Panglima TNI Belum Terjunkan Pasukan ke Filipina

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Jumat, 1 Juli 2016 23:18 WIB

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo usai mendapat tanda kehormatan Bintang Yudha Dharma Utama dari negara di kantor Kementerian Koordinator Politik Hukum dan Keamanan, Jakarta, 28 Juni 2016. Bintang Yudha Dharma Utama merupakan sebuah tanda kehormatan yang dikeluarkan oleh angkatan bersenjata yaitu Polri dan TNI secara bersama. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan pasukannya belum akan bergerak menyelamatkan 7 warga negara Indonesia yang disandera di perairan Filipina Selatan. Masuknya TNI ke teritori Filipina, menurut Gatot, tidak bisa terjadi secara instan.

"Semuanya ini baru pembicaraan saja, operasinya kan belum," ujar Gatot saat ditemui di depan kantor Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Jumat, 1 Juli 2016.

Pemerintah RI, kata Gatot, juga harus menghormati proses peralihan pemerintahan yang sedang terjadi di Filipina. Sebabnya, banyak penyesuaian yang harus dilakukan Indonesia terhadap pemerintahan baru Filipina yang dipimpin Rodrigo Duterte tersebut, khususnya dalam koordinasi."Kita harus hargai peralihan itu. Pelantikan baru dilaksanakan pada 30 Juni," ucapnya.

Keterlibatan TNI dalam penyelamatan para anak buah kapal Charles 001 milik PT Rusianto Bersaudara itu pun, menurutnya harus diformulasikan. "Harus duduk bersama, buat MoU. Belum lagi merumuskan formulasinya, dan itu jangan tanya ke saya, ada Menteri Luar Negeri dan Menkopolhukam."

Pasukan TNI, kata Gatot, sudah didesain sedemikian rupa untuk menpersiapkan diri terhadap segala kemungkinan."Kita punya pesawat, kita terbangkan saja, selesai, tapi kita ini bangsa yang bertetangga, punya hukum masing-masing," kata dia.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Jumat siang memastikan bahwa keberadaan para WNI yang disandera sejak 21 Juni lalu itu, tak lepas dari pengawasan. "Itu kalau mereka bergerak lagi, intelejen ada di sana, pasti saya diinformasikan."

Ryamizard mengaku terus berkomunikasi dengan Menhan Filipina, yang tengah disibukkan dengan peralihan pemerintahan.

Dia pun sempat menyebut bahwa pasukan TNI kini bersiap di perbatasan. TNI, menurutnya hanya bisa masuk ke Filipina dengan sejumlah kesepakatan dan prosedur khusus."Kalau mau masuk begitu kan harus ada urutan-urutannya, harus dilatih dulu," kata Ryamizard

YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

14 Januari 2024

Seluruh Staf Penjara yang Disandera Narapidana di Ekuador Sudah Bebas

Semua penjaga penjara dan pegawai administrasi yang disandera oleh narapidana di lembaga pemasyarakatan di seluruh Ekuador kini telah dibebaskan

Baca Selengkapnya

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

8 Januari 2024

Kemlu Selesaikan 218 Ribu Kasus WNI Selama Kepemimpinan Retno Marsudi

Kemlu menyelesaikan total 218.313 kasus terkait WNI sejak 2014 hingga 2023 di bawah kepemimpinan Retno Marsudi.

Baca Selengkapnya

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

20 November 2023

Israel Tuding Houthi Sandera Kapal Inggris Pembawa Mobil di Laut Merah

Israel mengatakan Houthi menyandera sebuah kapal kargo milik Inggris yang dioperasikan Jepang di Laut Merah, Houthi mengaku menyita kapal Israel

Baca Selengkapnya

Drama Penyanderaan di Jepang, Pelaku Lansia yang Dendam terhadap Kantor Pos

1 November 2023

Drama Penyanderaan di Jepang, Pelaku Lansia yang Dendam terhadap Kantor Pos

Pria berusia 86 tahun dilaporkan membakar rumahnya, menembaki rumah sakit dan kemudian menyandera di dalam kantor pos di Jepang.

Baca Selengkapnya

Penyanderaan di Kantor Pos Jepang, Pelaku Sempat Melakukan Penembakan di Rumah Sakit

31 Oktober 2023

Penyanderaan di Kantor Pos Jepang, Pelaku Sempat Melakukan Penembakan di Rumah Sakit

Seorang pria bersenjata di prefektur Saitama Jepang menyandera sejumlah orang yang tidak diketahui jumlahnya di dalam kantor pos

Baca Selengkapnya

Pihak TNI Bilang Belum Dipastikan Kapan KKB Bebaskan Pilot Susi Air

10 September 2023

Pihak TNI Bilang Belum Dipastikan Kapan KKB Bebaskan Pilot Susi Air

Izak mengatakan berbagai upaya hingga saat ini masih dilakukan guna membebaskan pilot Susi Air yang disandera KKB pimpinan Egianus Kogoya.

Baca Selengkapnya

Pimpinan OPM Beri Jaminan Keselamatan Pilot Susi Air Selama Penyanderaan

4 Agustus 2023

Pimpinan OPM Beri Jaminan Keselamatan Pilot Susi Air Selama Penyanderaan

Ketua Komnas HAM Papua Frits Ramandey mengatakan Egianus Kogoya menjamin keselamatan pilot Susi Air Kapten Philips Max Mehrtens

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut KKB Pimpinan Ananias Mimin di Balik Penyanderaan 4 Pekerja Proyek BTS

22 Mei 2023

Polisi Sebut KKB Pimpinan Ananias Mimin di Balik Penyanderaan 4 Pekerja Proyek BTS

Satgas Damai Cartenz menyebut KKB pimpinan Ananias Mimin merupakan dalang di balik penyanderaan empat pekerja proyek BTS di Papua Pegunungan

Baca Selengkapnya

Aparat Sulit Atasi KKB, Jokowi: Medannya Sulit, Hutan Belantara, Jurangnya Dalam

15 Mei 2023

Aparat Sulit Atasi KKB, Jokowi: Medannya Sulit, Hutan Belantara, Jurangnya Dalam

Presiden Jokowi merespons insiden penyanderaan yang terus dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB di Papua.

Baca Selengkapnya

4 Pegawai IBS Korban Penyanderaan OPM Dievakuasi dari Distrik Okbab Papua

15 Mei 2023

4 Pegawai IBS Korban Penyanderaan OPM Dievakuasi dari Distrik Okbab Papua

Empat pekerja BTS yang jadi korban penyanderaan OPM di Distrik Okbab Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan berhasil dievakuasi.

Baca Selengkapnya