Koalisi AIDS Sambut Izin Edar Obat Generik Hepatitis C

Selasa, 5 Juli 2016 18:34 WIB

obat untuk pengobatan Anti Retroviral (ARV) pada Koinfeksi HIV-Hepatitis C, Zidovudine Lamivudine dan Neviral Nevirapine. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia AIDS Coalition mengapresiasi izin pemerintah untuk peredaran obat hepatitis C Sofosbuvir generik. Izin edar ini diharapkan bisa menurunkan tingkat kematian akibat hepatitis C.

“Ini adalah kemenangan besar bagi seluruh rakyat Indonesia. Akhirnya, pemerintah Indonesia mau berdiri bersama kita semua dan mengambil langkah pemberian ijin edar bagi obat Sofosbuvir generik," kata Direktur Eksekutif IAC, Aditya Wardhana, dalam siaran persnya, Selasa, 5 Juli 2016.

Dia menambahkan obat ini telah dinantikan lebih dari 3 juta penduduk Indonesia yang selama ini terinfeksi Hepatitis C. Aditya mengajak para dokter untuk mulai meresepkan obat generik Sofosbuvir bagi pasien hepatitis C yang ditanganinya. Sebab obat ini sangat efektif menyembuhkan, dengan efek samping rendah, serta harganya terjangkau. Obat ini bisa didapatkan di apotek-apotek Kimia Farma terdekat.

Aditnya juga meminta Menteri Kesehatan Nila Moeloek untuk menepati komitmennya dengan menempatkan obat sofosbuvir generik di dalam pertanggungan Jaminan Kesehatan Nasional, sehingga semua penduduk Indonesia bisa benar-benar punya akses terhadap obat tersebut via BPJS Kesehatan.

Badan Pengawas Obat dan Makanan pada 1 Juli 2016 menandatangani izin edar bagi obat hepatitis C yang bernama Sofosbuvir. Di Amerika, Sofosbuvir telah mendapatkan ijin edar dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sejak akhir tahun 2013. Sayangnya, versi paten dari obat ini dijual dengan harga sangat mahal yaitu mencapai US$ 1.000 per butir atau total akan dibutuhkan uang sebesar US$ 84.000 untuk setiap durasi terapinya per satu orang pasien. Mahalnya obat ini menjadi sebuah tantangan baru dalam menyediakan akses bagi setiap pasien yang membutuhkan.

Saat ini, obat Sofosbuvir serta satu obat kombinasi lainnya bisa didapatkan dengan harga US$ 5 per butir atau total akan dibutuhkan uang sebesar US$ 700 per pasien untuk bisa sembuh dari infeksi hepatitis C. Pada 2015, versi generik dari obat Sofosbuvir ini diproduksi di India serta mendapatkan ijin edar dan dijual dengan harga US$ 10 per butir.

Menurut Aditya, hepatitis C sampai saat ini masih menjadi persoalan kesehatan yang sangat serius di Indonesia. Diperkirakan ada lebih dari 3 juta penduduk Indonesia saat ini terinfeksi oleh virus Hepatitis C. Banyak di antaranya belum mengetahui statusnya karena penyakit ini berkembang perlahan sampai akhirnya menjadi kronis dan menyebabkan sirosis dan kanker hati.

Setiap tahunnya, hepatitis C diperkirakan menyebabkan kematian lebih dari 15.000 penduduk Indonesia. Di dunia sendiri, angka pengidap hepatitis C mencapai lebih dari 140 juta jiwa dan penyakit ini diperkirakan membunuh lebih dari 500 ribu penduduk setiap tahunnya di dunia.

Namun saat ini, hepatitis C dipandang bukan lagi menjadi penyakit yang menakutkan. Ini terjadi sejak ditemukannya Sofosbuvir yang terbukti mampu benar-benar menyembuhkan infeksi Hepatitis C ini dengan tingkat kesuksesan mencapai 99 persen. "Sofosbuvir dengan kombinasi satu obat lainnya, menjadi sebuah Game Changer bagi upaya untuk menurunkan tingkat kematian akibat penyakit hepatitis C ini," kata Aditya.

AMIRULLAH

Berita terkait

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

2 hari lalu

Kemenkes: Waspada Email Phishing Mengatasnamakan SATUSEHAT

Tautan phishing itu berisi permintaan verifikasi data kesehatan pada SATUSEHAT.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

6 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

10 hari lalu

Bantu Warga Terdampak Gunung Ruang, Kementerian Kesehatan Salurkan 13 Ribu Masker

Kementerian Kesehatan membantu warga terdampak Gunung Ruang di Kabupaten Sitaro, Sulawesi Utara dengan penyediaan masker.

Baca Selengkapnya

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

10 hari lalu

Alasan Pusat Krisis Kemenkes Mengirim Tim ke Lokasi Banjir Musi Rawas Utara

Pusat Krisis Kesehatan Kemenkes mengirimkan tim khusus ke area banjir Musi Rawas Utara. Salah satu tugasnya untuk antisipasi penyakit pasca banjir.

Baca Selengkapnya

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

20 hari lalu

Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik

Kementerian Kesehatan mencatat hipertensi menjadi penyakit yang paling banyak ditemui di Pos Kesehatan Mudik Idulfitri 1445 H/2024 M.

Baca Selengkapnya

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

37 hari lalu

3 Kunci Penanganan Penyakit Ginjal Kronis Menurut Wamenkes

Wamenkes mengatakan perlunya fokus dalam tiga langkah penanganan penyakit ginjal kronis. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

38 hari lalu

Edy Wuryanto Ingatkan Pemerintah Antisipasi Demam Berdarah

Banyak rumah sakit penuh sehingga pasien tidak tertampung. Masyarakat miskin kesulitan akses pelayanan kesehatan.

Baca Selengkapnya

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

57 hari lalu

Guru Besar FKUI Rekomendasikan Strategi Memberantas Skabies

Dalam pengukuhan Guru Besar FKUI, Sandra Widaty mendorong strategi memberantas skabies. Penyakit menular yang terabaikan karena dianggap lazim.

Baca Selengkapnya

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

31 Januari 2024

Peringatan Penyakit Tropis Terabaikan, Mana Saja Yang Masih Menjangkiti Penduduk Indonesia?

Masih ada sejumlah penyakit tropis terabaikan yang belum hilang dari Indonesia sampai saat ini. Perkembangan medis domestik diragukan.

Baca Selengkapnya