Ketua KPU Husni Kamil Manik. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo terkejut atas meninggalnya Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik pada kamis malam, 7 Juli 2016. Tjahjo sering berdiskusi secara intensif dengan Husni Kamil untuk membahas pilkada.
Menurut Tjahjo, Husni adalah sosok yang baik dan teguh dalam bersikap. Husni, kata Tjahjo, adalah orang yang memegang prinsip kebenaran dan demokrasi. “Husni adalah sahabat saya yang selalu membuka diri untuk terus berkomunikasi kalau ada hal di daerah terkait pilkada serentak, selama persiapan dan suksesnya pilkada serentak 2015,” kata Tjahjo dalam pernyataan resminya, kemarin.
Husni dan empat komisioner lainnya, serta Badan Pengawas Pemilu telah bekerja keras untuk memperlancar pilkada serentak pada 2015. “Beliau figur yang demokratis, komunikatif, dan terus membangun komunikasi memecahkan masalah sekecil apapun yang gelagatnya akan menganggu pilkada,” katanya.
Tjahjo Kumolo mengatakan Husni akan selalu dikenang sebagai pemikir dan pekerja keras. Husni juga sosok yang demokratif dan komunikatif yang mampu memegang prinsip dan keyakinannya.
Ketua Komisi Pemilihan Umum Husni Kamil Manik meninggal dunia pada usia 41 tahun, Kamis pukul 21.07. Husni menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Komisioner KPU Hadar Nafis Gumay mengatakan jenazah akan dibawa pulang ke rumah duka di Pejaten untuk diserahkan kepada pihak keluarga. Menurut rencana, jenasah akan disemayamkan di kantor KPU, Jumat besok.
Husni Kamil Manik terpilih memimpin KPU sejak 12 April 2012. Sebelumnya, Husni adalah anggota KPU Sumatera Barat. Sejak mahasiswa pada 1999, Husni Kamil Manik sudah aktif dalam dunia kepemiluan. Ia terpilih menjadi anggota KPU Sumatera Barat dalam dua periode berturut-turut (2003-2008 dan 2008-2013).