Dilaporkan ke Disnaker, Lion Tak Akui Asosiasi Pilot Lion  

Reporter

Jumat, 1 Juli 2016 21:37 WIB

Pesawat Lion Air. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Jakarta - Pilot Lion Air berseteru dengan perusahannya akibat ongkos transport tak dibayar. Pada 10 Mei 2016 para pilot menghentikan penerbangan dari pukul 04.00 hingga pukul 10.00. Akibatnya, semua penerbangan pada jam tersebut tertunda.

Pesawat mulai mengudara setelah Lion membayarkan uang yang diminta tersebut pada pukul 10. Setelah delay itu, Lion tak kunjung memanggil para pilot itu untuk terbang lagi sehingga lisensi terbang mereka terancam habis jika tiga bulan tak kunjung mengudara. Para pilot pun berencana melaporkan manajemen Lion ke Dinas Tenaga Kerja.

BACA: Dibekukan Enam Bulan, Lion Diminta Perbaiki Layanan

Ketua Asosiasi Pilot Lion Group Eky Adriansjah mengatakan perusahaan sudah dua kali tidak menghadiri pertemuan tripartit untuk menyelesaikan konflik antara pekerja dan manajemen. Namun Direktur Lion, Edward Sirait, mengaku tidak mengetahui keberadaan asosiasi pilot tersebut.

Eky mengatakan perusahaan berdalih tidak menerima surat. "Kalau tiga kali mangkir, Disnaker akan rekomendasikan dibawa ke Pengadilan Hubungan Industri," kata dia saat dihubungi Tempo, Kamis, 30 Juni 2016.

Menurut Eky, pelaporan bukan semata tertundanya uang transpor. "Itu hanya sebagian kecil masalah yang dialami para pilot," katanya.

BACA: Buntut Salah Mendarat, Sanksi Tegas untuk Lion Air

Lucky Setya Andika salah satu pilot Lion Air mengatakan ada masalah lain yang mereka persoalkan, seperti panjangnya masa kontrak selama 18 tahun dan penalti US$ 700 ribu bila keluar dari perusahaan sebelum kontrak habis. "Ini terutama pada co-pilot," ujarnya.

Ada pula iuran BPJS yang tidak dibayarkan dengan jumlah yang semestinya. "Jaminan hari tua yang 10 tahun kerja, cuma Rp 12 juta," tuturnya.

Para pilot tidak menerima alasan perusahaan yang mengatakan kebijakan tersebut berlaku karena sedang masa low season. Menurut mereka, saat peak season, manajemen justru menggunakan pilot dari Batik Air.

Eky juga menduga ada upaya pemberangusan serikat pekerja oleh perusahaan. Alasannya, ada pelaporan kepada Badan Reserse Kriminal Mabes Polri kepada para pilot yang mogok kerja dengan dugaan pencemaran nama baik.

Salah satu pilot Lion Air yang diperiksa Bareskrim, Hasan Basri menambahkan kalaupun aksi mogok dianggap pelanggaran, seharusnya manajemen memanggil terlebih dahulu pilot-pilot yang terlibat, bukannya melaporkan ke Bareskrim. "Dari tanggal 10 sampai sekarang saya belum dipanggil-panggil atasan saya," katanya.

BACA: Salah Mendarat Lion Air, Kasus Pertama di Dunia

Mereka beranggapan pelaporan ke Bareskrim justru bentuk tekanan bagi para pilot agar tidak kritis pada perusahaan.

Menurut Eky, hal tersebut tidak dapat diterima. Ia beralasan, perusahaan merujuk pada pemberitaan media online yang mengutip pernyataan seorang pilot soal alasan mogok massal.

"Mogok karena uang transport gak dibayar. Menurut Lion ini pencemaran nama baik," kata Eky saat berkunjung ke redaksi Tempo, Selasa, 28 Juni 2016. Mereka menyayangkan hal tersebut. Pasalnya dalam pemberitaan media online itu yang dikutip tidak memberikan namanya (anonim).

Direktur Lion Air Edward Sirait membenarkan adanya pemanggilan Dinas Tenaga Kerja. Namun, ia belum mengetahui tujuan pemanggilan tersebut. "Baru diterima kemarin (Rabu), kami belum tahu apa yang dilaporkan. Perusahaan akan temukan dulu masalahnya," kata Edward di Jakarta, Jumat 1 Juli 2016.

Edward mengaku tidak mengetahui keberadaan asosiasi pilot tersebut. Menurut dia, pemogokan yang pernah dilakukan pilot Lion Air hanya dilakukan segelintir orang. "Pilot kami tidak pernah mogok. Itu justru oknum yang bikin susah teman, perusahaan, dan penumpang," kata Edward.

BACA: Sanksi Buat Lion Air Terlalu Ringan

Surat pemanggilan Dinas Tenaga Kerja tersebut, kata Edward, seharusnya dipenuhi pada 30 Juni 2016. Namun, lantaran perusahaan memiliki agenda lain, ia mengatakan bakal memenuhi panggilan tersebut setelah masa libur Idul Fitri. "Saya juga belum tahu yang melaporkan. Nanti kami klarifikasi apa masalahnya," kata dia.

Edward juga membantah apabila surat tersebut dikaitkan dengan peristiwa pemogokan sejumlah pilot Lion Air. Sebabnya, ia masih akan mengklarifikasi isi surat untuk mengetahui latar belakang masalahnya. "Saya tidak mau mengatakan itu terkait," ujar dia. "Nanti akan kami klarifikasi setelah lebaran," ujar dia.

AHMAD FAIZ | ARKHELAUS W

Berita terkait

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

1 jam lalu

Tips Menghindari Kursi Pesawat Tanpa Jendela Menurut Pakar Penerbangan

Ada cara untuk menghindari kursi pesawat tanpa jendela, namun tidak mudah.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

6 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

10 hari lalu

Traveling di Usia 100 Tahun, Perempuan Ini Dikira Anak Dibawah Umur yang Perlu Pendampingan

Ketika traveling dengan pesawat, dia otomatis masuk dalam kategori anak bawah umur yang harus didampingi supervisor.

Baca Selengkapnya

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

11 hari lalu

Tony Fernandes Ditunjuk Sebagai Penasihat Strategis Grup Penerbangan AirAsia

Tony Fernandes ditunjuk sebagai penasihat dan pengurus Grup Chief Executive Officer (Advisor and Steward Group Chief Executive Officer) AirAsia.

Baca Selengkapnya

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

15 hari lalu

Alasan Mengapa Kebanyakan Pesawat Berwarna Putih

Awalnya, pesawat tidak dicat, hanya menampilkan bodi aluminium yang dipoles. Namun, tren berubah sejak 1970-an.

Baca Selengkapnya

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

16 hari lalu

Maskapai Ubah Rute Penerbangan Usai Dugaan Serangan Israel ke Iran

Usai dugaan serangan Israel ke Iran, sejumlah maskapai penerbangan mengubah rute.

Baca Selengkapnya

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

16 hari lalu

Alasan Kursi Pesawat yang Bisa Direbahkan Mulai Ditinggalkan

Selama ini perbedatan tentang merebahkan kursi pesawat memang sedikit meresahkan. Maskapai penerbangan mulai mengganti kursi yang lebih ringan

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

20 hari lalu

Maskapai Penerbangan ini Buat Penerbangan Misterius yang Tidak Diketahui Tujuannya

Salah satu penumpang merasa antusias mengikuti penerbangan yang memberikan pengalaman unik

Baca Selengkapnya

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

22 hari lalu

Setelah Lufthansa, Giliran Qantas Airways Hindari Kawasan Timur Tengah

Penerbangan Australia, Qantas Airways, menyusul Lufthansa, menangguhkan penerbangan hingga mengalihkan rute akibat ancaman balasan Iran ke Israel.

Baca Selengkapnya

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

28 hari lalu

Aturan Baru Bandara Ini Tradisi Puluhan Tahun Terancam Dihentikan

Bandara Dublin menerapkan aturan keamanan baru di sisi airside

Baca Selengkapnya