Begini Cara Tersangka Salurkan Vaksin Palsu ke Rumah Sakit  

Reporter

Editor

Anton Septian

Kamis, 14 Juli 2016 19:46 WIB

Menteri Kesehatan, Nila F Moeloek menyapa sejumlah ibu yang diduga menerima vaksin palsu pada anaknya di Klinik Bidan M Elly Novita S di Ciracas, Jakarta Timur, 30 Juni 2016. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek akhirnya membeberkan 14 fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) yang menerima distribusi vaksin palsu. Hal ini ia ungkapkan saat rapat bersama Komisi Kesehatan Dewan Perwakilan Rakyat.

"Berikut ini nama-nama rumah sakitnya," kata Nila sambil membacakan slide yang disajikan di ruang rapat Komisi IX gedung DPR, Jakarta, Kamis, 14 Juli 2016.

Dari slide presentasi yang dipaparkan, tertulis jelas 14 rumah sakit berikut nama tersangka yang menjadi distributor dan bagaimana modus operandinya. "Sudah disepakati Bareskrim Mabes Polri untuk diungkap," tuturnya.

Rapat tersebut dihadiri pula oleh Kepala Bareskrim Komisaris Jenderal Ari Dono, Badan Pengawas Obat dan Makanan, serta Ikatan Dokter Anak Indonesia.

Berikut ini nama 14 fasilitas pelayanan kesehatan tersebut.

1. DR Sander, Cikarang
2. Bhakti Husada, Terminal Cikarang
3. Sentral Medika, Jalan Industri Pasir Gombong
4. RSIA Puspa Husada
5. Karya Medika, Tambun
6. Kartika Husada, Jalan M.T. Haryono, Setu, Bekasi
7. Sayang Bunda, Pondok Ungu, Bekasi
8. Multazam, Bekasi
9. Permata, Bekasi
10. RSIA Gizar, Villa Mutiara, Cikarang
11. Harapan Bunda Kramat Jati, Jakarta Timur
12. Elisabeth, Narogong, Bekasi
13. Hosana, Lippo Cikarang
14. Hosana, Bekasi, Jalan Pramuka

Dari bahan paparan Kementerian Kesehatan tersebut, diketahui 13 Fasyankes mendapatkan vaksin palsu dari sales Juanda (CV Azka Medika). Sedangkan untuk RS Harapan Bunda Kramat Jati dilakukan M. Syahrul.

Modus operandinya ialah para tersangka mengajukan penawaran harga lewat e-mail ataupun langsung pada bagian pengadaan barang dan disetujui direktur rumah sakit.

Sementara itu, di RS Permata Bekasi, tersangka Juanda mengajukan proposal penawaran harga vaksin melalui CV Azka Medika. Selanjutnya, bagian pengadaan mengajukan permohonan kepada manajer purchasing untuk meminta persetujuan direktur rumah sakit.

Sedangkan untuk RS Harapan Bunda, Jakarta Timur, tersangka M. Syahrul menawarkan vaksin lewat perawat bernama Irna. Ia selanjutnya meminta tanda tangan dokter dan dimasukkan sebagai persediaan rumah sakit.

Irna saat ini ditahan sebagai penyedia botol untuk tersangka Rita dan Hidayat.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

1 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya