puluhan Korban Vaksin Palsu Tuntut RS Harapan Bunda  

Reporter

Kamis, 14 Juli 2016 23:00 WIB

Salah satu orangtua pasien yang anaknya divaksin di RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, 14 Juli 2016. Tempo/Azis

TEMPO.CO, Jakarta - Puluhan keluarga pasien korban vaksin palsu menggeruduk Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, untuk meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit yang terlibat dalam kasus pemberian vaksin palsu.

Orang tua pasien, Nisah, 32 tahun, mengaku sangat kecewa setelah mendengar rumah sakit tempat anaknya divaksin menggunakan produk palsu. Nisah menuturkan anaknya, yang sekarang berumur 4 tahun, dari bayi divaksin di RS Harapan Bunda. "Sebagai orang tua, saya sangat marah. Jika tahu dari awal menggunakan vaksin palsu, saya mending bawa ke rumah sakit pemerintah, daripada swasta tapi palsu," ujarnya di Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Kamis, 14 Juli 2016.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengumumkan Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, merupakan satu dari 14 rumah sakit pengguna vaksin palsu.

BACA JUGA: Ini Delapan Bidan Pengguna Vaksin Palsu


Nisah mengatakan, sesampainya di Rumah Sakit Harapan Bunda, ia mengadu kepada pihak rumah sakit. Saat di ruang pengaduan, ia ditanya soal identitas dan berapa kali menggunakan vaksin di Rumah Sakit Harapan Bunda tersebut. "Barusan didata, siapa nama pasien (balita) dan ‎dokter yang nanganin, ada keluhan atau tidak," ujarnya.

Nisah mengatakan akan meminta pertanggungjawaban pihak rumah sakit untuk kepastian apakah vaksin yang diberikan berdampak atau tidak ke depan. "Saya tidak tahu apakah yang dipakai vaksin palsu atau tidak. Tapi suami saya merasa anak kami memiliki kekebalan tubuh yang rendah," ucapnya.

Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Rumah Sakit Harapan Bunda, Jakarta Timur, Nira mengatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan satuan tugas dari Kementerian Kesehatan dan akan menindaklanjuti kasus tersebut. "Manajemen akan menyampaikan pernyataan resmi malam ini juga," ujarnya.

Sampai pukul 21.00, Kamis, 14 Juli 2016, orang tua yang merasa anaknya menjadi korban vaksin palsu terlihat datang melapor kepada rumah sakit. RS Harapan Bunda, yang beralamat di Jalan Raya Bogor KM 22, Ciracas, Jakarta Timur, kini dipenuhi keluarga pasien yang ingin bertemu dengan pengelola rumah sakit tersebut untuk meminta pertanggungjawaban.

Mereka yang datang terlihat panik, bahkan sesekali terjadi keributan kecil antara pihak pengamanan dan keluarga pasien yang tidak sabar bertemu dengan pengelola rumah sakit.

ABDUL AZIS


Berita terkait

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

30 Januari 2018

Zaskia Adya Mecca Kesal Anaknya Jadi Korban Vaksin Palsu

Pemain film Zaskia Adya Mecca mengaku anak ketiganya juga menjadi korban vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

12 Desember 2017

Cek 39 Obat Tradisional Mengandung Bahan Kimia Obat Versi BPOM

Desember 2016 hingga November 2017, BPOM menemukan 39 obat tradisional dengan bahan kimia obat. Versi BPOM, 28 dari 39 produk tidak memiliki izin edar

Baca Selengkapnya

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

16 November 2017

Produsen Vaksin Palsu Divonis 4 Tahun Bui dalam Pencucian Uang

Pengadilan juga merampas harta senilai Rp 1,2 miliar milik kedua produsen vaksin palsu, berupa rumah, tanah, dan kendaraan bermotor.

Baca Selengkapnya

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

25 Oktober 2017

Aksi Memelas Suami-Istri Pembuat Vaksin Palsu di Depan Hakim

Jaksa meyakini aset tanah dan bangunan milik kedua terdakwa dihasilkan dari bisnis vaksin palsu.

Baca Selengkapnya

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

18 Oktober 2017

Suami-Istri Produsen Vaksin Palsu Dituntut 6 Tahun Penjara

Suami-istri produsen vaksin palsu, Hidayat dan Rita, dituntut penjara enam tahun dan diminta mengembalikan aset bernilai miliaran rupiah.

Baca Selengkapnya

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

18 Oktober 2017

Kata Penggugat Setelah Sidang kasus Vaksin Palsu Ditunda 3 Pekan

Penggugat kecewa sidang perdana kasus vaksin palsu ditunda tiga pekan lamanya.

Baca Selengkapnya

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

18 Oktober 2017

Sidang Vaksin Palsu dengan Sederet Tergugat Digelar Hari Ini

Setahun berlalu, sidang perdana kasus vaksin palsu dengan sederet tergugat digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jakarta, Jakarta, hari ini.

Baca Selengkapnya

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

21 Agustus 2017

Sidang TPPU, Pasutri Terpidana Vaksin Palsu Dicecar Soal Rumah  

Suami-istri terpidana kasus vaksin palsu, Hidayat Taufiqurahman dan Rita Agustina, menjalani sidang kasus dugaan TPPU.

Baca Selengkapnya

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

25 April 2017

Cara Baru Pembiayaan Vaksinasi

Pada Juli 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan bahwa vaksin pertama untuk mencegah demam berdarah tersedia untuk masyarakat di seluruh dunia yang berusia 9 sampai 60 tahun. Ini berita baik bagi Indonesia, tempat demam berdarah mempengaruhi lebih dari 120 ribu orang dengan beban biaya US$ 323 juta (sekitar Rp 4,3 triliun) setiap tahun.

Baca Selengkapnya

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

7 April 2017

Penghuni Rumah Pembuat Salep Palsu Tak Kenal Tetangga  

Tetangga di sekitar rumah itu kerap mencium aroma pewangi pel lantai.

Baca Selengkapnya