Angkutan Gelap di Semarang Berpotensi Rugikan Pemudik

Reporter

Jumat, 1 Juli 2016 15:02 WIB

Angkutan Lebaran/TEMPO/ Adri Irianto

TEMPO.CO, Semarang - Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengingatkan agar pemudik mewaspadai angkutan gelap atau kendaraan berpelat hitam yang berpotensi merugikan penumpang. “Yang perlu diperhatikan, mobil pelat hitam yang meresahkan penumpang. Sering kejadian, ketika penumpang minta diantar di Demak, ternyata sampai di Terboyo disuruh turun,” kata dia saat meninjau Stasiun Poncol, Semarang, Jumat, 1 Juli 2016.

Meski mengingatkan, Hendrar menjamin keamanan di sejumlah titik keramaian arus mudik dan balik di Semarang. Kepastian itu diberikan setelah memantau di Stasiun Poncol dan Tawang, serta Pelabuhan Tanjung Emas. “Tingkat kriminalitas di stasiun dan pelabuhan nihil. Ini salah satu bentuk kesadaran para calon penumpang untuk mawas diri,” kata dia. Menurut dia, lonjakan penumpang di masing-masing titik mencapai 70-80 persen dan belum ada laporan tindakan kriminal.

Kepala Satuan Operasional Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Victor Viki Subroto, menyatakan Pelabuhan Tanjung Emas memberikan angkutan gratis yang bersinergi antara Pelindo, Pelni, dan Damri. “Kami menyediakan jasa bus untuk mengantar penumpang kapal dari Pelni ke beberapa daerah di Jawa Tengah,” kata dia.

Victor memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-2 Lebaran. “Sedangkan saat ini lebih dari 19 ribu penumpang turun di Tanjung Emas dan 3.000 pemudik berangkat dari Pelabuhan Tanjung Emas,” katanya.

Menurut dia, penumpang yang mudik lewat Pelabuhan Tanjung Emas berasal dari Kalimantan. Jumlah mereka mencapai lebih dari 40 ribu orang. Pengelola Pelabuhan Tanjung Emas mengantisipasi rob dengan menyediakan lebih dari 20 pompa berkapasitas 300 liter per detik. “Kami sudah siapkan pompa, mengantisipasi ketika air laut naik di peron Pelabuhan Tanjung Emas,” kata dia.

EDI FAISOL

Berita terkait

Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran di H-2 Idul Fitri, Ini Moda Transportasi Terpopuler

30 hari lalu

Prediksi Puncak Arus Mudik Lebaran di H-2 Idul Fitri, Ini Moda Transportasi Terpopuler

Kementerian Perhubungan memprediksi potensi puncak arus mudik lebaran terjadi pada H-2 lebaran atau Senin, 8 April 2024.

Baca Selengkapnya

Organda Jawa Tengah Siapkan Moda Terintegrasi Angkutan Lebaran

23 Juni 2016

Organda Jawa Tengah Siapkan Moda Terintegrasi Angkutan Lebaran

Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Tengah menyiapkan moda transportasi darat terintergrasi pelabuhan, bandar udara, dan terminal.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Kerawanan Sosial, Penumpang Bus Dirazia

21 September 2011

Antisipasi Kerawanan Sosial, Penumpang Bus Dirazia

Razia serupa dilakukan di perbatasan kota.

Baca Selengkapnya

Bus Berebut Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

30 September 2008

Bus Berebut Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Penumpang dari terminal Kampung Rambutan Jakarta Timur semakin turun sejak kemarin. Data sampai pagi ini menunjukan jumlah penumpang mencapai 22.564, turun dari jumlah sehari sebelumnya yang mencapai puncaknya yaitu 28.050.

Baca Selengkapnya

Arus Balik Di Terminal Bus Tanjung Priok Menurun

19 Oktober 2007

Arus Balik Di Terminal Bus Tanjung Priok Menurun

Banyak penumpang yang turun di tengah jalan.

Baca Selengkapnya

Terminal Rambutan dan Polugadung Normal

12 Oktober 2007

Terminal Rambutan dan Polugadung Normal

Sehari menjelang lembaran, jumlah penumpang ke luar kota dari terminal Pulogadung menunjukan penurunan. "Hitungannya sepi penumpang," kata Kepala terminal Pulogadung Pardjiman, hari ini.

Baca Selengkapnya

Penumpang Lebaran di Terminal Kalideres Diprediksi Turun

2 Oktober 2006

Penumpang Lebaran di Terminal Kalideres Diprediksi Turun

Jumlah calon penumpang mudik lebaran tahun 2006 di Terminal Kalideres diprediksikan menurun hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu. Hal ini disebabkan penumpang lebih memilih menggunakan pesawat daripada bus. "Soalnya harga tiket pesawat tak jauh berbeda dengan tiket bus," kata Kepala Terminal Bus Antar Kota Antar Propinsi, Akhmad Rustham, kepada Tempo, Senin (2/10).

Baca Selengkapnya