Kendaraan pemudik mengantre di gerbang tol Cipali, Palimanan Cirebon, Jawa Barat, 9 Juli 2016. Mendekati berakhirnya musim libur Lebaran para pemudik mulai memadati arus balik yang diprediksi pada H+3 dan H+4 Lebaran. ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
TEMPO.CO, Brebes - Bupati Brebes Idza Priyanti meminta maaf atas kemacetan yang terjadi di Brebes selama arus mudik kemarin. Apalagi, kemacetan itu berdampak pada meninggalnya belasan pemudik. "Saya mewakili pemerintah daerah, meminta maaf kepada seluruh masyarakat. Terutama keluarga korban yang ditinggalkan," kata Idza, setelah memimpin apel di halaman kantor Bupati Brebes, Senin, 11 Juli 2016.
Idza mengakui kemacetan selama arus mudik menganggu kenyamanan pemudik yang hendak pulang kampung bertemu keluarga. Menurut dia, macet di Brebes terjadi tanpa diduga. "Padahal kami sudah mengantisipasi semaksimal mungkin," katanya.
Antisipasi itu, kata dia, berupa koordinasi sejumlah pihak seperti polisi, TNI, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, dan sejumlah pihak terkait lain. "Dari pusat sampai daerah terjun langsung," ucapnya.
Meninggalnya 13 orang saat mudik, kata dia, karena kondisi tubuh pemudik sebelumnya sudah sakit. "Kami imbau agar melakukan persiapan yang lebih baik saat arus balik ini," ujarnya.
Bupati berjanji akan mengevaluasi penanganan arus mudik. Termasuk rencana melanjutkan pembangunan Jalan Lingkar Utara di Brebes, yang sudah bertahun-tahun mangkrak. Pembangunan itu diharapkan bisa mengatasi kemacetan di Brebes. "Agar kejadian serupa tidak terulang lagi," katanya.
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
2 Agustus 2017
Mudik Lebaran 2017 Lancar, Kementeriaan PUPR Raih Penghargaan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berharap kondisi jaringan jalan nasional dan semua jalan tol dalam kondisi yang lebih baik pada mudik Lebaran 2018.