Ruhut: Aparat Peradilan yang Korupsi Perlu Ditembak Mati  

Reporter

Editor

Erwin prima

Minggu, 3 Juli 2016 16:45 WIB

Ruhut Sitompul. ANTARA FOTO/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, mengatakan para aparat peradilan yang terlibat korupsi sebaiknya diberi hukuman seberat-beratnya. Hal ini dilakukan lantaran mereka adalah orang-orang yang mengerti hukum.

"Kalau melanggar, perlu ditembak mati," katanya di Jakarta, Ahad, 3 Juli 2016. Hal ini sekaligus untuk mencegah hakim, jaksa, atau panitera terlibat korupsi.

Anggota Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat ini mengatakan, selama pengalamannya menjadi advokat dan anggota Dewan, pelanggaran aparat pengadilan biasa terjadi karena ulah mafia kasus. "Kenapa aparat itu mau diatur mafia kasus?" tuturnya.

Ruhut mengatakan pengawasan dari Mahkamah Agung sudah ketat. Tapi, bila masih tetap terjadi pelanggaran oleh aparat pengadilan, menurut dia, itu ulah oknum.

Sebelumnya, penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi melakukan operasi tangkap tangan terhadap panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Muhammad Santoso, dan staf konsultan hukum pengacara PT Kapuas Tunggal Persada, Raoul Adhitya Wiranatakusumah, yang bernama Ahmad Yani.

Ahmad Yani diduga memberikan duit Sin$ 28 ribu kepada Santoso untuk memenangkan gugatan dari PT Mitra Maju Sukses.

Sebelumnya, KPK melakukan operasi tangkap tangan dalam dugaan suap yang melibatkan panitera pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi. Hal ini lantaran ada upaya meringankan putusan terdakwa pencabulan Saipul Jamil.

AHMAD FAIZ

Berita terkait

Jokowi Temui Relawan Bravo 5 Binaan Luhut, Ruhut Sitompul: Soal Politik Ojo Kesusu, Bersabarlah

26 Agustus 2022

Jokowi Temui Relawan Bravo 5 Binaan Luhut, Ruhut Sitompul: Soal Politik Ojo Kesusu, Bersabarlah

Dalam Rapimnas Bravo 5 di Hotel Discovery, Ancol, Jakarta Utara ini, Jokowi disebut kembali menyampaikan pesan khasnya kepada para relawan.

Baca Selengkapnya

Ruhut Unggah Meme Anies, Riza Patria: Hindari Perbedaan yang tidak Perlu

13 Mei 2022

Ruhut Unggah Meme Anies, Riza Patria: Hindari Perbedaan yang tidak Perlu

Politikus PDIP, Ruhut Sitompul, mengunggah diduga foto editan Anies Baswedan memakai baju adat Suku Dani Papua

Baca Selengkapnya

Unggah Meme Anies Baswedan Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Didesak Minta Maaf

13 Mei 2022

Unggah Meme Anies Baswedan Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Didesak Minta Maaf

Ketua Umum Bamus Betawi tak terima karena Ruhut Sitompul menyeret masyarakat Betawi dalam cuitan foto Anies Baswedan mengenakan baju adat Papua.

Baca Selengkapnya

Ruhut Sitompul Dipolisikan Unggah Meme Anies Baswedan, ini Asal Kata Meme

13 Mei 2022

Ruhut Sitompul Dipolisikan Unggah Meme Anies Baswedan, ini Asal Kata Meme

Ruhut Sitompul dipolisikan Panglima Kopatrev Petrodes Mega MS Keliduan karena mengunggah meme Anies Baswedan berpakaian adat Suku Dani, Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Metro: Viral Gereja Dicatut buat Dana Hibah, Mendagri Cari Pengganti Anies

13 Mei 2022

Top 3 Metro: Viral Gereja Dicatut buat Dana Hibah, Mendagri Cari Pengganti Anies

Seorang warganet mengunggah soal bantuan dari Pemprov DKI untuk gereja yang viral di media sosial. Banyak gereja belum terima uangnya.

Baca Selengkapnya

Unggah Meme Anies Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polisi

12 Mei 2022

Unggah Meme Anies Pakai Baju Adat Papua, Ruhut Sitompul Dilaporkan ke Polisi

Politikus Ruhut Sitompul dilaporkan ke polisi karena mengunggah foto editan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang memakai baju adat Suku Dani Papua

Baca Selengkapnya

Ruhut Sitompul Pertanyakan Polisi Tak Hadirkan Nia Ramadhani di Konferensi Pers

9 Juli 2021

Ruhut Sitompul Pertanyakan Polisi Tak Hadirkan Nia Ramadhani di Konferensi Pers

Ruhut Sitompul mempertanyakan alasan polisi tidak menghadirkan Nia Ramadhani, Ardi Bakrie, dan sopir mereka dalam konferensi di depan media, kemarin.

Baca Selengkapnya

Kata Istana tentang Ruhut Sitompul Jadi Anggota BPIP

28 Mei 2020

Kata Istana tentang Ruhut Sitompul Jadi Anggota BPIP

Ruhut Sitompul kini bergabung dengan PDIP setelah sempat berlabuh di Partai Demokrat dan Partai Golkar.

Baca Selengkapnya

Penyuap Hakim Lasito Divonis 3 Tahun Penjara

3 September 2019

Penyuap Hakim Lasito Divonis 3 Tahun Penjara

Hakim juga menjatuhkan hukuman tambahan berupa pencabutan hak untuk dipilih dalam jabatan publik selama 3 tahun

Baca Selengkapnya

Menerima Vonis 4 Tahun Penjara, Hakim Lasito Seret Hakim Lain

3 September 2019

Menerima Vonis 4 Tahun Penjara, Hakim Lasito Seret Hakim Lain

Usai sidang, Lasito menyatakan ikhlas dengan putusan yang dijatuhkan tersebut.

Baca Selengkapnya