Bocah Karawang Berbobot 190 Kilogram, Ini Penjelasan Dokter

Reporter

Selasa, 12 Juli 2016 10:18 WIB

Petugas membawa AP (10 tahun) menuju ruang Kenanga, Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Bandung, Jawa Barat, Senin 11 Juli 2016. Bocah obesitas asal Karawang ini akan menjalani pemeriksaan lebih lanjut akibat berat badannya kembali naik 3 kilogram yang sebelumnya sempat turun dari 192 kg menjadi 188 kg. TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO.CO, Bandung - Bobot seorang bocah lelaki berusia 10 tahun 4 bulan asal Kabupaten Karawang, AP, melesat hingga 190 kilogram. Dari hasil pemeriksaan sementara tim medis Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, obesitas tersebut akibat pola makan.

Orang tua AP bersama Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana serta pejabat terkait mengantar AP ke RSHS Bandung, Senin siang, 11 Juli 2016. Mereka ingin bobot AP bisa berkurang hingga normal sesuai dengan anak seusianya. Sebelumnya, dalam kurun satu tahun ini, AP sudah dua kali diperiksa di RSHS Bandung.

Ketua Tim Dokter yang menangani AP, Julistio Djais, mengatakan bobot ideal AP dengan tinggi 147 sentimeter adalah kurang dari 50 kilogram. “Tapi satu tahun lalu sudah lebih dari 100 kilogram, sekarang 190 kilogram,” ujarnya di RSHS Bandung, Senin, 11 Juli 2016.

Dari hasil penilaian kesehatan AP, tidak ditemukan gangguan komplikasi organ vital, seperti jantung, paru-paru, atau ginjal, akibat kegemukan tingkat morbid obesity tersebut. “Gemuknya diketahui baru akibat lemak di bawah kulit,” kata Julistio. Tim dokter merencanakan pemeriksaan lanjutan selama dua pekan untuk mencari penyebab kegemukan, apakah akibat genetika atau perilaku makan.

Bocah AP diketahui menyantap hingga 6.500-6.800 kalori per hari tahun lalu. Padahal anak seusianya cukup mengkonsumsi 2.300 kalori per hari. “Sisanya sekitar 4.500 kalori bisa menaikkan berat badan 0,5 kilogram per hari,” kata dokter spesialis anak tersebut. Meskipun tiga bulan terakhir konsumsi makannya berkurang menjadi 3.800 kalori per hari, jumlah itu masih cukup tinggi.

Ayah AP, Ade Somantri, mengatakan, selain biasa makan berat empat kali sehari, anaknya suka minuman segar dalam kemasan hingga 20 gelas per hari. Sekitar tiga kali sepekan, AP juga makan dua bungkus mi instan dengan dua telur ayam.

Belakangan, karbohidrat dikurangi serta buah pisang dan apel jadi santapan harian. Pada usia 4-5 tahun, tubuh AP mulai menggemuk hingga melesat pada umur 8-10 tahun.

ANWAR SISWADI

Berita terkait

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

3 hari lalu

Konimex dan Indordesa Luncurkan Produk Baru Makanan Nutrisi FontLife One, Bidik Pasar Dewasa Muda

PT Indordesa-- anak perusahaan PT Konimex, meluncurkan produk makanan nutrisi dan perawatan kesehatan, FontLife One, di Kota Solo, Jawa Tengah.

Baca Selengkapnya

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

4 hari lalu

Aliansi Kecam Kehadiran Industri Plastik dan Kimia dalam Delegasi Indonesia untuk Negosiasi Perjanjian Plastik

Kehadiran itu membahayakan tujuan perjanjian, yaitu mengatur keseluruhan daur hidup plastik untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

5 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

5 hari lalu

5 Penyebab Sulit Tidur pada Penderita Diabetes

Ternyata lima masalah ini menjadi penyebab penderita diabetes sulit tidur.

Baca Selengkapnya

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

6 hari lalu

Penelitian Ungkap Pelet Plastik Daur Ulang dari Indonesia Mengandung 30 Bahan Kimia Beracun dengan Konsentrasi Tinggi

Proyek penelitian di 13 negara ini bertujuan meningkatkan kesadaran global tentang bahan kimia berbahaya dalam plastik daur ulang

Baca Selengkapnya

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

6 hari lalu

Jokowi Ungkap PR Besar di Bidang Kesehatan: Pintar kalau Sakit Mau Apa?

Presiden Jokowi mengungkapkan PR besar Indonesia di bidang kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

9 hari lalu

Pakta Konsumen Nasional Minta Pemerintah Penuhi Hak Konsumen Tembakau

Pakta Konsumen Nasional meminta pemerintah untuk memenuhi hak konsumen tembakau di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

13 hari lalu

Definisi Kesehatan Mental Menurut Psikolog, Perlu Dimiliki Setiap Orang

Kesehatan mental lebih dari sekadar gangguan atau kecacatan mental yang diderita seseorang. Psikolog beri penjelasan.

Baca Selengkapnya

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

14 hari lalu

7 Tanda-tanda Kucing Mengalami Dehidrasi

Dehidrasi terjadi ketika kucing kehilangan lebih banyak cairan dari yang mereka konsumsi.

Baca Selengkapnya

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

21 hari lalu

Jadi Makanan Khas Lebaran, Ketahui Kandungan Nutrisi dan Manfaat Hati Ayam dalam Sambal Goreng Kentang Ati

Hati ayam dalam sambal goreng kentang ati, makan khas ketika lebaran, ternyata memiliki manfaat kesehatan. Apa saja?

Baca Selengkapnya