TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara kepresidenan Johan Budi mengatakan Presiden Joko Widodo mempunyai pertimbangan tersendiri ihwal penunjukan staf khusus di lingkungan istana.
Salah satu yang menjadi pertimbangan adalah perjalanan karier dari individu bersangkutan. "Dari Pak Gories (Mere) dan Pak Diaz (Hendropriyono) tentu ada hal yang menurut Presiden diperlukan masukannya," kata Johan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 12 Juli 2016.
Johan mengatakan ada banyak hal yang dibutuhkan Presiden dalam menjalankan tugas negara. Secara detail, dia mengaku tidak mengetahui alasan utama pemilihan Gories dan Diaz sebagai staf khusus. Namun dia mengatakan tidak ada istilah pesanan dalam pemilihan itu.
Mengenai tugas dan wewenang kedua staf baru tersebut, Johan mengatakan tidak ada bidang khusus yang diemban keduanya. Menurut dia, tugas staf khusus bergantung pada Presiden. Namun, dalam surat Keputusan Presiden, ada penugasan yang dibebankan langsung kepada staf khusus. "Misalnya saya, mengkomunikasikan dan membantu kehumasan di pemerintahan," katanya.
Presiden Jokowi sendiri telah menandatangani Keputusan Presiden mengenai pengangkatan Komisaris Jenderal (Purnawirawan) Gories Mere dan Diaz Hendroprijono sebagai anggota Staf Khusus Presiden.
Penambahan dua orang itu menjadikan jumlah anggota Staf Khusus Presiden menjadi enam orang. Sebelumnya Presiden Jokowi sudah memiliki empat anggota staf, yaitu Ari Dwipayana, Sukardi Rinakit, Lenis Kagoya, dan Johan Budi.
ADITYA BUDIMAN
Berita terkait
PUPR Optimistis Istana dan Kantor Presiden di IKN Siap Juli, Presiden Jokowi Bisa Upacara 17 Agustus?
16 hari lalu
PUPR menyatakan Istana Negara dan Kantor Presiden di IKN dapat fungsional pada Juli, sehingga Presiden Jokowi bisa menggelar upacara 17 Agustus.
Baca SelengkapnyaWarga Datangi Istana Sejak Subuh, Berikut 4 Fakta Open House Jokowi di Istana Negara
24 hari lalu
Presiden Jokowi kembali menggelar open house di Istana Negara pasca COVID-19 mendapat antusias tinggi dari masyarakat, ada yang datang sejak subuh.
Baca SelengkapnyaPesan Jokowi untuk Nenek Berkursi Roda di Istana Negara
24 hari lalu
Magdalena, penyandang disabilitas berusia 75 tahun, rela antre tiga jam untuk bertemu Jokowi.
Baca SelengkapnyaRamai Open House Jokowi di Istana Negara, Ini Sejarah Open House di Kalangan Pejabat Negara
24 hari lalu
Tradisi open house di kalangan pejabat Indonesia makin menguat sejak Orde Baru era kepemimpinan Soeharto.
Baca SelengkapnyaKunjungi IKN, Prabowo Pantau Pembangunan Istana Negara Baru
47 hari lalu
Kunjungan itu dilakukan Prabowo dalam rangka persiapan upacara Hari Kemerdekaan 17 Agustus tahun ini.
Baca SelengkapnyaJuli Jokowi Berkantor di IKN Jika Bandara dan Tol Jadi, Kantor Presiden Sudah 74 Persen
1 Maret 2024
Jokowi menyebut Kantor Presiden di IKN sudah mencapai 74 persen. Akan berkantor di sana jika bandara dan tol sudah jadi.
Baca Selengkapnya3 Hal Pertemuan AHY dan Moeldoko, Berjabat Tangan dan Tak Canggung
26 Februari 2024
Pertemuan mereka menjadi sorotan publik, karena AHY sebagai Ketua Umum Partai Demokrat pernah akan dikudeta oleh Moeldoko dalam Kongres Luar Biasa
Baca SelengkapnyaProfil Sumarsih Pencari Keadilan untuk Anaknya di Setiap Aksi Kamisan hingga 17 Tahun Ini
19 Januari 2024
Kisah Sumarsih, pencari keadilan untuk putranya yang terbunuh pada Tragedi Semanggi I. Sumarsih salah seorang penggerak Aksi Kamisan.
Baca SelengkapnyaJokowi Temui Pegiat Infrastruktur di Istana Negara
4 Desember 2023
Presiden Jokowi bertemu dengan para penggiat infrastruktur di Istana Negara dalam acara peringataan Hari Bakti Pekerja Umum ke-78.
Baca SelengkapnyaDeretan Jenis-jenis Batik Parang
1 November 2023
Ketiga calon presiden atau capres Pilpres 2024 kompak mengenakan batik Parang saat hadiri makan siang atas undangan Presiden Jokowi di Istana Negara.
Baca Selengkapnya