TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo mengaku tidak tahu harus berbuat apa soal banjir yang terjadi di wilayah Pasuruan. Dia beralasan banjir itu terjadi karena luapan sungai dan karena rob.
“Jadi itu sebab banjir di Pasuruan,” kata Soekarwo usai sidang paripurna di DPRD Jawa Timur, Kamis, 30 Juni 2016.
Apalagi, menurutnya keberadaan cuaca yang saat ini tidak menentu. Sebetulnya, saat ini seharusnya sudah terjadi musim kemarau tapi yang terjadi malah masih terus hujan. “Musimnya juga jadi kacau, susah diprediksi,” katanya.
Banjir tersebut menurutnya juga akan mengganggu perjalanan mudik masyarakat yang telah dilakukan hari ini. Bahkan dia mendengar perlintasan kereta api Pasuruan-Bangil juga terendam banjir. “Mudah-mudahan saat puncak mudik tidak banjir lagi, sementara ada pengalihan jalur,” ujarnya.
Pemerintah daerah sudah berupaya untuk mencegah banjir di Pasuruan salah satunya dengan mengeruk dasaran Sungai Welang dan Sungai Kedunglarang sehingga memiliki daya tampung yang lebih banyak. Selain itu, pemerintah daerah juga telah menaikkan daratan yang berada di pinggil laut setinggi 0,5 meter. “Tapi cara-cara seperti itu tidak bisa mencegah banjir yang sekarang ini masih saja terus terjadi,” katanya.
Sekarang, yang bisa dilakukan menurut Soekarwo adalah hanya berdoa agar hujan tidak terus menerus terjadi sehingga mengakibatkan banjir. Soekarwo juga meminta agar Badan Penanggulangan Bencana Daerah segera membantu proses evakuasi banjir jika memang itu diperlukan. “Berdoa yang banyak pokoknya,” kata dia sambil tersenyum.
Saat ini jalur pantura Jawa di Surabaya-Probolinggo dan sebaliknya ditutup akibat banjir setinggi 80 centimeter hingga satu meter di Kabupaten/Kota Pasuruan. Akibat penutupan itu, pengendara kendaraan yang ingin melintas di jalur itu dialihkan kea rah Purwosari-Pandaan-Porong.
Menurut BPBD Kota Pasuruan ada empat kecamatan yang tergenang banjir, yakni Kecamatan Gadingrejo, Purworejo, Bugulkidul, dan Panggungrejo. Sedangkan banjir di Kabupaten Pasuruan meliputi Kelurahan Kalianyar dan Tambakan, Kecamatan Bangil. Banjir juga terjadi di Desa Plinggisan, Sidogiri, Klampis, Ngempit, Tambakrejo, Kecamatan Kraton. Banjir di Kota/Kabupaten Pasuruan itu akibat luapan Sungai Welang dan Kedunglarang.
EDWIN FAJERIAL
Berita terkait
PDIP Surabaya Usulkan ke DPP Inkumben Eri Cahyadi-Armuji Maju Pilkada Kota Surabaya
4 hari lalu
PDIP Surabaya mengusulkan wali kota - wakil wali kota inkumben Eri Cahyadi-Armuji maju ke Pilkada Kota Surabaya 2024.
Baca SelengkapnyaEri Cahyadi Terima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
10 hari lalu
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengukir sejarah baru dalam kepemimpinannya di Kota Surabaya.
Baca SelengkapnyaPembangunan Infrastruktur di Kota Surabaya Rampung 2024
12 hari lalu
Sejumlah pembangunan infrastruktur di Kota Surabaya ditargetkan rampung di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaAkibat Awan Tebal, Hilal di Surabaya Tak Tampak
26 hari lalu
Para peneliti dari Universitas Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya tak melihat hilal akibat tertutup awan.
Baca SelengkapnyaJelang Arus Mudik Jalur Pantura Timur Rawan Banjir, MTI Usulkan Opsi Kereta Api
42 hari lalu
Pemerintah harus mengantisipasi banjir di Pantura timur jelang arus mudik lebaran 2024.
Baca SelengkapnyaPertamina Tambah Stok LPG 3 Kg untuk Pantura, Kapal Pengangkut Sudah Bisa Sandar
43 hari lalu
Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah untuk wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jateng & DIY) mencatat selama periode Maret 2024 telah menambah stok LPG 3 kilogram (Kg) hingga 394 ribu tabung untuk wilayah terdampak cuaca ekstrem.
Baca SelengkapnyaIni Capaian Eri Cahyadi-Armuji Tiga Tahun Memimpin
46 hari lalu
Berbagai terobosan dan inovasinya dapat dirasakan langsung oleh warganya.
Baca SelengkapnyaBanjir Pantura, Akses Demak ke Kudus Terputus Akibat Tanggul Jebol
49 hari lalu
Banjir pantura mengakibatkan sebuah tanggul sungai terputus dan berdampak pada terputusnya akses jalan dari Kabupaten Demak menuju Kudus.
Baca SelengkapnyaJalur Pantura Demak-Kudus Kembali Direndam Banjir, Lalu Lintas Lumpuh
50 hari lalu
Banjir dipicu tanggul sungai di perbatasan Kabupaten Demak dengan Kudus yang tak mampu menampung debit air.
Baca SelengkapnyaBencana Hidrometeorologi Pantura, BNPB Segera Operasi Modifikasi Cuaca
51 hari lalu
Mulai besok BNPB segera gelar operasi Teknologi Modifikasi Cuaca Jilid 2 untuk cegah bencana hidrometeorologi atau banjir di Pantura, Jawa Tengah.
Baca Selengkapnya