Macet Arus Mudik, Tingkat Hunian Hotel di Yogyakarta Menurun

Reporter

Senin, 11 Juli 2016 15:31 WIB

sxc.hu

TEMPO.CO, Jakarta - Kemacetan arus mudik Lebaran 2016 di Brebes, Jawa Tengah, membuat jumlah wisatawan yang menginap di hotel berkurang hingga 20 persen di Daerah Istimewa Yogyakarta ketimbang pada Lebaran 2015.

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia DIY Istijab Danunagoro mengatakan sebagian tamu hotel batal menginap karena terjebak kemacetan parah di Brebes. Istijab menghitung jumlah wisatawan yang menginap di semua hotel berbintang ataupun non-bintang hanya mencapai 20 ribu orang.

“Dampak kemacetan luar biasa menurunkan jumlah tamu hampir di semua kawasan yang ada hotelnya,” tuturnya kepada Tempo, Senin, 11 Juli 2016.

Tingkat hunian hotel di kawasan wisata Malioboro, Kota Yogyakarta, misalnya, turun dari 100 persen menjadi 80 persen serta di Sleman turun dari 80 persen menjadi 60 persen. Menurunnya tingkat hunian hotel berdampak pada bisnis kuliner, restoran, dan pusat belanja.

Menurut Istijab, puncak hunian hotel selama libur Lebaran terjadi pada H+3 atau 9 Juli 2016. Mereka sebagian besar merupakan wisatawan yang datang dari berbagai kota, di antaranya Jakarta. Wisatawan memanfaatkan paket-paket wisata yang rata-rata menginap dua malam di hotel. Di DIY saat ini terdapat 83 hotel berbintang dan 1.100 hotel non-bintang.

Ia berharap pemerintah lebih bekerja keras mengatasi kemacetan agar kejadian yang sama tidak terulang. Misalnya membuat jalur alternatif agar tidak terjadi penumpukan pengguna jalan.

Sales Executive Greenhost Boutique Hotel Yogyakarta Nisa Candra Gupita mengatakan hunian di hotel itu penuh pada 2-12 Juli 2016. Puncak hunian terjadi pada H+3 Lebaran. Wisatawan yang menginap, menurut dia, kebanyakan dari Jakarta. “Kami masih penuh hingga saat ini,” ucapnya.

Ketua Association of the Indonesian Tours & Travel Agencies DIY Sudianto mengatakan wisatawan banyak mengeluhkan kemacetan serius yang terjadi pada libur Lebaran tahun ini. Dia mencontohkan wisatawan yang memanfaatkan biro travel dari Yogyakarta ke Malang, Jawa Timur. Wisatawan terlambat 12 jam untuk sampai ke tujuan karena macet parah.

Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, mengalami persoalan sama. Mereka berangkat pagi dari Yogyakarta dan sampai Candi Borobudur pada petang hari. “Tamu menjadi tidak nyaman. Sangat disayangkan,” kata Sudianto.

Ia kecewa terhadap sikap pemerintah yang belum mampu mengantisipasi kemacetan yang terjadi setiap kali libur Lebaran tiba. Padahal jumlah wisatawan yang memanfaatkan biro travel terus meningkat seiring dengan kebutuhan mereka berwisata saat libur Lebaran. Rata-rata mereka singgah ke obyek wisata di Yogyakarta dan Jawa Tengah.

SHINTA MAHARANI

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

4 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

12 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

15 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

26 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

30 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

50 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

56 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

58 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya